Anak perempuan itu selayaknya seorang bangsawan, berpakaian hijau dan putih dengan payung berenda manik-manik dipegangannya.
"Anak perempuan itu sedang menangis" bisik Dylan.
Kami berdua menghampiri Chairoz, dan benar saja, anak perempuan ini sedang menangis. Aku bahkan tidak bisa melihat wajahnya, dia sibuk mengusap-usap matanya.
"Jangan lakukan itu pada matamu, kau bisa merusaknya, dan-" ketika aku memegang tangannya hendak menyingkirkan dari wajahnya, di sana aku melihat dua buah manik mata yang berwarna putih, "-matamu cantik."
Anak perempuan itu berhenti menangis, terkejut akan perkataanku barusan. Dylan ikut mendekat, melihat wajahnya yang putih seperti salju. Aku bingung, kenapa rambut, manik mata, dan kulitnya bisa seputih itu. Bahkan warna kulit bangsa Vampire saja tidak seputih itu.
Apa dia seorang Hybrid?
"Wow~ matamu indah sekali. Aku belum pernah melihatnya. Kau bangsa Vampire?" Dylan memperhatikan wajah anak perempuan ini dengan saksama, dia juga bantu mengusap titik-titik air mata di pipinya.
"Kau tidak pernah diajarkan oleh bibi Nala? Seharusnya yang kau tanya adalah namanya" ucapku.
"Aku Cassandra" katanya sambil terisak.
"Perkenalkan, aku Dylan dan dia adalah Gara" ucap Dylan.
Setelah Chairoz berbicara dengan beberapa orang tadi, dia langsung menyuruh kami untuk masuk ke kapal.
Kami menggunakan kapal kerajaan, yang hanya kami tumpangi dengan kereta kuda yang ikut dibawa. Setelahnya kami masuk ke dalam dan menemukan sebuah meja penuh makanan untuk kami santap. Tapi mataku lebih memilih untuk melihat banyak roti tawar di atas meja. Mereka juga menyajikan selai coklat dalam bentuk toples kaca.
"Apa kalian lapar?" Tanya Chairoz kepada kami. Cassa dengan spontan mengangguk, aku memang tidak tau apakah dia sudah makan atau tidak sebelumnya. Tapi soal aku dan Dylan, kami sarapan tadi pagi, dan tidak terlalu lapar.
Kami langsung duduk di sana. Setelahnya, Dylan dan Cassa memakan roti-roti itu meskipun banyak makanan lain yang disajikan.
Beberapa jam kami habiskan di dalam kabin, hingga akhirnya kami sampai di pelabuhan Anchores, Negeri Danveurn. Kami turun ke dermaga dan menunggu kereta kuda kami untuk diturunkan. Lalu kami pergi meninggalkan pelabuhan dan masuk ke wilayah Dorforwyn, Ibu Kota Negeri Danveurn di mana berdirinya kerajaan tertinggi bangsa Lycanthrope, Kerajaan Angkara.
"Apa Cassa juga anak muridmu?" Aku teringat dengan pertanyaan yang ingin ku tanyakan pada Chairoz.
"Iya, dia akan jadi anak muridku juga."
"Bisakah kau bercerita sedikit tentang Cassa?" Dylan bersuara. Lagipula, Cassa sedang tertidur di samping Chairoz. Dia terlihat sangat lelah.
"Cassa lahir dan dibesarkan di wilayah Azaire, Negeri Aberrstwyth. Rakyat dari Kerajaan Isambard, seorang Angel tentunya" jelasnya.
"Wow~ aku pikir Akademi Negeri Danveurn adalah sekolah khusus laki-laki?" Dylan kagum.
"Hahaha, banyak dari bangsa Angel yang mendaftar tahun ini, dan Kerajaan Isambard mengirim satu anak laki-laki yang akan jadi murid di Akademi Negeri Danveurn. Soal Cassa, memang ini sedikit mengejutkanku" ucapnya.
"Apa maksudnya?"
"Cassandra adalah Angel yang berbeda. Dia terlahir dengan keperbedaan genetik, mereka menyebutnya albino. Tidak ada yang tau soal orang tua Cassandra. Orang-orang menemukannya di jalanan, saat ia masih bayi. Cassandra dibesarkan di sebuah panti asuhan. Anak-anak lain tidak ada yang ingin mendekatinya. Hingga akhirnya dia tau, keperbedaannya membuat ia dibenci, karna orang-orang berasumsi bahwa Cassandra akan memberi dampak buruk untuk Negeri Aberrstwyth. Lalu, Cassandra di keluarkan dari panti asuhan. Tidak ada yang mau menerimanya. Sampai Cassandra di bawa oleh sekelompok orang asing hingga bertemu dengan seorang konglomerat di teritorial yang sama, bernama Adolf Hazard Pavoleos. Pavoleos memperlakukannya seperti anaknya sendiri. Tapi disisi lain, Pavoleos mengajari Cassandra soal kemiliteran kerajaan Isambard hingga usianya saat ini. Mendengar kabar bahwa Akademi mulai membuka pendaftaran murid baru, Pavoleos mengirimkan surat dan ingin mengikutsertakan Cassandra dalam Akademi. Maka dari itu, Cassandra dikirimkan padaku hari ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia; The Hybrid.
AdventureKelahiran Gara menjadi pertanda karena bertepatan dengan kematian Hybrid yang telah membawa malapetaka besar untuk daratan barat selama berabad-abad. Pertanda itu semakin mengkhawatirkan pihak kerajaan ketika ia belum mendapatkan jati dirinya diusia...