AUTHOR POV
Suara gesekan pedang di udara menghiasi malam yang sunyi di lapangan hutan. Tengah malam itu Gara memilih untuk berlatih dengan pedang sungguhan, pedang yang terbuat dari besi, tajam dan lebih berat. Pedang itu diberikan oleh Declan, sebab Declan telah bersumpah setia pada Gara, ia berikan atas kesetiaannya itu. Pedang itu kini menjadi milik Gara seutuhnya.Gara terus mengayun-ayunkan pedangnya, sampai ketika dia berbalik dan menghentikan gerakannya ketika pedang itu nyaris menusuk perut Hektor si pengawas Akademi.
"Mr. Hektor! Aku hampir melukaimu" Ucap Gara lalu mundur beberapa saat.
Hektor tersenyum dan mengangkat sedikit lebih tinggi lampu di tangannya, "Apa yang kau lakukan malam-malam begini?"
Gara melirik pedangnya, "Aku berlatih untuk besok."
"Untung aku yang menemukanmu, bagaimana jika Mr. Elliot Morycell si pengawas asrama yang menemukanmu di sini? Kau akan di adukan dan terkena masalah" kata Hektor menasihatinya.
"Baiklah Mr. Hektor, aku akan kembali ke rumah pohon" Gara berbalik hendak pergi.
"Tunggu, seseorang ingin bertemu denganmu."
Saat itu Gara berhenti melangkah dan melihat Hektor kembali. Tiba-tiba, Chlea muncul dari balik tubuh Hektor dengan selimut yang membaluti tubuhnya. Sebab udara malam lembah iyu benar-benar dingin.
"Chlea?"
"Dia telah mendapatkan izin dari Mr. Elliot untuk tidur bersamamu" jelas Hektor.
Ketika Chlea mendekati Gara, Hektor pun pamit dan pergi untuk kembali melanjutkan tugas malamnya, berkeliling Akademi, mengawasi murid-murid dari aktivitasnya. Gara dan Chlea pun naik untuk masuk ke rumah pohon.
"Kau ingin tidur denganku? Kenapa? Di Asraman 'kan lebih baik, Chlea" tanya Gara sambil meletakkan pedangnya di sebuah besi di dekat perapian. Di dana juga ada pedang kayu miliknya yang sengaja ia ambil dan disimpan decara pribadi.
"Entahlah, aku punya firasat buruk.." ucap Chlea sambil melirik Light yang tidur bertengger di tempatnya.
"Kalau begitu, aku harus mendengarkanmu."
Chlea mengerutkan keningnya melihat Gara, "Kau mempercayainya?"
Laki-laki berambut hitam itu mengangguk dan mengajak Chlea ke tempat tidurnya. Chlea pun mengikuti Gara, dan duduk di ujung tempat tidur, menunggu Gara mengganti pakaiannya sebelum benar-benar meniduri tempat tidur.
"Aku pernah tidak menghiraukanmu, lalu aku berakhir buruk. Jadi aku memilih untuk mempercayai setiap ucapanmu" kata Gara.
"Aku telah tidur tadi, dan aku bermimpi... Pokoknya, apapun yang terjadi kau harus menghindari serangan Areth besok."
Gara yang selesai mengganti pakaiannya itu pun tertawa sebentar, kemudian naik ke atas kasur dan duduk bersandar di sana seraya meminum segelas darah segar yang ada di atas nakas, "Aku akan melakukannya, jangan khawatir begitu, lihat wajahmu."
Chela ikut naik ke atas kasur dan duduk di samping kiri Gara, "Aku sedang serius. Kau harus benar-benar menghidari serangan Areth. Jangan sedikitpun kau terkena pedangnya!"
"Iya, aku mendengarmu Chlea. Sekarang tidurlah, bukankah kau seharusnya mengantuk sejak kau terbangun tadi?"
Chlea menghela nafas panjang, "Aku tak bisa tenang. Bagaimana aku bisa tidur?"
Laki-laki itu menghabiskan minumnya lalu berbaring di bantalnya, "Jangan khawatirkan apapun. Aku akan mendengarmu, aku akan ingat kata-katamu. Khawatirkan saja besok aku bisa melayangkan pedang Areth atau tidak."
![](https://img.wattpad.com/cover/353309605-288-k111898.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia; The Hybrid.
AventuraKelahiran Gara menjadi pertanda karena bertepatan dengan kematian Hybrid yang telah membawa malapetaka besar untuk daratan barat selama berabad-abad. Pertanda itu semakin mengkhawatirkan pihak kerajaan ketika ia belum mendapatkan jati dirinya diusia...