78

17.5K 1.3K 47
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Selia memberhentikan sepedanya. Menepi sebentar di pinggir jalan untuk berpikir ulang mengenai keputusannya ini. Tapi bukankah bagus jika ia menyerahkan Ervan, jadi ia tidak perlu berhadapan langsung dengan keluarga Orlando. Mereka terkenal dengan sifat mereka yang dingin. Aura mereka terlalu menakutkan untuk Selia. Ia tidak memiliki nyali yang besar untuk berhadapan langsung dengan mereka. Siapa sangka jika ia membawa bungsu keluarga itu untuk tinggal di rumahnya dan kini menjadi incaran keluarga itu.

Setelah memantapkan hatinya, Selia mulai turun dari sepedanya. Berjalan mengarah ke bodyguard itu,

“Permisi,” panggil Selia pada dua bodyguard itu yang akan bersiap kembali menaiki mobilnya.

“Apa?” tanya bodyguard itu.

Tubuh Selia tersentak kaget lantaran mendapati jawaban dengan nada bentakan itu. Apakah bodyguard Orlando wataknya memang seperti ini ya?

Selia meneguk ludahnya dengan kasar. Ayo ini demi kebaikan Ervan, dan demi kebaikannya juga.

“Apakah kalian bodyguard dari keluarga Orlando?” tanya Selia dengan nyali yang menipis. Suaranya begitu lirih ketika bertanya, tapi untungnya pendengaran bodyguard itu tajam.

Kening bodyguard itu mengkerut dalam, mereka adalah bodyguard dari keluarga bermarga Bratajaya, bukan Orlando. Saat bodyguard itu akan menyanggah pertanyaan Selia, teman bodyguard itu langsung menyerobotnya dengan membenarkan pertanyaan Selia.

“Ya, kami mencari Ervan. Apa kau tau dimana tuan muda?” tanya bodyguard yang lain.

“Ah syukurlah jika itu memang kalian. Saya akan memberitahu dimana keberadaan Ervan, tapi saya mohon jangan katakan bahwa Ervan berada di rumah saya, saya mohon,” pinta Selia dengan mengatupkan telapak tangannya, memohon pada dua bodyguard itu agar tidak memberitahu hal ini pada keluarga Orlando.

Salah satu bodyguard itu menyeringai tipis. Untuk apa mereka mengatakan ini pada keluarga Orlando. Tuan mereka adalah seorang Reynand Bratajaya, bukan Axton Orlando.

“Ya, cepat bawa kami ke sana,” ucap bodyguard itu. Selia menganggukkan kepalanya dengan pelan. Bagus seperti ini. Bukan maksud ia mengusir Ervan. Tapi alangkah bagusnya jika Ervan kembali ke keluarganya sekarang. Semua orang tau betapa kejamnya keluarga Orlando, anak kecil nan polos seperti Ervan kabur dari keluarga itu apa tidak semakin membuat mereka marah.

Mumpung masih satu hari, jadi kemungkinan Ervan tidak mendapati hukuman yang berat. Ia sedang mencoba menyelamatkan Ervan, dan tentu saja ia juga sedang menyelamatkan dirinya untuk tidak berurusan dengan keluarga Orlando.

Saat Selia hendak berbalik untuk mengambil sepedanya. Tiba-tiba tubuhnya di dorong masuk ke dalam mobil. Selia dimasukkan ke dalam mobil di kursi belakang.  Bukan tanpa alasan bodyguard itu mendorong Selia masuk ke dalam mobil, karena saat ini bodyguard Orlando juga sedang berkeliaran di sekitar mereka dengan jarak yang cukup jauh. Sebelum bodyguard Orlando tau terlebih dulu, mending mereka cepat-cepat untuk membawa Ervan ke mansion Bratajaya.

Ervan [End🤎]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang