☀️
Taehyung lekas berdiri setelah menyelesaikan sarapannya. cowok itu berpamitan pada ayah bundanya sembari mencium pipi mereka bergantian.
Bunda Eugene memperhatikan putranya sampai Taehyung tak terlihat lagi, kemudian beralih menatap suaminya serius.
"Yah, tau nggak bunda dapat apa di kamar Taehyung pagi ini?"
"Nggak tau, bunda, kan ayah gak ikutan liat," balas pak Morgan.
"Bunda dapat semua rokok Taehyung bahkan yang dia baru beli ada di tong sampah!" tutur bunda Eugene.
"Seriously, bunda? Itu rasanya hal yang tidak mungkin," pak Morgan menengadah memikirkan penyebab anaknya membuang benda tersebut. "Taehyung kan lagi candu-candunya sama rokok, Bun, mana mau dia berhenti merokok secepat itu."
"Ayah gak percaya?" tanya bunda Eugene dan pak Morgan menggeleng lalu kembali fokus memakan sarapannya.
"Cita, tolong ambil tong sampah di kamar Taehyung," perintah bunda Eugene kepada salah satu pelayan yang berdiri di sudut ruangan. "Ayah liat sendiri aja kalo gak percaya!"
Pak Morgan mengangguk saja. Bukan ia tak percaya dengan istrinya, namun juga merasa tak yakin dengan yang baru saja dikatakan istrinya itu. Beliau tahu betul bagaimana yang dirasakan oleh orang yang baru mencoba nikotin, kecanduan, dan putranya termasuk orang yang baru kenal benda berbahaya itu beberapa bulan lalu, jadi masih candu-candunya.
"Permisi, ini tong sampahnya, Nyonya."
Bunda Eugene mengambilnya lalu memperlihatkan kepada suaminya.
"Kok bisa ya berhenti tiba-tiba gitu?" pak Morgan jelas kaget.
"Kayaknya ada kaitannya sama Jisoo deh, Yah. Mungkin aja Jisoo menyuruh Taehyung berhenti merokok. Wah anak itu emang sesuatu, ya," jelas bunda Eugene.
"Masa Taehyung lebih dengerin dia dari pada kita yang orang tuanya sih, bunda?!"
"Ya gimana mau dengerin kita kalo tiap hari dia liat kamu ngerokok! Kita gak akan bisa ngelarang Taehyung berenti karena kamu juga ngelakuin hal yang sama!" tukas bunda Eugene sedikit kesal. Terakhir menegur Taehyung tentang bahayanya rokok untuk kesehatan, Taehyung dengan santai membalas, 'tuh ayah juga ngerokok kok, bunda, berarti aman aja, 'kan'. Bunda Eugene tak bisa apa-apa lagi, pak Morgan pun tak pernah melarang Taehyung secara gamblang walau ia juga tidak suka jika anaknya merokok.
"Iya ya, bunda. Jadi salah ayah nih? Iya deh, nanti gak bakal ngerokok kalo ada Taehyung," balas pak Morgan.
"Bukannya berhenti malah mau sembunyi-sembunyi," cibir bunda Eugene.
"Bunda, kalo memang Jisoo itu yang bikin Taehyung buang rokoknya, kita harus berterima kasih sama dia!"
"Masa berterima kasih aja sih, Yah? Kasih sesuatu juga dong!"
"Apa ya? Oh, gimana kalo black card? Cewek kan suka belanja tuh, pasti senang dikasih black card. Kalo kita yang beliin dia baju, tas, sepatu, dan semacamnya, bisa aja gak cocok nantinya atau dia gak suka, jadi kita kasih black card biar dia beli sendiri," usul pak Morgan.
Bunda Eugene menjentikkan jarinya, "Ide bagus, Ayah! Nanti ya kalo bunda ada waktu, lagian bunda gak punya nomornya,"
"Minta ke Taehyung saja." Bunda Eugene mengangguk mengiakan.
☀️
"Soojin! Gue rindu," ucap Jisoo menyambut kedatangan Soojin di kelas pagi ini dengan pelukan.
"Woi, anjir, biasa aja dong meluknya, gue sesak nih!" tutur Soojin seraya berusaha melepas pelukan erat Jisoo.
Jisoo tertawa lalu melepas pelukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely \ Vsoo
FanfictionOn Going Kisah gadis yang berpura-pura tangguh, padahal dibaliknya menyimpan banyak kesedihan. Dihadapkan dengan lelaki yang ingin sekali jika gadis itu menjadi pacarnya. Yang awalnya sang gadis merasa risih dan tertekan, perlahan berubah menjadi n...