2

86.2K 5.1K 32
                                        

Setelah beberapa menit berlalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Setelah beberapa menit berlalu. Kini Ervan sudah sampai di rumahnya.

"Terimakasih kak Ian," ucapnya kepada Ian yang kini diam memandang Ervan dengan tatapan yang teduh. Lama tak mendapat sautan dari lawan bicara. Ervan memanggil Ian dengan lirih.

"Ekhem, kak Ian."

Ian yang mendengar lirihan Ervan, segera menyahut "Hmm, Kak Ian pulang dulu." Ervan yang mendengar perkataan itu menanggapi dengan menganggukkan kepalanya.

Setelah membuka pintu, ia turun dan menutup kembali pintunya. Sebelum itu, Ervan masih sempat untuk melambaikan tangannya dengan riang. Ian yang melihat itu mengulas senyum. Lucu sekali tingkah adik barunya itu.

Mobil yang ditumpangi oleh Ian melaju melewati Ervan. Meninggalkan Ervan yang berdiri diam di depan rumah. Melihat mobil tersebut sudah tak tampak, baru ia masuk ke dalam rumah.

Membuka pintu dengan pelan, dan-




BRUKKK!!

Ervan terpeleset.

"Aduh." Lenguh Ervan sembari memegangi badannya yang sakit. Melihat sekeliling, banyak air yang berceceran di lantai. Entah kenapa bisa terjadi. Yang pasti, ini ulah ibunya!

"Ervan, kamu sudah pulang?" tanya ibunya. Menghampiri Ervan yang saat ini masih duduk di lantai.

"Kamu bersihkan semua ini, pel sampai bersih. Paham!" Perintah ibunya kemudian melenggang pergi. Ervan hanya menganggukkan kepalanya pasrah. Memang sejak kapan dia dapat perhatian dari ibunya.

Ervan kira ibunya akan menanyakan keadaannya, ternyata menyuruhnya membersihkan kekacauan yang dilakukan oleh ibunya.




................





Di kediaman Orlando

Sunyi dan damai menggambarkan suasana saat ini. Sekarang mereka sedang makan malam bersama.


"Tumben Ian tadi pulangnya telat, engga kayak biasanya. Kenapa sayang? Ada masalah?" tanya mommy Ian. Freya Orlando. Lemah lembut dan pembawaan sikap yang anggun menambah poin plus untuk mommynya Ian.

Mommynya yang cantik dan daddynya yang tampan. Axton Orlando, Daddynya yang tampan dan tegas. Memiliki rahang yang tegas dan mata yang selalu menatap dengan tajam, Menyiratkan ketegasan dalam setiap tatapannya.

"Hm, tadi mobil Ian bannya kempes, jadi nunggu sopir lain untuk menjemput." jawab Ian.

Mommynya yang mendengar jawaban Ian pun  menganggukkan kepala pertanda paham dengan ucapan Ian.

"Kata sopir, kamu mengantar pulang seorang anak, siapa dia?" tanya daddynya yang kini menatap Ian dengan tatapan datarnya.

Tatapan semua orang beralih menatap Ian.
Tak terkecuali kakak kakaknya

Ervan [End🤎]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang