☀️
"Jin, tangan Lo."
Soojin yang sedang fokus bermain ponsel, lantas menatap Jisoo yang baru saja menegurnya.
"Hm, keliatan banget ya?"
"Ya iya lah, liat noh, ungu-ungu gitu masa gak keliatan!" sarkas Jisoo.
Soojin cengengesan sembari menutupi lengan atasnya yang terdapat luka bergaris seperti jejak cambukan.
"Pake jaket gue nih," Jisoo menyodorkan jaketnya ke hadapan Soojin.
Soojin menggeleng seraya mendorong kembali tangan Jisoo, "Gue bawa hoodie kok, cuma gerah aja tadi. Ya kali gue berani gak pake jaket ke sekolah, jadi bahan tontonan nanti," ujarnya kemudian tertawa. Jisoo hanya menatap datar, di mana letak lucunya?
Soojin terdiam, ia menatap Jisoo dalam, kemudian tersenyum kecut. Mereka seakan sedang berbincang lewat pandangan.
"Kali ini beneran pake cambukan, Ji, bukan ikat pinggang lagi. Heran gue, dia beli di mana coba?"
"Soojin, tinggal di rumah aku aja ya, selamanya, gak usah balik ke rumah papa kamu lagi," sahut Bona. Gadis lugu itu duduk di depan mereka bersama siswi kelas mereka.
Soojin tersenyum, "Gak bisa, Bona sayang, nanti kamu jadi target papa aku lagi. Papaku galak loh," balas Soojin dengan nada bercanda.
"Bener kata Bona, Jin! Mending lo pergi jauh-jauh dari rumah rusak Lo. Papa Lo juga gak mungkin bisa nemuin Lo di rumahnya Bona," celetuk Jisoo yang langsung mendapat anggukan dari Bona.
"Kalian tau kan, gue udah pernah coba lari, tapi bokap gue masih aja nemuin gue! Kecuali kalo gue keluar negeri atau mati sekalian, dia gak bakalan usik gue lagi," ujar Soojin santai, seolah memang menantikan kematiannya. Hal itu lantas mendapat lirikan sinis dari kedua temannya. Apa tidak ada solusi lain? Dua solusi itu otomatis memisahkan mereka bertiga.
"Ck, solusinya cuma satu! Selama Lo kasih bokap Lo duit tiap hari, Lo bakal aman," tukas Jisoo.
"Kere dong gue lama-lama, hahaha!" Soojin tertawa lagi. Gadis itu kapan bisa serius sih, pikir Jisoo.
"Papa Soojin mata duitan, ihh! Kenapa papa Soojin gak cari kerjaan sendiri sih? Kenapa malah nyuruh anak sendiri buat cari uang?" tutur Bona.
"Soalnya tuh orang cuma pengen hamburin duit, Bon," tutur Soojin.
"Istirahat nanti kita ke UKS, obatin punggung Lo," sahut Jisoo.
Soojin tersenyum, Jisoo memang yang paling mengerti dirinya.
Sedang asik mengobrol, tiba-tiba seseorang meletakkan cokelat batang di meja Jisoo dengan sedikit kasar. Jisoo menengadah untuk melihat si pelaku.
"Kenapa Lo gak nungguin gue?" tanya Taehyung dengan wajah penuh kekesalan.
Jisoo memutar bola mata malas, "Ngapain gue nungguin Lo?! Gue bisa berangkat sendiri!"
"Ck, yaudah! Tapi besok-besok Lo harus nungguin gue! Eh tapi gak usah deh, gue bakal pagi-pagi ke rumah Lo supaya Lo gak ninggalin gue lagi," tutur Taehyung seraya tersenyum lebar, merasa yang dikatakannya adalah ide brilian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovely \ Vsoo
FanfictionOn Going Kisah gadis yang berpura-pura tangguh, padahal dibaliknya menyimpan banyak kesedihan. Dihadapkan dengan lelaki yang ingin sekali jika gadis itu menjadi pacarnya. Yang awalnya sang gadis merasa risih dan tertekan, perlahan berubah menjadi n...