-21

333 48 5
                                    

Beberapa hari kemudian.

Hari Jisoo berjalan seperti biasanya, pagi ke sekolah bersama Taehyung yang tak pernah lupa menjemputnya, pulang sekolah langsung ke Jinasoo sampai malam, dan pulang ke rumah hanya untuk tidur.

Malam ini, Jisoo pulang cepat karena ingin mengerjakan PR yang akan dikumpulkan besok, sebenarnya PR tersebut sudah dari seminggu lalu, tapi baru dikerjakan sekarang. Jisoo tipe murid yang akan belajar saat ada PR dan saat ujian tiba, kerja PR pun malam sebelum deadline.

Tiba-tiba Jisoo mendengar suara mesin mobil memasuki pekarangan rumah. Jisoo menghembuskan nafas lega, beruntung ia pulang lebih dulu dari papanya. Jisoo pun berinisiatif keluar untuk menyambut papanya, tapi ternyata bukan papanya yang datang, melainkan teman papa yang punya toko baju dan akan merekrut Jisoo dan Yoona sebagai model sementara.

Jisoo melihat mamanya pergi setelah mempersilakan tamu untuk duduk. Jisoo pun menghampiri teman papanya yang kalau Jisoo tidak salah ingat bernama Nala.

"Malam, Tante Nala," sapa Jisoo sambil tersenyum.

"Malam," balas Tante Nala dengan senyum singkat.

Jisoo mengernyit, ia menatap penampilannya karena baru saja melihat tatapan berbeda dari Tante Nala, tatapan yang sulit diartikan.

"Jisoo gak usah minder sama diri sendiri, ya. Emang kalau masih remaja tuh pasti gak percaya diri, tapi coba bercermin, kamu tuh lebih dari cantik, sama kayak kakak kamu," ujar Tante Nala tiba-tiba.

Hah, Tante Nala ngomong apa sih, pikir Jisoo.

"Jisoo lagi banyak tugas ya? Nggak pa-pa kalau gitu, Tante mencoba mengerti, tapi kalau kamu berubah pikiran, datang aja ke toko Tante, kamu lihat, 'kan?"

"Maaf, Tante, saya gak ngerti maksud Tante apa? Berubah pikiran? Tante gak mau saya jadi model?"

"Loh, bukannya-"

"Jisoo." Mama Dara datang bersama Yoona, dan memotong pembicaraan mereka.

"Kamu ngapain di sini? Sana masuk kamar, belajar," tukas mama Dara. Jisoo tak ada pilihan lain selain menurut. Ia beranjak ke kamar. Namun Jisoo tidak menuruti perintah mamanya yang menyuruhnya belajar.

Jisoo ingin tahu apa maksud dari ucapan Tante Nala tadi, jadi Jisoo memilih menguping dari kamarnya, ia sengaja tidak menutup pintu dengan rapat.

Jisoo mengintip sedikit dengan sebelah mata. Jisoo melihat bingkisan yang Tante Nala taruh di meja. Sepertinya itu hadiah yang dijanjikan karena mereka sudah sukarela menjadi model tanpa dibayar. Itulah mengapa kemarin mereka diukur badannya, karena Jisoo dan Yoona akan dibuatkan baju sebagai hadiah.

"Loh kok cuma satu, Tante? Punya Jisoo belum jadi ya?" tanya Yoona.

Jisoo mengernyit, ia tidak mendengar dengan jelas suara mereka, tapi Jisoo melihat ketegangan di ruang tamu tersebut.

"Bukan belum jadi, Yoona, Tante tidak jadi memberi Jisoo hadiah karna Jisoo juga gak mau jadi model Tante," jelas Tante Nala.

"Gak mau gimana, orang kemarin Jisoo setuju kok pas ditawarin sama papa," protes Yoona. Tidak, ini tidak boleh terjadi. Kenapa adiknya diperlakukan tidak adil begini.

"Mama kamu yang bilang ke Tante kalau Jisoo gak mau jadi model, suruh Tante cancel Jisoo aja," terang Tante Nala lagi.

Yoona beralih menatap mamanya yang hanya diam padahal menjadi biang kerok di sini. "Ma-"

"Yoona, sana naik ke kamar kamu, lanjutin belajarnya," potong mama Dara cepat.

"Tapi Jisoo-"

"Udah, kamu gak usah mikirin adek kamu! Kamu belajar aja sana," tukasnya lagi.

Lovely \ VsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang