CHAPTER 21: Freedom For Ability, or Transitional Form.

31 2 0
                                    

Tapi kenapa Hybrid pertama itu bisa melakukannya?

"Wow, sesuatu keluar dari tanahnya!" Pekik Cassa sambil menunjuk ke depan sana. Aku pun melihat. Benar saja, sesuatu keluar dari tanahnya. Makhluk mengerikan, buruk rupa, dan terlihat seperti kematian. Makhluk itu keluar semakin banyak, tidak terlalu besar, tapi Mr. Arthur semakin memperbesar lingkaran itu untuk mereka. Sesuai perjanjian darahnya, ada 7 makhluk di dalamnya. Mr. Arthur melakukan penguncian, dengan mengucapkan kalimat lagi.

"Apa yang Mr. Arthur katakan, Xavier?" Tanyaku.

"Dia mengatakan, 'Aku menghormati segala keputusanmu' yang tertuju pada leluhur Demon clan" ucap Xavier.

Setelahnya Mr. Arthur menurunkan tangan dan mengatur diri. Meski yang lain tidak bisa melihat Mr. Arthur di sana karena cahaya Pentagram Demon yang menghalangi, tapi aku yakin Mr. Arthur sedang membersihkan sisa-sisa darah di bibirnya.

"Inilah makhluk pemakan jiwa, atau yang sering disebut dengan Psychofágos. Mereka tidak akan aku lepas sebelum kalian mulai berlari, jadi tenang saja" Mr. Arthur memperjelas.

"Bukankah terlalu berlebihan memanggil 7 Psychofágos untuk mereka yang sangat di bawah umur?" Khawatir Mr. Michael.

Mr. Arthur mengibas-kibaskan tangannya keudara, "Tenang saja. Lagi pula mereka semua ada 7 clan, jadi itu sangat seimbang."

Hazel mengangkat tangan, "Guru, apa Psychofágos bisa terbang?"

"Tidak, memang mereka memiliki sepasang sayap, tapi mereka menggunakannya untuk melindungi diri. Sayap mereka adalah bagian tubuh yang paling keras dan sangat panas" perjelas Mr. Arthur.

"Mereka memiliki kecepatan dan kelincahan yang cukup membuat kalian akan kelelahan begitu mudah. Perhatikan telapak mereka, bagian itu bisa mengubah apa saja untuk melindungi diri mereka. Mereka tidak terlalu pintar, namun akan sangat pendendam. Ah, dan jangan lupakan tentang penglihatan mereka. Kenapa kita tidak langsung bersiap saja, ini akan menjadi sangat seru, bukan?" Ucap Mr. Harold.

"Baiklah, kami menunggu kalian di sini untuk bersiap-siap. Bawa apapun yang kalian butuhkan, kalian tidak bisa keluar dari sana sebelum kalian menyelesaikan target. Siapa yang tau, mungkin kalian akan bertahan hidup berhari-hari di sana?" Perintah Mr. Joseph di akhiri tawa.

Tanpa menunggu, aku langsung berjalan meninggalkan barisan menuju asrama. Aneh saja aku tidak mendengar langkah kaki anak-anak lain di belakangku.

"Kenapa kalian tidak jalan? Oh, kalian ingin langsung masuk kehutan tanpa peralatan sama sekali?" Suara Mr. Samuel membuat aku menoleh sekali melihat ke belakang, ternyata yang lain terlihat masih bingung di sana. Aku melanjutkan perjalananku.

Semuanya membawa peralatan yang kemungkinan akan dibutuhkan. Tapi Lycanthrope clan tidak memiliki alat khusus seperti yang lainnya. Bukannya aku mempermasalahkan itu, hanya saja Edward sedari tadi tidak henti bergerutu.

"Vampire clan punya degger, Fairy clan punya sparkling dusk, Wizard clan punya tongkat sihir, Mermaid clan punya kerang suara, Demon clan punya cincin, dan Angel clan punya imortal crystal. Sedangkan kita, Lycanthrope clan, tidak punya sesuatu yang istimewa" gerutunya lagi sambil memasuki alat-alat miliknya.

"Aku yakin seharusnya kau menarik perkataanmu tadi Edward" suara itu datang dari ambang pintu kamar kami, di sana ada Declan si ketua asrama  Lycanthrope. Ia masuk menghampiri kami.

"Kak Declan... tapi aku tidak salah, bukan? Bukannya aku cemburu, hanya saja itu seperti sebuah ketidakadilan" ungkap Edward langsung.

Declan tertawa lalu mendekati Edward dan mengacak-acak rambutnya kasar, "Kau salah, Edward."

Metanoia; The Hybrid.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang