32

512 80 15
                                    

***

Setelah kemarin portal berita ramai dengan berita cinta segitiga antara G Dragon, Jennie dan Lalisa, hari ini, di pagi buta, Lisa beri lagi semua orang kejutan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah kemarin portal berita ramai dengan berita cinta segitiga antara G Dragon, Jennie dan Lalisa, hari ini, di pagi buta, Lisa beri lagi semua orang kejutan. Di pukul lima pagi, saat orang-orang masih terlelap, bahkan Jiyong pun masih tidur, gadis itu mengunggah sebuah foto. Ia unggah foto Jiyong di akun pribadinya, lalu menulis sebaris caption di sana.

"Ini sweaterku, ikat rambutku, kacamataku, tanganku, milikku," tulisnya dengan sebuah gambar hati di sebelahnya. Lalu setelah gambar hati berwarna kuning itu, ia menambahkan sebaris kalimat lainnya. "Sepertinya di kehidupan sebelumnya, aku pernah menyelamatkan dunia, aku benar-benar beruntung sekarang," katanya lagi.

Lisa mematikan semua notifikasi di handphonenya setelah mengunggah foto itu. Lalu panggilan pertama yang masuk— tidak terlalu mengejutkan— ternyata dari Mone. Enggan untuk bicara, gadis itu mengabaikan teleponnya. Ia letakan handphonenya di sebelah bantalnya, lalu berbalik, melihat pria yang malam ini menginap.

"Oppa, aku senang sekali," katanya pelan. Ia tersenyum, tapi tidak lama. Senyumnya langsung pudar saat ia dengar suara alarm dari handphone kekasihnya. Disusul suara bel pintunya yang ditekan. "Augh! Kenapa aku harus bekerja sepagi ini?!" rengek Lisa kemudian, menggeliat di ranjangnya, meringkuk, enggan untuk bangun.

Jiyong terbangun sekarang. Pria itu mengerang, merasakan tangan kekasihnya memeluk dengan sangat erat di perutnya. "Aku tidak mau, aku tidak mau pergi kerja sekarang, aku tidak mau," rengek Lisa, tetap memeluk meski Jiyong sudah mendorongnya, setidaknya Lisa harus mengendurkan pelukannya agar pria itu bisa bernafas.

Meski berkali-kali mengeluh, Lisa akhirnya tetap bangun. Ia bangkit dari ranjangnya, dan langsung melangkah ke pintu, membukakan pintu untuk Jeno yang pagi ini menjemputnya. Jiyong pun sama, pria itu bangun lalu pergi ke kamar mandi. Membasuh wajahnya di sana, lalu keluar dan berbaring di sofa, bersama beberapa ekor kucing.

"Oh?" Jeno sedikit terkejut saat melihat Jiyong tidur di sofa artisnya. Pria itu menatap Lisa, kemudian mulutnya bergerak, "kalian sungguh berkencan?" tanyanya, tanpa mengeluarkan suara apapun.

"Hm... Air di penthouse tidak mungkin mati, semalam dia tidur denganku di kamar lalu sekarang ini dia pindah ke sana, karena kau datang," kata Lisa, dengan suara ketusnya. "Semalam kami hampir tidak tidur, jadi-"

"Whoa! Tidak boleh! Tidak boleh!" Jeno terlonjak, segera menyilangkan tangannya di depan dada, seolah ingin melindungi bagian atas tubuhnya.

Jiyong terbangun lagi karena suara Jeno. Pria itu membuka matanya, menatap tajam pada Jeno, sementara Lisa mengerutkan dahinya.

"Ada apa denganmu? Kau kerasukan?" kata Lisa, keheranan. Sedang Jiyong hanya mengerutkan dahinya, alis diatas matanya bertaut dan ia terlihat kesal karena suara mengejutkan Jeno.

Lisa harusnya mandi sekarang, bergegas untuk pergi ke lokasi syuting iklannya. Tapi gadis itu justru tertahan oleh reaksi Jeno yang tiba-tiba canggung. Kini Jeno menjaga jaraknya, berbalik untuk pergi ke dapur, mencari sesuatu yang bisa ia tenggak. Sang manager merasa sangat bodoh sekarang, juga malu.

The ManagerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang