CHAPTER 37: Discover The Real Truth

21 0 0
                                    

"Gara, apa kau baik-baik saja?" Tanya Chairoz sambil menjauhkan pedang kayu Gara dari arah perutnya.

"Aku... Lapar dan Haus..." gumamnya masih menatap Chairoz tanpa henti.

"Ah..." Chairoz mengerti akan ucapan Gara. Bagaimanapun dia tau, sudah beberapa jam lamanya Gara tidak mengkonsumsi darah. Chairoz melirik Samuel yang paham akan situasinya.

"Ikutilah bersama Mr. Samuel, kau bisa minum ke dalam kantornya. Tapi pertama-tama, kau harus mencoba untuk menenangkan dirimu. Kau terlihat seperti Vampire dengan mata itu."

Chairoz mengusap kepala Gara dengan lembut. Anak laki-laki itupun terkejut sesaat, merasakan aura Vampirenya yang kuat, hampir menghilangkan sisi Lycanthrope nya. Gara menundukkan kepalanya, berjalan pelan bersama Samuel ke arah Akademi.

"Dia kelelahan..." gumam Cassandra saat Gara melewati mereka begitu saja.

"Tentu saja, melawan mantan Hunter yang sangat berpengalaman. Siapa saja akan kelelahan seperti itu" ucap Castiel khawatir.

"Gara mau kemana, kenapa dia berjalan bersama Mr. Samuel?" Tanya Dylan.

"Mungkin dia akan diobati?" Sahut yang lain.

"Oh... begitu..."


════════  ◖◍◗ ════════

SAGARA POV

Tadinya aku bertanya-tanya, kenapa sisi Vampireku lebih dominan?

"Duduk dan minumlah, apa yang ingin kau makan? Aku akan menyiapkannya untuk kau makan di sini" ucap Mr. Samuel dengan memberikanku segelas darah segar.

Ku teguk segelas darah yang ia berikan padaku, dan membenarkan pikirannya, "Aku makan... Makhluk yang hidup, Mr. Samuel."

Mr. Samuel sedikit terkejut, "Oh! Begitu... Namun kenapa hanya kau yang pergi memangsa setelah sifat Lycanthrope muncul?"

"Anak-anak lain tidak memangsa?"

Ia menggelengkan kepala, "Mereka makan apa yang disajikan koki Akademi, sesuatu yang sudah diolah, bukan makhluk yang hidup."

"Lalu... Apa yang ingin kau mangsa?" Tanya Mr. Samuel sambil mendudukkan diri di sampingku.

"Aku bukan orang yang pilih-pilih, apaoun yang ku lihat adalah mangsaku" ku teguk darah terakhir itu dari gelas kaca yang indah. Setelahnya, aku bangkit dari duduk sambil bertanya, "Mr. Samuel, bagaimana mataku?"

"Matamu... Kembali seperti semula" jawabnya.

"Terimakasih Mr. Samuel, aku ingin jalan-jalan di hutan sebentar."

Kemudian, aku menyusuri hutan sendirian. Sinar matahari menghiasi celah-celah hutan. Suara binatang-binatang kecil mengisi ketenanganku. Aku mendengar suara Light di atas, dia sedang terbang bersama kawanannya. Aku tidak pernah melihat ia punya perkumpulan juga. Dia seperti, ingin menunjukkan sesuatu padaku.

Ku ikuti arahnya terbang, lalu kutemukan kawasan hutan yang terbuka. Light dan kawanannya terbang mengitari seekor anak rusa. Ah.. Dia berniat memberitaukanku. Aku tidak merubah diriku menjadi serigala, hanya berjalan pelan mendekati anak rusa yang sedang kebingungan. Mungkin dia tersesat. Anak rusa itu berbalik ketika sadar akan kedatanganku.

"Apa yang kau pikirkan?" Tanyaku sambil ku ulurkan tangan hendak mengusap kepalanya.

"Apa menurutmu, aku kejam? Kau seharusnya tau kau akan mati. Tidak, kau tau itu. Hanya saja kau berpura-pura tidak tau."

Metanoia; The Hybrid.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang