c

568 84 21
                                    

Maaf ya, ga tahan aku gara-gara liat Sooyoung & Kyungho

***

Kim Jisoo berdiri di atas undak-undakan kecil berbentuk bulat. Panggung kecil, podium kecil, di tengah-tengah sebuah butik. Di depannya, Kwon Jiyong duduk di sana, bersama seorang wanita yang membungkuk di sebelahnya, menunjukan beberapa foto. Hyunjin pun ada di sana, memotret Jisoo dengan gaunnya. Berbalut gaun putih panjang, sampai menutupi jemari kakinya, Jisoo berpose.

"Noona, bagaimana kalau kau buka topimu?' tanya Hyunjin, setelah beberapa kali memotret.

"Tidak bisa, aku belum sempat keramas hari ini," tolak Jisoo, menolak melepaskan topi yang melindungi seluruh rambut panjangnya. Jisoo mengikat rambut panjangnya, lalu menyembunyikannya di balik topi yang ia kenakan pagi ini.

"Coba gaun lainnya," dari sofa tempatnya duduk, Jiyong bersuara. Pria itu menggerakan tangannya, menyuruh Jisoo untuk segera mengganti pakaiannya, mengganti gaunnya.

Jisoo yang akan menghadiri acara penghargaan, hari ini harus memilih gaunnya. Mereka sudah mencoba beberapa, tapi bak seorang mempelai pria yang tidak mudah puas, Jiyong terus menyuruh Jisoo mengganti pilihannya. Gadis itu menurutinya, ini masih gaun kelima, belum waktunya Jisoo mengeluh karena lelah.

Dibantu beberapa pegawai butik, Jisoo melangkah turun dari podium kecilnya, pergi ke balik tirai untuk mengganti gaun selanjutnya, yang sudah Jiyong pilih. "Hyung, satu jam lagi Lisa noona akan tiba," Hyunjin berucap, memberitahu Jiyong kalau waktu mereka tidak lagi lama.

Tanpa bersuara, Jiyong mengangguk. Jadwalnya padat kemarin, beberapa teman yang memulai kanal YouTube mereka, mengundang Jiyong untuk hadir sebagai bintang tamu. Karena ada tujuh konten yang harus direkam, Jiyong belum beristirahat sedari kemarin. Satu jam lalu, ia langsung ke butik setelah menyelesaikan syutingnya yang ketujuh.

"Oh, tidak," Hyunjin meralat informasinya. "Lisa noona sudah-"

"Aku sudah datang, tidak terlambat," sela Lisa, yang tiba-tiba saja muncul dari pintu di sebelah kanan Jiyong. "Jisoo eonni masih belum selesai?" tanyanya, datang seorang diri dengan sekantong roti isi di tangannya.

Jiyong mengulurkan tangannya, masih sembari duduk di posisinya, ia peluk perut kekasihnya. Sedang Hyunjin diminta untuk menerima dan membagikan roti isinya. Rambut pria itu diusap, bahunya ditepuk-tepuk dan Jiyong mulai memejamkan matanya. Tidak benar-benar tidur, pria itu hanya ingin beristirahat sebentar sekarang, setelah jadwalnya yang terlewat padat kemarin.

Lima menit, Jiyong dan kekasihnya masih berada diposisi itu. Sampai Jisoo akhirnya keluar dan berjalan naik ke podium kecil itu lagi. Kali ini gaunnya berwarna hitam, dengan punggung terbuka dan beberapa renda di bagian bawahnya. Gaunnya panjang sampai menyapu lantai, tapi saat Jisoo menarik ke atas gaun itu untuk naik ke podium, kakinya terlihat, sepatu hak tingginya juga terlihat.

Masih sembari memeluk kekasihnya, Jiyong memperhatikan artistnya itu. Memandanginya dari atas ke bawah, lalu ke atas lagi, beberapa kali. Menggerakan tangannya, meminta Jisoo berputar, sementara Hyunjin terus memotret. Pelukannya pada Lisa baru di lepaskan saat manager butiknya datang, mendekat dengan  tab di tangannya.

"Sedari tadi Jiyong oppa memandangimu begitu, eonni?" tanya Lisa, yang akhirnya duduk, tepat di sebelah Jiyong.

"Bagian punggungnya bisa dibuat lebih ketat?" Jiyong tidak mendengarkan kekasihnya, pria itu sibuk bicara pada manager butik itu, mengerjakan tugasnya.

The ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang