-32

214 37 2
                                    

Happy reading

☀️

Malam harinya Jisoo dikagetkan oleh Taehyung yang tiba-tiba mengirimkannya tautan.

Tanpa basa-basi, Jisoo langsung menelpon saja.

"Itu apaan?" tanya Jisoo.

"Buka aja, sayang. Bukanya di iPad ya," balas Taehyung.

"Ya itu link apa dulu?" tanya Jisoo lagi. Ia tak ingin membukanya sebelum tahu isi tautan tersebut.

"Lo bakal tau kalo Lo udah buka, sayang. Aman kok itu, gak ada virusnya," Ujar Taehyung. Taehyung mengalihkan panggilannya ke panggilan video.

Jisoo mengarahkan kamera ke tabletnya yang ia letakkan di meja. Jisoo pun mengklik link tersebut.

"Apaan sih pake password segala! Mencurigakan tau nggak!" tukas Jisoo dan Taehyung hanya tertawa.

"Pake nama gue, password-nya jisayang103."

Jisoo mencobanya dan berhasil, entah bagaimana namun web itu merespon seakan tahu siapa yang menggunakannya sekarang, tertulis di bagian atas 'Welcome to the painting room, Princess Jisoo', Jisoo tersenyum.

"Ini apaan sih, Tae?"

"Gue buatin Lo website pribadi, Lo bisa menggambar di situ. Nanti gue juga bakal buatin Lo aplikasinya, sekarang pake web aja dulu, soalnya gue masih belajar," tutur Taehyung.

"Oh gitu," sahut Jisoo. Gadis itu mencobanya menggunakan pen iPad-nya. Senyum Jisoo tidak luntur sedari tadi, ia merasa senang. Dari pada diberi barang-barang berupa pakaian, aksesoris, atau bahkan alat melukis, yang tentu saja mahal dari Taehyung, Jisoo merasa lebih senang diberi sesuatu yang seperti ini, yang tidak ada harganya namun tetap memiliki manfaat. Entah kenapa Jisoo malah merasa tertekan jika diberi hadiah. Itu membuatnya tidak nyaman, mungkin karena ia tidak terbiasa.

Jisoo hanya tidak ingin ia akan bergantung pada Taehyung jika cowok itu terus memberinya hadiah mahal. Karena menurut Jisoo, mereka tidak akan bersama selamanya, mereka pasti akan putus di kemudian hari, entah karena apa. Bagaimana jika nanti ada suatu kejadian dan Taehyung meminta semua hadiah yang pernah dia berikan? Namun Jisoo lantas menghapus pemikirannya itu karena Taehyung bukan tipikal orang yang seperti itu.

Lagi pula Taehyung hanya pacarnya bukan suaminya yang wajib memberinya nafkah atau hadiah. Mereka juga masih remaja, masih anak sekolahan yang tentu masih bergantung pada orang tua. Rasanya tak etis saja membelikan hadiah kepada seseorang bermodalkan uang orang tua. Mungkin Jisoo akan menerimanya jika Taehyung memakai uangnya sendiri.

"Makasih ya, Taehyung, gue bakal manfaatin dengan baik. Kalo gitu, udah dulu ya," ujar Jisoo setelah mereka lama saling diam. Jisoo sibuk menggambar, sedangkan Taehyung sibuk memperhatikan gambar Jisoo yang terpampang di layar.

"Eh, gue belum liat muka Lo, Sa-"

Belum selesai Taehyung berbicara, Jisoo sudah mematikan panggilan videonya. Gadis itu terkikik puas sambil membayangkan wajah kesal Taehyung.

"Heh, ngapain Lo ketawa kek nenek sihir gitu?" Yoona muncul tiba-tiba membuat Jisoo terlonjak kaget, namun kemudian ia tertawa.

"Gue abis jailin Taehyung," jawab Jisoo masih dengan tawanya.

Yoona geleng-geleng seraya tertawa kecil. "Nelpon lagi tuh," Yoona menunjuk ponsel Jisoo.

"Biarin ajalah." Jisoo membiarkan ponselnya bising karena Taehyung tak henti-hentinya meneleponnya. Jisoo acuh sembari melanjutkan gambarnya.

Lovely \ VsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang