"Sayang, belajar yang rajin ya," nasihat Freya ke Ervan yang akan masuk ke kelas.
Ervan mengangguk lucu. Patuh kepada Freya. Dalam hati ia sudah tidak sabar bertemu teman barunya.
Axton mengeluarkan uang berwarna biru. Lalu memberikannya ke Ervan.
"Uang saku untuk Ervan," ucap Axton.
Ansel tak mau kalah. Ia segera mengeluarkan dua lembar uang berwarna biru dan menyerahkan ke Ervan.
"Dari kakak. Ambilah." Perintah Ansel.
Ervan menerima uang tersebut. Mengerutkan dahinya, ia hanya akan sekolah bukan pergi jauh.
"Kakak, daddy, uangnya banyak banget," ucap Ervan menatap bergantian Axton dan Ansel.
Sekarang Ervan mempunyai tiga lembar uang lima puluh ribu.
"Ini." Ervan menyerahkan kembali uang itu ke daddy dan kakaknya.
"Ambil. Pakai saja." Perintah Axton.
Saat Ervan ingin menyela ucapan Axton. Ansel segera berkata dengan suara dinginnya.
"Membangkang?" ucap Ansel dengan nada memperingati.
Ervan diam membeku. Ini seperti mengingatkan dia tentang kejadian dulu. Dimana ketika ia ketauan menonton TV sampai larut malam dan akhirnya Ansel memergokinya. (Chapter 12)
Mengingat ancaman yang diberi oleh Ansel dulu. Ervan segera menggelengkan kepalanya.
"Tidak, tidak." Ervan menggeleng panik. Ervan tidak mau dihukum.
Ansel terkekeh dalam hati. Baguslah jika Ervan masih ingat dengan ucapannya. Perlu di ingat. Keluarga Orlando benci anak pembangkang.
Gio mendekati Ervan lalu berucap. "Jika sesuatu terjadi padamu. Mengadulah ke bodyguard. Kakak akan datang ke sini dengan cepat. Mengerti!"
"Iya kakak," patuh Ervan. Tidak berani menyela lagi. Tatapan dingin nan tajam dari Ansel membuat ia tak berkutik.
Ian ikut memberikan wejangan ke adiknya.
"Nanti pulang tunggu kakak. Kita pulang bersama.""Oke oke," balas Ervan dengan senyum cerianya.
Ian merespon balasan Ervan dengan senyum tipisnya. Ketika tangannya terangkat ingin mengacak surai milik Ervan. Freya dengan cepat menyegahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ervan [End🤎]
Teen Fiction[Brothership] Setiap orang berhak bahagia, meskipun harus melewati hal yang tidak menyenangkan untuk menuju kebahagiaan. Tak terkecuali Ervan. Seorang anak kecil laki laki yang polos dan penurut. Hidup penuh dengan penderitaan bahkan untuk merasaka...