CHAPTER 6O: The Aberrstwyth.

26 0 0
                                    

Menurutku, Negeri Aberrstwyth sungguh negeri yang indah. Negeri yang beratap langit, dan beralas awan-awan. Bangunan-bangunannya memang tak jauh berbeda dari bangunan di negeri atas tanah, namun yang membedakan, setiap bangunan itu melayang dengan tersusun rapi. Benar yang dikatakan Mr. Piraeus, tak ada satupun setapak jalan untuk dilalui, kecuali kumpulan awal yang membentuk arah.

Bangsa Angel sendiri juga makhluk yang indah. Dengan sayap-sayap putih yang mereka miliki, mereka terbang dengan bebas. Sementara beberapa malaikat tak bersayap menunggangi pegasus atau awan untuk berpindah tempat. Aku jadi mengingat Castiel dan Cassa, penasaran bagaimana bentuk sayap mereka masing-masing.

"Semua sayap mereka berwarna putih? Ku pikir mereka seperti bangsa Fairy yang punya sayap penuh warna dan kilauan" kata Chlea yang baru saja selesai menyusun barang-barangnya.

Kami telah sampai di kediaman Mr. Piraeus, rumahnya sederhana, namun kami semua merasa nyaman. Terlebih anak-anaknya yang bahkan belum bisa berjalan dengan lancar, menambah suasana saja. Saat ini aku dan Edward sedang di balkon, melihat dunia luar yang masih asing dan belum terbiasa di mataku.

"Para Angel akan selalu memiliki sayap berwarna putih. Tapi, aku pernah membaca salah satu buku di perpustakaan kerajaan, tentang Angel yang terjatuh. Dia menjadi satu-satunya Angel dengan sayap hitam, dan dalam sejarahnya pula dia yang menciptakan bangsa Demon" kataku.

"Kau benar. Dalam sejarah, saat itu tak ada satupun dari kita terlahir, ketika perpecahan langit terjadi, seorang Angel bernama Lucifer terjatuh ke bumi yang baru terbentuk. Dia bersemayam di sebuah baru karang tepi pantai, hingga akhirnya ia berubah menjadi seorang Demon. Dia tak jatuh sendirian, melainkan bersama pengikutnya, serpihan api dari neraka. Peperangan itu terjadi karena Lucifer ingin kembali ke langit, namun dia sudah tak bisa. Kemudian, dia melahirkan bangsa Demon di bawah bumi. Hingga sampai hari ini, ketika bangsa Angel dan bangsa Demon tak lagi saling berperang" jelas Mr. Chairoz yang tiba-tiba menyusul kami.

"Tapi kenapa mereka tak lagi berperang?" Sahut Edward.

"Karena mereka sadar, bahwa mereka terlahir ke dunia bukan untuk saling membunuh satu sama lain. Namun untuk menjaga keseimbangan dunia manusia."

"Ibuku pernah berkata, kalau bangsa Angel dan Demon itu sesungguhnya bukan seperti yang ada di hadapan mata kita. Apa artinya itu, Mr. Chairoz?" Tanyaku karena penasaran.

Mr. Chairoz tertawa, "Aku ragu kalian bisa mengerti apa yang aku ucapkan, namun ibumu itu benar. Angel dan Demon di dunia itu bagaikan ilusi mata, mereka tetaplah Angel dan Demon, namun yang sesungguhnya kekal di negeri surga dan neraka. Para Angel di negeri surga tidak menyerupai manusia, begitu juga dengan para Demon di negeri neraka."

"Aku pernah ke Negeri Narthford, dulu aku  pikir negeri itu yang dinamakan dengan neraka. Tapi ketika Lucier menceritakan bahwa neraka yang sesungguhnya ada si bagian Underworld paling dalam, aku baru mengeri. Tapi, dimana surga yang sesungguhnya itu, Mr. Chairoz?" Tanyaku lagi.

Mantan Hunter di depanku tersenyum dan menguap kepalaku serta kepala Edward dan Chlea, "Ada di telapak kaki ibumu."

"Hahh??!"

Lalu, ku dengar decakan lidah yang sering keluar dari mulut Mr. Aukland, ternyata dia menghampiri kami, berdiri di belakang tubuh Mr. Chairoz, "Lion, kita harus pergi" ucapnya dengan serius.

"Baiklah, aku harus pergi, dan kalian jagalah sopan santun. Jangan pergi terlalu jauh, karna ini bukan tempat kalian" pesan Mr. Chairoz yang kemudian berbalik lalu pergi bersama Mr. Aukland dan Mr. Abraham. Entah kemana mereka akan pergi, tapi aku yakin itu mengenai pertandingan kami di esok hari.

Metanoia; The Hybrid.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang