-7

423 62 3
                                    

☀️

"Ji, cepetan pulang! Papa udah di rumah, nyariin Lo nih!"

"Iya iya, ini gue udah di depan gerbang."

Jisoo seketika panik mendengar ucapan Yoona di telepon. Baru kali ini gadis itu kepergok pulang malam oleh papanya. Kemarin-kemarin tidak ada masalah karena mamanya tidak pernah protes, lebih tepatnya tidak peduli Jisoo pulang jam berapa. Tapi berbeda dengan papanya yang cukup peduli pada Jisoo, mungkin saja sekarang beliau sudah mengomeli istrinya karena telah membiarkan Jisoo pulang malam tanpa kendaraan pribadi.

"Jisoo! Kenapa baru pulang sekarang? Dari mana aja?"

Baru saja menginjakkan kaki ke dalam rumah, pertanyaan itu langsung keluar padanya dari papanya.

"Eeh anu, pa, Jisoo abis dari rumah Bona, dia buat acara terus ngundang aku sama Soojin," jawab Jisoo mengarang. Tentu saja mengarang sebab hanya Yoona yang tahu perihal toko Jinasoo tersebut.

Wajah yang semula kaku penuh amarah, kini mulai melunak, "Oh yaudah, sana mandi, kita mau makan malam."

Jisoo mengangguk seraya tersenyum tipis.

☀️

"Ma, Jisoo gak sering pulang malam, 'kan?" Pertanyaan tiba-tiba dari papa membuat ketiga perempuan di meja makan itu gugup.

"Nggak kok, pa, baru tadi dia pulang malam, kan ada urusan. Lagian gak terlalu malam kok, masih jam tujuh lewat," jawab Dara sesantai mungkin.

Tristan mengangguk-angguk, "sebagai ibu, mama gak seharusnya ngebiarin anaknya di luar sampai malam kek gitu, nanti kalo Jisoo kebiasaan gimana? Jisoo juga, emangnya acara teman kamu gak bisa di tinggalin? Yoona aja gak pernah pulang malam, sesibuk apapun pasti pulang sebelum malam," imbuh Tristan kepada anaknya.

Diam-diam Jisoo menghela nafas, ayah dan ibunya sama saja, selalu membandingkannya dengan kakaknya sendiri. Jisoo kira sesi marah-marah sudah lewat, ternyata dilanjut di meja makan.

"Iya, papa tenang aja, Jisoo gak bakalan pulang malam lagi. Tadi tuh mama udah nelpon Jisoo tapi gak di angkat, keasikan banget kayaknya sama teman-temannya sampe lupa pulang. Mama juga udah kirim pesan, tapi Jisoo gak baca. Mending kamu belajar yang giat aja, Jisoo, dari pada kamu ke acara gak penting begitu. Supaya kamu bisa raih ranking satu juga kayak kakak kamu. Kamu gak usah ikutin teman-teman bodohmu itu, sesat," sahut Dara memanaskan suasana meja makan.

Jisoo mengernyit, menelepon? Mengirim pesan? Handphone Jisoo tidak pernah mode silent dan handphonenya selalu ada dekat dengan jangkauannya. Jisoo tidak mendengar dering ponselnya ataukah suara notifikasi. Satu-satunya panggilan baru adalah dari Yoona, dan tidak ada panggilan tak terjawab. Mamanya menelepon nomor yang salah atau memang tidak menelponnya?

"Iya, ma, pa," balas Jisoo sekenanya.

Beruntung gadis itu mengambil porsi sedikit jadi ia bisa cepat meninggalkan meja makan sekaligus lari dari Omelan orang tuanya.

☀️

Yoona masuk ke kamar adiknya setelah menyelesaikan makan malam, dan melihat Jisoo sedang menulis di meja belajarnya. Jisoo menulis sambil menopang dagunya, posisi yang nampak malas-malasan.

Yoona berjalan mendekat, Jisoo menyadari kehadiran seseorang langsung mendongak. Jisoo tersenyum singkat pada kakaknya.

"Ada PR?" tanya Yoona.

Lovely \ VsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang