-29

214 24 1
                                    

Happy reading

☀️

"Gimana?" Taehyung bertanya pada Jisoo setelah gadisnya itu duduk dengan nyaman di sebelahnya sembari memakai sabuk pengaman.

"Ck," Jisoo hanya berdecak saja sebagai balasan.

"Nih tab Lo," Jisoo menyodorkan benda tersebut, namun Taehyung mendorongnya kembali.

"Itu buat Lo, Ji."

"Hah? Buat gue? Gak usah ah! Nih gue balikin!"

Taehyung menggeleng, "Gue gak mau ambil sesuatu yang udah gue kasih ke orang! Apalagi ke Lo!"

Jisoo berdecak, ia menatap Taehyung jengkel. "Buat apaan coba? Gue gak butuh!"

"Gue udah download aplikasi yang bagus buat gambar-gambar. Tuh tab ada pen-nya juga jadi makin bagus lagi kalo ngegambar di situ," jelas Taehyung.

Jisoo menggeleng, "Tapi gue gak pernah menggambar di layar kek gini, gue gak bisa."

"Bukan gak bisa, sayang, tapi gak terbiasa. Pake aja itu, gue udah beli tab baru, atau Lo mau tab baru?"

"Nggak, nggak, yang ini aja!" Jisoo melengos kesal. Untuk sekarang ia mengalah.

Ketika keras kepala ketemu keras kepala, yang dominan yang menang a.k.a sang tuan muda Taehyung.


Taehyung tersenyum senang, itu barang yang pertama diterima Jisoo, akhirnya, pikir Taehyung. Karena barang sebelum-sebelumnya selalu ditolak oleh Jisoo, dengan alasan yang sama, Jisoo tidak butuh. Bahkan untuk dibayarkan makan saja, Jisoo enggan. Beruntung Jisoo tidak pernah mengungkit uang bensin, atau Taehyung akan marah besar.

"Jadi gue boleh nih buka-buka aplikasinya?" tukas Jisoo

"Boleh dong, Ji, itu punya Lo dari kemarin."

Kini Jisoo fokus pada tab barunya. Dari kemarin, Jisoo selalu salah fokus dengan layar kunci dan layar berandanya. Layar kunci merupakan foto bulan, sedangkan di layar beranda adalah foto Jisoo. Pertama-tama Jisoo membuka album, ada tiga ribu lebih item dan Jisoo yakin 98% fotonya karena sekarang Jisoo sedang menggulir foto-foto tersebut.

Jisoo menatap Taehyung yang fokus menyetir, dengan nyalang, "Lo terobsesi ya sama gue?"

"Hm? Cinta, Jisoo, bukan obsesi!" ralat Taehyung. "Lagian apa salahnya nyimpen foto pacar sendiri," lanjutnya dengan santai.

"Lo nguntitin gue, anjir!" kesal Jisoo.

"Your language, babe!" tegur Taehyung tanpa mempedulikan kekesalan gadisnya.

Jisoo mendengus, ia keluar dari aplikasi album dan beralih ke WhatsApp. Jisoo melotot, sepi sekali, tidak ada kontak lain selain kontak Jisoo yang diberi nama 'Lovely', dan kontak Taehyung itu sendiri.

"Lo gak nyimpen nomor bunda sama ayah Lo?"

"Itu WhatsApp khusus Lo aja, jadi gue gak nyimpen nomor orang lain."

"Bisa gitu? Jadi Lo punya berapa WA?" Jisoo merasa bingung.

"Cuma dua, sayang, 'kan gue pernah chat Lo pake WA yang satunya. Lo gak simpen?"

"Males banget simpen dua nomor orang! Lagian Lo ngapain sih pisahin gue sama yang lain?"

"Because you're special," Taehyung tertawa kencang mendengar decihan julid Jisoo. "Gue pisahin karna gue merasa terganggu sama chat dari orang lain, apalagi kalo kita telponan terus notif masuk gak berhenti-berhenti, bikin kesel!" terang Taehyung.

Lovely \ VsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang