51

31.6K 1.9K 39
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.











"Hm, pertanyaan yang tidak bermutu," ucap Ian dengan ekspresi tak mengenakannya. Seharusnya Ervan tau keluarganya itu seperti apa. Dulu saat ia membicarakan tentang Ervan pada keluarganya, keluarganya saja menolak pendapatnya. Apalagi Ansel. Ian sangat mengingat itu, kejadian dimana Ansel menolak keinginannya dengan tatapan sinis dan perkataan yang menusuk hati.

Dan sekarang, bahkan Ansel terlihat ingin memonopoli adiknya. Ansel kira dirinya siapa? Jika nanti Ansel bersikap ingin memonopoli adiknya lagi, Ian akan mengungkit kejadian dulu. Lihat saja, Ervan itu adiknya. Hanya Ervan. Tidak ada yang lain. Orang baru? Lebih terdengar seperti munculnya saingan.

"Yang benar saja," remeh Ansel dengan tangan bersedekap dada, matanya tertutup dengan badannya ia senderkan pada senderan kursi makan.

"Itu tidak akan pernah terjadi," ucap Freya dengan penekanan di setiap ucapannya. Ervan saja sudah cukup. Tak  ada lagi anggota baru. Kehadiran Ervan sudah cukup melengkapi keluarga Orlando. Meskipun nanti ada yang menginginkannya, itu takkan pernah terjadi. Anak-anaknya pasti juga tidak setuju dengan perkataan Ervan tadi.

Wajah Ervan tak lagi gugup. Bahkan sekarang ia sudah bersikap biasa saja. Seolah-olah tak pernah merasa gugup seperti tadi.

"Huh lega," ucap Ervan dengan raut muka leganya. Alisnya tertarik ke atas dengan matanya sedikit membulat penuh, ujung bibirnya tertarik membentuk senyuman dengan salah satu tangannya menggaruk-garuk hidungnya yang tiba-tiba merasa gatal. Ekspresinya terlihat polos nan lugu.

"Jangan pikirkan itu, tak berguna." Suara Axton menggema dalam ruangan itu. Ia pun tak senang juga ketika anak bungsunya berucap seperti itu. Memikirkannya saja  Axton sudah muak.

"Iya daddy." Patuh Ervan pada daddy nya. Ervan kan hanya bertanya saja. Siapa tau mereka akan mengadopsi anak selain dirinya. Apalagi di panti asuhan pasti akan ada anak anak yang lucu nan menggemaskan. Bahkan lebih menggemaskan dari dirinya. Mommy dan mamanya kan suka anak menggemaskan. Kata mereka padanya dulu.








……….










Hari telah berganti hari. Hari ini para keluarga Orlando melakukan aktivitasnya masing-masing. Kecuali Ervan. Bungsu Orlando itu masih tidak diperbolehkan untuk kembali masuk sekolah karena tubuh Ervan yang masih belum sembuh sepenuhnya.

Untuk Varrel, ia belum kembali ke luar negeri. Mungkin ia masih tetap di sini untuk beberapa minggu. Jika sudah berada  di sini, rasanya Varrel tak ingin kembali ke luar negeri.

Di mansion hanya ada Ervan dan Varrel saja. Semua keluarga tengah pergi ke urusannya masing-masing. Seperti biasa, ada yang pergi ke kantor, pertemuan bisnis, dan ke sekolah. Sedangkan Varrel memantau pekerjaannya di mansion. Meskipun lebih ribet jika memantau dari mansion, tapi itu bukan masalah besar. Ervan bukan beban baginya. Adiknya itu berharga. Sangat berharga.

Ervan [End🤎]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang