CHAPTER 13: A Simple Quarrel.

34 1 0
                                    

Sudah tiga hari sejak aku terbaring di rumah sakit Akademi, dan akhirnya aku bisa mengikuti pelajaran lagi mulai hari ini. Mr. Chairoz bilang kondisiku sudah lebih baik, akan tetapi aku harus menjaga diri.

"Gara, cepat!"

Aku keluar dari asrama. Di ruang tengah, murid-murid lain sudah berkumpul. Chlea bilang, pagi ini kami akan pergi ke sungai Odile, tempat biasanya para Mermaid clan latihan. Dia bilang, kita akan mandi di sana.

"Seharusnya kau tidak terlambat."

Saga? Seharusnya kau membangunkanku.

"Jika aku bangunkan, kau hanya akan dapat serangan jantung."

Kenapa begitu?

"Itu hanya lelucon, hahaha."

Kau membuat aku kesal.

"Aku tidak pernah melihatmu kesal."

Aku tidak memperlihatkannya.

"Gara, ada sesuatu di kepalamu?" Tanya Selena ketika aku sampai, berdiri di antara murid-murid lain. Ternyata, tidak hanya dari clan ku saja, namun ke enam clan lainnya.

"Ya, ada sesuatu di kepalaku, dan itu membuat aku kesal" ucapku jujur.

"Tapi, kau tidak terlihat sedang kesal."

"Karena aku tidak memperlihatkannya."

"Oh ya, bagaimana kondisimu?" Sambung Selena.

"Aku tidak tahu, kurasa, sudah baik."

"Tidak, tidak, tidak. Sesuai kata guru, kita semua harus berjaga jarak dengan Gara. Lagi pula kau masih sakit, pergilah ke dalam kamarmu dan beristirahatlah!" Ucap Ezekiel Astred, salah satu anggota Wizard clan, sambil membuat jarak antara murid-murid lain dan aku, serta menunjuk kearah tangga.

"Aku sudah baik-baik saja. Jikapun aku harus berjaga jarak, tapi biarkan aku ikut" kataku.

"Hei, dengar. Kami tidak tau penyakit seperti apa itu dan kami tidak ingin hal itu bertambah parah. Memang, bagimu kau sudah baik-baik saja. Tapi bagi kami, kau sedang tidak baik-baik saja. Menurutlah" jelas Radian Niccolo, salah satu dari Vampire clan.

"Aku tidak ingin terdengar keras kepala, tapi biarkan aku ikut. Jika aku mulai sakit lagi, aku akan kembali ke asrama."

Tetapi, Ezekiel dan Radian hanya menatapku serius. Mereka bahkan tidak mempertimbangkan kata-kataku.

"Oh ayolah," Xavier menghampiri dan merangkul Ezekiel dan Radian secara bersamaan, "Apa yang harus ditakutkan?"

Radian menepis tangan Xavier, "Kau tidak tau apa yang sedang kau pertanyakan."

"Aku tau, aku tau dengan baik apa yang aku pertanyakan. Maksudku, lihat, aku merangkul Gara dan aku tidak tertular penyakitnya. Kalian terlalu melihat sesuatu pada satu sisi" kata Xavier menghampiriku dan merangkulku dengan erat.

"Apa kau bodoh?" Ledek Ezekiel.

"Tidak. Tapi aku pastikan, Gara akan baik-baik saja" kata Xavier dengan nada serius.

"Bagaimana, Gara ikut atau tidak?" Radian bertanya pada murid-murid lain. Mereka hanya mengiyakan namun ada keraguan di dalam kata-kata mereka. Aku tau, seharusnya aku tetap tinggal, tapi aku tidak ingin.

"Biarkan Gara ikut, aku yang akan bertanggung jawab. Aku dan Gara juga punya sesuatu yang harus dibicarakan" tiba-tiba Edward datang dari antara murid-murid yang lain. Tatapannya menuju kearahku.

"Kau yakin Ed?" Tanya Ezekiel.

"Aku yakin. Cepat, jangan membuang-buang waktu."

Perkataan Edward diterima Ezekiel dan Radian. Mereka membiarkan aku ikut. Tentu, tanpa harus diulang, aku tetap akan membuat jarak pada mereka.

Metanoia; The Hybrid.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang