"Kemarilah, ikut denganku."Suara itu berasal dari Mr. Chairoz yang menghampiri ruang makan. Kami semua sedang sarapan pagi, sampai ia mengajakku untuk ke kantornya. Aku pun mendengarkan tanpa bertanya. Tadi malam, Mr. Chairoz yang mengantarku ke rumah asrama, ke kamarku. Saat itu aku sudah tertidur. Dia beralasan kepada anak-anak lain, bahwa aku tertidur ditengah-tengah pembicaraan kami berdua.
Ketika bangun tadi pagi, rasa hausku kembali datang. Selama itu aku menahan untuk tidak melakukan hal-hal buruk pada anak-anak lain. Aku juga tidak sanggup. Andai aku disajikan darah segar dimeja makan seperti para Vampire clan. Tapi aku sadar, aku sendiri yang tidak ingin orang lain tau tentang diriku.
Aku masuk ke kantor Mr. Chairoz, lalu mendudukkan diri di sofa. Ia mengambil botol yang sama seperti tadi malam, lalu menuangkan cairan darah segar itu di gelas. Aromanya benar-benar membuatku tidak sabar.
"Setiap kau mulai haus, datanglah. Kau hanya bisa minum di sini" kata Mr. Chairoz sambil menyetarakan tingginya denganku, lalu menyodorkanku segelas darah segar itu.
"Aku tau. Aku juga tidak ingin yang lain mengetahui hal ini. Mereka hanya mengenaliku sebagai seorang Lycanthrope, cukup itu saja. Tapi ku rasa, rekan-rekanmu sudah mengetahuiku?" Aku meneguk segelas darah segar itu hingga habis. Jika saja dia tidak memikirkan kondisiku, aku tidak tau harus berbuat apa.
"Mereka sudah tau sejak awal, tapi kau tak perlu memikirkannya" begitu ucap Mr. Chairoz. Setelahnya aku berterima kasih atas minuman itu dan kembali bersama teman-temanku.
Pagi ini, tiba-tiba saja kami dikumpulkan bersama-sama, dengan clan-clan lain di tempat lapangan kami biasanya.
"Hari ini kalian akan mengikuti ujian pertama semester ini" ucap Mr. Michael yang berdiri di depan bersama dengan guru-guru lain.
Kami semua tercengang mendengar ucapannya, ada yang protes karena begitu mendadak, ada pula yang menyantaikan diri seakan bukan masalah besar. Namun tetap saja, aku harus khawatir karena belum mempersiapkan apa-apa untuk ujian, dan sama sekali tidak tau apa yang akan diujiankan.
"Ini adalah garis permulaan. Di setapak jalan ini kalian akan dituntun menuju hutan yang memiliki banyak jalan bercabang. Di sana kami sudah memberi 3 target yang kalian tidak ketahui keberadaannya. Masing-masing clan hanya perlu membidik 3 target yang punya simbol sesuai kelompok masing-masing. Setelah selesai, kalian akan bertemu dengan Mr. Harold yang akan membawa kalian kembali ke tempat ini. Kalian tidak bisa keluar dari area ujian kalian, Mr. Abraham akan memata-matai kalian dengan sihirnya" ucap Mr. Chairoz sambil tersenyum kepada Mr. Abraham.
"Wizard clan sungguh licik" bisik Chlea yang berdiri di sampingku.
"Karena penggunaan busur masih belum bisa kami lepas, kalian akan menggunakan batu-batuan untuk membidik target" kata Mr. Joseph sambil menunjuk tumpukan batu kerikil di tanah yang sudah disediakan.
"Kalian diizinkan untuk menggunakan kemampuan kalian. Siapa saja yang sayapnya sudah tumbuh, diperbolehkan untuk menggunakannya di udara. Kalian diizinkan menggunakan sihir, kekuatan, atau senjata kecil kalian. Begitu juga dengan clan yang bisa bertransformasi" ucap Mr. Arthur.
"Kami akan menilai berdasarkan kerjasama tim dan kemampuan kalian masing-masing. Akan ada peringkat nilai, jadi lakukan yang terbaik" sambungnya.
"Wow, bukan 'kah ini akan sangat mudah semenjak kita diizinkan menggunakan kemampuan kita?" Xavier terlihat senang.
"Ah, aku melupakan sesuatu. Kalian akan dipersulit oleh makhluk-makhluk pemakan jiwa" sambung Mr. Arthur ketika mendengar ucapan Xavier.
Kami semua terkejut. Sebagian yang mungkin mengetahui makhluk itu menggeleng-gelengkan kepala mereka ketakutan. Namun yang lain hanya kebingungan. Aku tidak pernah tau tentang keberadaan makhluk pemakan jiwa. Pernah aku menemukan artikel kuno tentang makhluk yang keberadaannya di lapisan terluar neraka itu.
![](https://img.wattpad.com/cover/353309605-288-k111898.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia; The Hybrid.
AventuraKelahiran Gara menjadi pertanda karena bertepatan dengan kematian Hybrid yang telah membawa malapetaka besar untuk daratan barat selama berabad-abad. Pertanda itu semakin mengkhawatirkan pihak kerajaan ketika ia belum mendapatkan jati dirinya diusia...