CHAPTER 58: Without The Slightest Doubt.

89 3 4
                                    

Setiap hari setelah malam itu, aku semakin mengerasi diriku sendiri. Aku berlatih sendiri, dengan teman-temanku, bersama Declan atau Areth, bahkan mengajukan latih tanding setiap hari dari berbagai akademi di Danveurn. Setiap hari pula aku mencoba untuk menenangkan dan meyakinkan diriku dalam pertandingan ini. Hingga pada akhrinya, hari ini adalah hari keberangkatan kami untuk bertanding.

"Apapun yang terjadi, kami akan ikut!" Ucap Chlea yang mendudukkan dirinya di atas kasurku. Sementara yang lain ikut masuk ke dalam kamarku, san menatapku dengan tatapan yang sama.

"Untuk apa kalian harus ikut? Lagipula ini perjalanan yang panjang. Dan lagi, jika kalian ikut, kalian akan kehilangan poin mata pelajaran kalian" responku sambil terus melipat beberapa pakaianku untuk dimasukkan ke dalam koperku.

Tiba-tiba saja Edward menghampiriku dan merampas semua pakaian di tanganku, "Kami akan pergi kemanapun kau pergi. Untuk apa takut kehilangan poin akademi daripada yang dipertaruhkan adalah kehilangan kau?"

"Aku tak akan pergi kemana-mana, aku hanya pergi untuk bertanding dan kembali ke akademi."

Chlea menghela nafas panjang dan meraih tanganku sebelum aku sempat kembali. merampas pakaianku dari Edward, "Gara, ku mohon..."

"Chlea, bukan aku yang menentukan hal itu, tapi Mr. Aukland sendiri-"

"Tidak bisakah kau mengabulkan permintaanku?"

Aku benar-benar tak tau hatus bagaimana jika Chlea sampai memohon seperti ini. Aku duduk di sampingnya dan hanya melihat ke luar jendela, lalu akhirnya aku menatapi kedua manik mata itu, "Akan ku coba bicarakan hak itu pada Mr. Aukland."













"Tidak ada. Tidak ada yang bisa mendampingi para peserta selain wali akademi. Lagipula untuk apa kalian harus ikut?" Mr. Aukland menolak mentah-mentah permintaanku padanya. Tapi jika aku tak berusaha sekali lagi, Chlea akan sedih, begitu juga dengan yang lain.

"Tidak bisakah untuk kali ini saja, Mr. Aukland? 1 atau 2 orang, juga tidak bisa kau wujudkan permintaanku ini?" Tanyaku sekali lagi.

Mr. Aukland yang tadinya sibuk melihat beberapa perkamen pun akhrinya menatap kearahku, dia meletakkan benda-benda itu dan mulai fokus padaku, "Kenapa aku harus mewujudkan permintaanmu ini? Kenapa teman-temanmu harus ikut? Kenapa?"

"Karena ini permintaan Betaku, dan sebagaimana sulitnya, aku harus mewujudkannya."

Pria itu menjelang nafas kasar, "Pertama, aku sudah mendaftarkan nama perwakilan dari akademi kita sejak beberapa minggu lalu, termasuk kau dan tim skarfàloma, juga beberapa guru pendamping. Kedua, teman-temanmu tak ada dalam daftar keberangkatan, maka tak akan ada ruang untuk mereka di kapal layar dan penginapan nanti di sana. Lalu, bagaimana seharusnya aku bertindak akan hal itu?"

Dia benar, jika mau ketambahan orang, maka seharusnya sejak lama nama mereka di masukkan. Bagaimana caranya agar mereka bisa ikut tanpa memasukkan nama terlebih dahulu?

"Jangan khawatirkan ikut, Mr. Aukland."

Kau menoleh ke belakang saat mendengar suara milik Mr. Chairoz dari arah pintu, dia melenggang masuk dan berdiri di sampingku, "Lagipula tidak bisakah kau mengapresiasi apa yang Gara lakukan demi Betanya?"

"Bukan seperti itu, tapi memangnya kita bisa apa? Membiarkan anak-anak digantung di layar kapal dan tidur di jalanan di negeri orang?"

Mr. Chairoz terkekeh sebentar, "Haha, jangan khawatir. Aku punya beberapa rekan di sana, dan aku bisa meminta sebuah kamar untuk anak-anak tinggal selama kita di sana."

"Untuk kapalnya?"

"Kau juga tenang saja, aku bisa mengurusi hal itu."

Mr. Aukland pun menatapku, "Baiklah, kau boleh membawa teman-temanmu. Tapi hanya 2 orang saja, aku tak bisa menerima lebih dari itu."

Metanoia; The Hybrid.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang