-37

114 25 3
                                    

Warning!
Part ini berisikan 4000+ kata! Jadi jangan sampai jenuh ya, guys, hehehe....
Happy reading!

☀️

Usai makan serta membereskan peralatan makan, mereka kembali duduk terpisah dengan jarak seratus meter. Namun, karena teman-teman mereka terlalu berisik sebab sedang bermain game, jadi Taehyung mengambil jarak lagi sampai dua ratus meter. Jisoo diam saja, protes pun tak ada gunanya.

Ketika mereka sudah duduk, Taehyung kembali berdiri. "Bentar, Sayang," ujarnya lalu berlari masuk ke dalam rumah. Jisoo mengernyit bingung.

Namun, kemudian ekspresi Jisoo berubah ketika melihat Taehyung keluar membawa sebuah buket besar sampai badan Taehyung tenggelam karenanya. Cowok itu membawanya dengan satu tangan, sedang tangan sebelahnya membawa gitar. Sebentar-sebentar, mengapa Jisoo tidak melihat keberadaan buket sebesar itu saat di dalam rumah tadi? Kemudian Jisoo mengingat bahwa ada satu ruangan yang selalu tertutup, mungkin di sanalah Taehyung menyembunyikannya.

Ketika Taehyung semakin dekat, Jisoo menutup mulutnya yang menganga lebar dengan kedua tangan, gadis itu shock bukan main, namun ia juga merasa senang.

"Nih, buat Lo. Lo bilang gak suka bunga, jadi gue bikinin buket uang. Pake duit gue sendiri loh, gak minta duit ayah ataupun bunda!" jelas Taehyung dengan wajah berseri merasa bangga.

"Lo serius? Itu duit beneran?"

Jisoo menerimanya, masih dengan mulut terbuka lebar, ia sangat takjub, bukan karena uangnya, tapi karena buketnya, tak pernah sekalipun ia melihat buket sebesar ini. Jisoo jadi berpikir, kalau ini uang asli, berapa nominalnya, ya?

"Ya iya uang asli lah, Sayang, emang ada uang mainan?" balas Taehyung sembari tertawa sebab maksudnya memang ingin bercanda.

"Ada uang mainan, Tae, uang palsu juga. Uang palsu, 'kan ini?" tanya Jisoo lagi. Jisoo meletakkan buket tersebut dengan hati-hati di sampingnya sebab ia sudah lelah memegangnya, berat.

Tawa Taehyung lantas berhenti, ia menatap Jisoo penuh tanya. "Beneran ada uang mainan? Lah, bukannya itu melanggar hukum ya, Sayang?"

"Iya, emang melanggar, tapi tetap aja masih banyak beredar."

"Gue baru tau, Sayang! Itu pake uang asli kok."

"SERIUS LO?" pekik Jisoo. "Padahal gue mau pajang doang di kamar sebagai bahan cuci mata," melasnya. Jisoo jadi merasa sungkan menerimanya. Tetapi kata Taehyung tadi, ini pakai uang pribadinya. Jisoo kemudian tersenyum lebar.

"Yaudah pajang aja, nanti gue suruh tokonya kasih plastik biar gak kemasukan debu. Duit buat belanja Lo aja masih utuh di kartu kredit!" seru Taehyung menyindir. Padahal Jisoo berkata sudah menerima kartu itu tetapi tetap saja tidak dibelanjakan.

"Hehe, gue gak tau mau beli apa," cengirnya.

"Makasih ya, Tae. Tapi beneran pake duit Lo, 'kan? Gue gak terima kalo pake duit bunda!"

"Emang kenapa?"

"Ya Lo pikir aja, masa Lo belanjain anak orang pake duit orang tua? Menurut gue gak etis aja," jawab Jisoo. Taehyung pun mengangguk paham.

"Beneran pake duit gue kok, gue abis jual lirik lagu lagi," tutur Taehyung.

Jisoo melongo. "Semahal ini lirik lagu doang?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Lovely \ VsooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang