***
Di ruang meeting, Lisa terperangah dengan apa yang dilihatnya. Kira-kira ada lima puluh baris judul acara di depannya sekarang. Layar tablet yang disodorkan padanya mati, lalu Jeno menyalakannya lagi. Jeno yang membantu Lisa memegangi tablet itu kemudian ditatap, beberapa detik Lisa menatap Jeno, lalu berpaling lagi ke layar tabletnya, dan yang terakhir ia tatap dua pria di sebrang meja.
"Oppa belum menyortir tawaran yang masuk?" tanya Lisa, setelah ia selesai dengan rasa terkejutnya. Setelah rasa terkejut itu pelan-pelan pergi. "Selama dua minggu ini, apa saja yang kalian lakukan? Kenapa tidak diseleksi dulu?" herannya kemudian, namun rekasi pria-pria di sana, justru mengundang lagi rasa terkejut itu.
"Itu sudah di seleksi, noona," Jeno berkata begitu, karenanya Lisa kembali terkejut.
"Ah... ini rencana pekerjaanku selama kontrak empat tahun?" Lisa kembali bertanya, mengabaikan keterkejutannya tadi. "Ayo kita lihat-"
"Itu hanya untuk tahun ini," Jiyong berucap dan baru kali ini Lisa bangkit dari duduknya, berdiri setelah membuat kursinya bergerak ke belakang. Roda kursinya bergulir lalu membentur lemari kayu setinggi pinggang yang ada di belakangnya. Sembari berdiri, Lisa menunjuk Jiyong dengan tangannya, sedang sebelah tangannya yang lain menutupi mulutnya yang terbuka.
"Whoa! Whoa!" ia hanya bisa berseru, tanpa mampu mengeluarkan satupun kata dari mulutnya.
"Ada apa denganmu? Itu hanya lima puluh delapan, world tour-mu yang terakhir kemarin enam puluh enam kali," santai Jiyong, yang bahkan tidak pernah bekerja sebanyak itu dalam satu tahun.
"Gila," komentar Lisa, kali ini berganti memegangi kepalanya sendiri, memijat pelipisnya seolah ia baru saja dapat sebuah masalah besar tanpa jalan keluar.
"Ya! Duduk," suruh Jiyong, sembari menunjuk-nunjuk kursi yang sebelumnya Lisa pakai. "Aku tidak bilang kau harus melakukan semuanya. Sembari kita menyiapkan lagu solo untukmu-"
"Solo juga?! Semua ini masih ditambah solo juga?!" potong Lisa dan Jeno tidak membuatnya jadi lebih baik. Jeno baru saja berucap kalau Lisa juga perlu bersiap untuk comeback BLACKPINK yang rencananya akan dijadwalkan sekitaran Desember tahun depan. "Comeback juga?! Oppa! Aku bisa mati!" sekali lagi Lisa ungkapkan keterkejutannya.
Jiyong menghela nafasnya. Ia sudah melihat reaksi seperti ini kemarin, dari Jisoo. "Jisoo eonni saja hanya punya beberapa! Kenapa punyaku sebanyak ini?!" protesnya lagi. Bahkan ucapnya, persis seperti ucapan Jisoo kemarin. Benar-benar sama.
"Kalian mau aku tinggalkan berdua?" tanya Heechul, yang duduk di sebelah Jiyong sembari melipat kedua tangannya di depan dada. Sedari tadi menonton reaksi kaget Lisa yang terlalu menggebu-gebu itu. Ia sudah melihat adegan seperti ini kemarin, dan sama seperti Jiyong, Heechul tidak lagi terkejut.
"Oppa! Semua ini pasti ulahmu! Iya kan?! Tega sekali!" kata Lisa, berbalik menuduh Heechul yang baru saja bicara. Padahal ia akan menyalahkan semuanya pada Jiyong tadi.
"Tsk... kalian berdua sama saja," sela Jiyong kemudian. Ia sengaja berdiri sekarang, menunjuk kursi Lisa, memberi tanda agar Jeno menarik kursi itu dan menyuruh Lisa untuk duduk. Sementara ia justru meraih tablet yang ada di atas meja kemudian menyalakan lagi layarnya yang sempat mati. "Aku tidak menyuruhmu melakukan semua ini," katanya kemudian.
"Yang pasti BLACKPINK akan bersiap untuk comeback, kau juga akan merilis album solo lagi, aku akan menyiapkannya. Tapi... sembari menunggu lagunya siap, kita lakukan yang lain dulu. Di sini ada beberapa variety show, acara offair, siaran radio, drama bahkan pertunjukan musikal, mereka ingin bekerja sama denganmu dan aku bilang akan mempertimbangkannya," seperti kemarin, Jiyong menjelaskan situasi dalam tablet itu pada Lisa. Sama seperti yang ia lakukan pada Jisoo.
"Aku diizinkan menolak?" Lisa bertanya, lantas Jiyong menganggukan kepalanya dan kembali duduk di kursinya. "Tidak ada pinalti kalau aku menolak?" susulnya sekali lagi dan Jiyong bilang kalau Lisa boleh menolak pekerjaan itu tanpa perlu mengkhawatirkan konsekuensinya. "Selain comeback grup dan solo, apa yang Jisoo eonni pilih?" lagi gadis itu bertanya.
"Dua drama masing-masing enam belas episode dan dua puluh episode, lalu beberapa acara ragam. Rencananya aku juga akan membuatnya muncul jadi cameo di beberapa film dan drama," jawab Heechul, yang jauh lebih berpengalaman dalam mengurus seorang aktor ketimbang semua orang di sana. Sebelumnya Kim Heechul bekerja di agensi yang menaungi banyak aktor, ia punya banyak koneksi dalam dunia main peran itu.
Kini Lisa yang menghela nafasnya. Mengatakan kalau sepertinya ia tidak bisa bekerja sebanyak yang Jisoo lakukan. Ia membaca beberapa baris kalimat dalam tabletnya, kemudian kembali menggelengkan kepalanya. Mengaku kalau dirinya tidak cukup mampu untuk muncul di semua acara ragam itu.
"Jiyong juga akan muncul di banyak acara ragam," Heechul menenangkannya, memakai sang CEO untuk menarik ulur suasana, mencoba membujuk Lisa agar mau bergerak sesuai keinginannya. "Dia bahkan akan berakting lagi," susulnya, lagi-lagi mengejutkan Lisa. Gadis itu banyak terkejut akhir-akhir ini, sampai ia merasa perlu ke rumah sakit untuk memeriksakan jantungnya. "Jiyong mungkin akan muncul jadi cameo di drama Jisoo nanti," sekali lagi Heechul menenangkannya, mengatakan kalau mereka semua bekerja sangat keras di sana.
"Aku memang pernah bilang aku suka variety show, tapi ini tetap terlalu banyak," gumam Lisa, sebelum ia mulai bersikap profesional lagi. Baru di sepuluh baris pertama, Lisa sudah menolak enam acara. Mengaku kalau dirinya tidak ingin jadi panelis di acara pencarian cinta atau teman kencan. "Aku saja tidak pernah berkencan-"
"Noona tidak pernah berkencan?" Jeno menyela. "Yang kemarin itu hanya rumor?" susulnya, bergantian menatap rekan-rekan yang ada dalam ruang meeting berdinding kaca itu. Dinding di belakang Heechul dan Jiyong dibuat dari kaca tebal, sedang tiga dinding lainnya dibuat dengan batu bata dan semen, dipoles halus lalu dicat putih.
"Maksudnya aku tidak pernah berkencan seperti orang biasa," ralat Lisa. "Aku hanya bisa berkencan di mobil," susulnya, membuat penjelasannya terdengar semakin mudah dimengerti. "Iya, kan?" kali ini ia menoleh pada Jiyong, juga Heechul, menuntut bantuan, dukungan yang harusnya kedua pria itu berikan untuknya. Sebagai manager, dua pria itu harusnya membelanya, mendukung jawabannya. Namun yang kedua pria itu lakukan, justru hanya mengangkat bahu mereka. Seolah meragukan jawaban Lisa.
Merasa kalau ia sendirian, Lisa menyudahi obrolan tentang kencannya. Ia minta ketiga rekannya untuk kembali bicara tentang pekerjaan. Kembali membicarakan tentang pekerjaan-pekerjaan yang ingin diambilnya, dan pekerjaan yang ingin ia lewatkan. "Semua acara ini ingin aku datang ke acara mereka?" Lisa bertanya, setelah lebih dari tiga puluh daftar diseleksi.
"Mereka pasti senang kalau kau mau datang," kata Heechul. "Jisoo dan Hyunjin akan ikut acara The Manager, kalau kau mau, aku bisa bicara pada produsernya," susulnya kemudian.
"Aku justru ingin ikut I Live Alone," balas Lisa.
"Kau tidak tinggal sendirian," komentar Jiyong, yang langsung Lisa balas dengan kerutan di dahinya.
"Apa maksudmu? Aku tinggal sendirian," kata Lisa, dengan raut keheranannya. "Orangtuaku di Thailand," susulnya.
"Ah... baiklah, anggap saja kau tinggal sendirian," Jiyong berkata, mengangguk berlaga menyetujui pendapat artisnya.
"Aku tinggal sendirian!" Lisa berseru, seolah ingin memastikan pria-pria itu percaya kalau ia tinggal seorang diri. "Aku benar-benar tinggal sendirian!" katanya bersikeras, memaksa orang-orang untuk mempercayainya.
"Iya, iya," Jiyong membalasnya, dengan gerakan tangan yang berlebihan. Seolah ingin mengatakan—kami tahu kau berbohong. "Iya, kau tinggal sendirian," katanya, sama sekali tidak memuaskan lawan bicaranya. Lisa masih terus meyakinkan pria-pria itu kalau ia tinggal sendirian.
***
Kenapa kalian ngga komen?
Ya gapapa sih wkwkw pen tau aja 🤣
KAMU SEDANG MEMBACA
The Manager
FanficG Dragon yang baru kembali dari panggilan wajib militernya, dirumorkan berkencan dengan Kim Jisoo. Padahal member BLACKPINK itu baru saja mengakui berita kencannya. Rumor terus berkembang, jadi semakin seru setiap harinya, hingga G Dragon ketahuan m...