CHAPTER 41: The Plan Maker.

21 1 0
                                    

"Satu-satunya cara agar kita bisa melewati dinding pelindung itu adalah-"

"APA!?" Serentak mereka semua sambil. melihat Chlea dengan mata berbintang-bintang.

"Uh.. dengan meminta bantuan Fairy Clan atau Wizard Clan."

"Kenapa begitu?" Tanya Jack.

"Ya karna mereka punya kemampuan untuk teleportasi, seperti membuka gerbang dimensi" tambah Chlea.

"Bukannya itu sama saja dengan kita melewati dinding pelindung itu? Lagipula guru-guru membuatkannya untuk kita, pasti sihir itu bisa mendeteksi kita meski dengan cara gerbang dimensi atau semacamnya" bantah Ardan.

Mereka kembali tidak bersemangat. Rasanya aku ingin tertawa saja. Aku bangun dan mereka menyadarinya, "Daripada berdebat, lebih baik kita cari tau sendiri. Apa yang bisa kita gunakan untuk melewatinya."

"Kita akan ke sana?" Tanya Selena dan aku mengangguk sebagai jawaban seraya meraih tangannya untuk ikut berdiri.

"Tapi.. Jika kita tidak bisa melihat dinding pelindung itu dan tanpa sengaja mengenainya, kita akan tamat" khawatir Jack.

"Tenang saja. Kita akan mengetahui dinding itu saat kita berada dalam jarak terdekat. Kita akan baik-baik saja" jelasku.

Kami turun ke bawah dan berjalan tanpa arah di area latihan.

"Kita akan mengambil jalan yang mana? Sebelah kiri area latihan, sebalah kanan, atau lurus ?" Tanya Edward.

"Sebelah kanan kita hanya akan bertemu sungai, lurus jalannya naik menanjak, mungkin kita akan mengambil jalan sebelah kiri?" Aku menanyai pendapat.

"Ide bagus" ucap Edward.

"Iya, dan juga kita pernah melewatinya saat ujian  bersama Psychofágos hari itu, jadi kita tau jalannya" sambung Chlea.

Aku mangangguk setuju. Ku dengar suara Light yang terbang di atas kami. Dia ikut ternyata, tentu saja. Kami mengambil jalur sebelah kiri dari area latihan, tanpa diketahui oleh para guru lain, atau anak-anak yang tampak sedang sibuk dengan urusan mereka.

Cuaca hari ini sungguh bagus, tidak terlalu dingin atau panas. Hutan Astbourne semakin diperindah oleh alam itu sendiri.

"Apakah dinding pelindung itu jauh?" Ardan bersuara.

"Sepertinya begitu" jawabku.

"Kita tidak bertransformasi? Biar kita cepat sampai!" Kata Jack.

"Dan merusak pakaianmu lalu dicurigai oleh orang-orang?" Sahut Dylan cepat.

"Ah... iya juga.."

"Tapi aku penasaran, apakah ada seorang Lycanthrope yang pada saat bertransformasi pakaiannya tidak hancur?" Tanya Dylan.

"Ada, aku melihat Mr. Chairoz melakukannya. Meski aku tidak melihat awal mula transformasi serigalanya, tapi saat tadi malam, kembali dari hutan untuk mencariku, saat ia hendak berubah ke bentuk manusianya, aku melihat pakaian guru yang keluar dari bulu-bulunya. Seperti tergantikan. Aku tidak tau kenapa itu bisa terjadi" jelasku.

"Bahkan prajurit-prajurit yang bertransformasi, pakaian besi mereka tidak terlepas atau hancur, melainkan seperti masuk diantara kulit atau bulu serigala mereka" tambah Edward.

Chlea tampak bingung, "Mungkin itu kemampuan lain yang belum kita ketahui."

Edward mengangguk, "Mungkin saja, atau kau akan mencobanya sekarang? Siapa yang tau kemampuan itu akan muncul tiba-tiba?" Dia menyenggolku, seperti isyarat untuk aku melakukannya.

"Dan kalau tidak terjadi, kau mau bertanggung jawab saat orang lain menanyakan pakaian hancurku untuk kedua kalinya?" Tantangku.

"T-tidak..."

Metanoia; The Hybrid.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang