Sagara POV
Seminggu akhirnya aku dilantik menjadi Defender untuk tim skarfáloma Internasional Akademi Negeri Danveurn. Selama seminggu menunggu Areth pulih pula, aku terus berlatih dengan diriku sendiri, maupun dengan orang lain.
Karena tentu saja, meskipun sekarang aku punya posisi di tim itu, namun bukan berarti aku bisa tenang-tenang saja untuk menghadapi pertandingan yang sekitar 2 minggu lagi akan dimulai. Lagipula, ini juga menjadi kesempatanku untuk membuktikan pada semua orang, kalau aku ini..
"Tidakkah tujuanmu datang ke tempat ini untuk menjadi lebih kuat, agar kau bisa mengalahkan dan menjatuhkan Inti?"
Aku tersentak, terbatuk sampai mulutku mengeluarkan darah segar, berserakan kemana-mana.
"Astaga, Gara... Aku tau kau haus, tapi bisakah kau minum darah itu dengan tenang?!" Tepukan demi tepukan di punggungku pun diberikan oleh Edward. Tanpa sadar aku telah mengacaukan meja di pondok makan ini dengan minumanku.
Setelah aku lebih baik, aku langsung berhadapan dengan Saga di alam bawah sadarku. Dia terlihat tidak puas, "Apa yang mengganggumu kali ini?"
Dia berdecak dan memutar matanya, "Kau tak mengerti dirimu sendiri?"
Ku hela nafasku dan mendudukkan diriku disebuah meja dan menatap Saga, sementara Sara terlihat kebingungan, tak mengerti apa yang sedang terjadi di antara kami.
"Banyak Lycanthrope di luar sana yang kehilangan diri mereka sendiri hanya karena ketidakserasian yang terjadi, antara jati diri manusia dan serigala mereka" jelasku dengan nada rendah, sebab aku tau, serigala di depanku ini bisa menjadi sangat keras kepala, "Kau ingin kita menjadi salah satu di antara mereka?"
"Kenapa kau memojokku?"
"Apa aku telah membuat kesalahan?"
"Untuk apa kau mengeras dirimu dengan fokus mengikuti tim konyol ini?"
Aku mencoba untuk tidak dikacaukan oleh emosi, berusaha membuat Saga mengerti maksud dan tujuanku mengikuti tim ini, karena pada dasarnya, aku dapat memiliki kesempatan besar, "Maaf karena aku tidak memberitau soal ini padamu lebih awal, aku hanya tidak ingin kau menentangku. Tapi tentu, semua itu punya arti tersendiri."
Saga tampak mulai rileks, begitu pula Sara yang semakin menyamankan posisi duduknya, kini meletakkan kepalanya diatas meja, seakan keduanya ingin menyimak perkataanku, "Sebelum ini, aku telah berpikir. Jika sebuah tim internasional bertanding, maka mereka akan pergi untuk menghadapi seluruh orang dari berbagai dunia. Ingat saat aku melihat masa lalu Light, dan menemukan sebuah tempat seperti akademi?"
Mereka berdua mengangguk dan aku melanjutkan, "Satu-satunya cara agar aku mengetahui tempat itu dan bertemu mereka adalah dengan mengikuti tim internasional ini."
Sara menaikkan satu alisnya, "Tapi untuk apa kau ingin tau tempat itu dan dua anak laki-laki aneh itu?"
"Aku punya perasaan tidak enak tentang mereka, aku harus bertemu entah bagaimana caranya. Aku yakin, ada sesuatu yang sedang terjadi dibelahan lain dunia ini" jujurku.
"Kau tak bisa begitu saja mendengarkan rasa penasaranmu tentang dua anak yang sama sekali tidak kau kenal, Gara. Bagaimana jika tak ada hasilnya sama sekali?" Protes Saga acuh melihatku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Metanoia; The Hybrid.
AdventureKelahiran Gara menjadi pertanda karena bertepatan dengan kematian Hybrid yang telah membawa malapetaka besar untuk daratan barat selama berabad-abad. Pertanda itu semakin mengkhawatirkan pihak kerajaan ketika ia belum mendapatkan jati dirinya diusia...