***
Ada reporter yang mengetahui kejadian tadi. Tentu mereka ingin menulis berita tentang itu, namun berhasil Dahee menahannya, setidaknya untuk beberapa jam. "Bagaimana? Kau ingin berita itu ditarik?" tanya Dahee, beberapa menit setelah ia duduk dan melaporkan kelanjutan kejadian tadi pada Jiyong, di studio.
"Berapa banyak uang yang kita butuhkan?" tanya sang CEO, ingin menghitung berapa banyak yang harus ia bayar untuk menutupi demo kecil tadi.
"Seratus juta?"
"Kenapa mahal sekali?!" Kwon Jiyong berseru, hampir mengejutkan Lisa yang juga ada di sana. Duduk seolah dirinya tidak memahami apapun, diam tidak bersuara di sofa tempat ia duduk sedari tadi.
"Karena sepertinya orang-orang itu tidak akan berhenti," Dahee menghela nafasnya. "Mereka mulai datang lagi sekarang, aku sudah meminta barista di cafe untuk menelepon polisi kalau orang-orang di bawah mulai banyak lagi," susulnya.
"Kalau begitu biarkan beritanya dirilis," kata Jiyong, juga setelah ia menghela nafasnya.
"Oppa!" Lisa bersuara, tidak menyetujui keputusan kekasihnya. "Jangan buat keadaannya makin ramai. Bagaimana dengan nama baikmu? Aku tidak mau melihatmu dihina begitu. Jangan sampai beritanya di rilis, hm? Seratus juta? Bahkan dua ratus sekalipun, aku akan membayarnya, ya? Jangan biarkan beritanya di rilis," bujuk gadis itu, berpindah dari sofa ke kursi kosong di sebelah Jiyong. Lisa pegang lengan Jiyong, mengguncang lengannya, membujuk pria itu agar mau mengikuti sarannya.
Dahee sependapat dengan Lisa, namun Jiyong merasa solusi mereka hanya akan bertahan sementara. Hanya akan bertahan sebentar, sebab mereka tidak tahu berapa lama Mone dan rekan-rekannya akan berdiri di depan agensi. Mereka tidak bisa menahan reporter selamanya.
"Aku akan bicara pada Mone, aku akan memintanya berhenti," ucap Lisa, tetap memaksa Jiyong agar mau menahan beritanya. Lisa tidak akan sanggup kalau orang-orang seperti Mone muncul juga di internet, lalu mendominasi kolom komentarnya. "Aku mohon, oppa... Jangan sampai kejadian hari ini masuk berita, hm?" gadis itu terus membujuk kekasihnya.
Alih-alih terbujuk, Jiyong justru semakin kesal mendengar ucapan kekasihnya. Untuk apa Lisa menemui Mone lagi? Mereka tidak boleh bertemu lagi, Mone bukan penggemarnya. Tanpa menyetujui apapun, Jiyong minta diberi waktu untuk memikirkannya. Pria itu kemudian bangkit dari duduknya, akan pergi ke ruang kerjanya untuk berfikir. Tapi belum sempat ia melangkah pergi, handphonenya berdering, Kim Heechul meneleponnya.
"Kau memberitahunya?" Jiyong bertanya pada Dahee, sembari menunjukan layar handphonenya. Menunjukan panggilan dari Kim Heechul di sana.
Dahee mengangguk. Ia memang meminta Jeno untuk menghubungi Heechul. Meminta Jeno memberitahu Heechul semua yang terjadi sore ini, termasuk reporter yang masih menunggu di cafe. Lagi-lagi Jiyong menghela nafasnya. "Kenapa kau melibatkan orang yang sedang sakit?" gerutunya, tapi tetap menjawab telepon itu. "Dahee dan Lisa di sini, akan aku speaker," kata Jiyong kemudian, sebelum Heechul bersuara. Awalnya ia enggan mendengar omelan Heechul sendirian, tapi kini pria itu menyesalinya.
"Lisa di sana?" tanya Heechul. "Ya! Gadis sinting! Lihat semua kekacauan ini! Semua ini terjadi karenamu!" serunya kemudian, tanpa memberi kesempatan yang lainnya untuk menjawab.
"Ya! Bajingan berengsek! Kau tidak bisa menjaga mulutmu?! Siapa yang kau sebut gadis sinting?!" balas Jiyong, sama kerasnya dengan suara Heechul barusan. Kesal karena Heechul menghina kekasihnya.
"Aku minta maaf," sela Lisa setelah ia merubah posisi duduknya jadi lebih sopan. Sembari duduk, gadis itu menundukkan punggungnya, meski Heechul tidak akan pernah bisa melihatnya. "Aku tidak akan mengulanginya lagi, aku tidak akan bertingkah lagi, maafkan aku," katanya, menunjukan penyesalannya kepada Dahee, berharap Dahee bisa menyampaikan penyesalan itu pada Heechul di rumah sakit.
"Augh! Sialan, bela terus kekasihmu," gerutu Heechul, kali ini sengaja menurunkan nada bicaranya. Lisa sudah meminta maaf, ia tidak lagi punya alasan untuk memarahinya.
"Ya! Berengsek! Kalau kau tidak punya solusi, tidak perlu ikut campur, minum saja obatmu lalu tidur," omel Jiyong, masih kesal karena Heechul memarahi kekasihnya— meski sebenarnya Lisa tidak keberatan dimarahi.
Heechul kembali menggerutu. Mengatakan kalau ia akan memukul Jiyong saat mereka bertemu nanti. Tapi meski begitu, Heechul menelepon untuk menyelesaikan masalahnya. Pria itu punya rencana setelah mendengar semua detail dari Jeno.
"Foto-foto yang dirilis kemarin, aku sudah tahu pengirimnya," kata Heechul, setelah beberapa kali bertukar umpatan dengan Jiyong. "Aku bertanya pada teman reporterku, siapa yang memberinya foto-foto kemarin. Gadis yang menyelamatkan Lisa di bandara, siapa namanya? Gadis itu, Mone? Han Mone? Dia yang menjual fotonya ke reporter. Dia juga yang mengarang ceritanya, cinta segitiganya."
"Mone yang melakukannya?" tanya Lisa, sangat terkejut hingga tangannya kembali gemetar karena marah. "Tapi hari itu, dia bersamaku. Kami belanja bersama. Aku bahkan mengantarnya pulang, bagaimana dia bisa melakukannya? Sulit dipercaya," katanya kemudian.
"Kita tertipu," pelan Heechul. "Kita semua sudah ditipu oleh gadis itu," sekali lagi Heechul menekankannya. "JYP pernah menuntutnya, karena dia menyelinap masuk ke dorm dan mencuri pakaian dalam member GOT7, dia dilarang mendekati member GOT7 oleh kepolisian," susul Heechul, membuat kepala Jiyong terasa begitu pening seolah baru saja dipukul stik baseball.
Tidak hanya Jiyong, Dahee dan Lisa pun sama terkejutnya. Dahee menutup mulutnya sendiri, sedang Lisa mengigit bibirnya dengan tangan terkepal. Luar biasa marah karena rasa tertipu yang dirasakannya. Sembari memijat pelipisnya sendiri, Jiyong membuka mulutnya. "Lalu apa rencanamu? Menuntutnya?" tanya Jiyong.
"Untuk apa? Hukum apa yang bisa kita pakai untuk menuntutnya? Dia hanya akan diminta membayar denda," jawab sang manager. "Reaksi orang-orang di internet, tidak seburuk itu. Kita manfaatkan saja mereka. Lisa-ya, dapatkan simpati publik. Jiyong tetap diam, jangan melakukan apapun. Kalian ingat Daesung pernah bilang kalau dia akan menikah kan? Di konser? Kalian semua akan menikah, kenapa aku tidak boleh? Aku juga ingin menikah— kalimat itu. Entah bagaimana kau akan mengemasnya, katakan itu pada penggemarmu. Buat mereka mendukungmu."
"Lalu reporter di bawah?" Dahee akhirnya bersuara.
"Biarkan saja mereka meliput beritanya. Biarkan mereka terus meliput kalian sampai bosan," kata Heechul. "Lalu Lisa!"
"Ya?"
"Jangan mengunggah apapun tanpa izinku! Kau juga Kwon Jiyong!" perintah Kim Heechul sekali lagi.
Lisa setuju untuk yang lainnya, namun sekali lagi, gadis itu memohon agar poster-poster di depan agensi tidak masuk ke berita. Lisa minta Heechul untuk menahan semua berita buruk tentang Jiyong. "Pedofil, grooming, semua yang menghina Jiyong oppa jangan sampai masuk berita, ya? Aku akan melakukan semua yang oppa suruh, aku tidak akan protes meski tidak diberi hari libur, tapi... Please, Heechul oppa, jangan sampai orang-orang menyebut Jiyong oppa seperti itu diberita, ya?" bujuk gadis itu. Tetap enggan kejadian sore ini diberitakan.
"Lisa-ya, kau harus jadi anak dibawah umur agar Jiyong bisa disebut pedofil," balas Heechul, namun Lisa tidak peduli. Ia hanya tidak ingin semua istilah negatif itu berada di sebelah nama kekasihnya. "Baiklah, aku akan menghubungi semua reporter itu," Heechul akhirnya menyerah, sebab Lisa terus memohon padanya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
The Manager
FanfictionG Dragon yang baru kembali dari panggilan wajib militernya, dirumorkan berkencan dengan Kim Jisoo. Padahal member BLACKPINK itu baru saja mengakui berita kencannya. Rumor terus berkembang, jadi semakin seru setiap harinya, hingga G Dragon ketahuan m...