11

4.3K 404 8
                                    

SAYA TAU JIKA SEMUA PEMBACA TERCINTA SAYA SANGAT MENDUKUNG SAYA SAMPAI DI TITIK INI! TETAPI SAYA HANYA INGIN KALIAN TIDAK KECEWA DENGAN KEPUTUSAN SAYA DI KEMUDIAM HARI!
.
.


Siang ini keluarga kerajaan Raja Qiren sedang berkumpul diruangan utama istana, dan jangan lupakan kehadiran Raja lan dan juga pangeran Wei wuxian yang ada di sana.
"Apa yang ingin kau bicarakan Raja Qiren?" Tanya Raja lan dingin.
"Ini tentang kelanjutan hubunganmu dan juga pangeran wei wuxian" ujar Raja Qiren.

"Apa lagi yang perlu di bicarakan! Hubunganku dengan wei ying sudah cukup jelas!" Ujar Raja lan datar.
"Raja lan, sampai saat ini wei wuxian belum mengatakan apakah dia menerima perjodohan yang anda ajukan" ujar Raja Qiren.
"Jadi wei wuxian? Apa kau menerima perjodohan ini yang sudah berlangsung 2 tahun lamanya?" Tanya raja Qiren membuat raja lan menatapnya tajam.
"Aku menerimanya! Aku mencintai wangji begitupun wangji sangat mencintaiku" ujar wei ying karna tidak ingin mengambil resiko jika ia sampai menolak bisa bisa si gatal yanzi merebut wangji nya.
"Wei wuxian, apa kau tidak mau menunggu ingatanmu kembali dulu? Lebih baik kira menunggu ingatannya kembali dulu. Sebab dulu kau sangat tidak su_"

"Jika wei ying sudah mengatakan ia berarti tidak perlu lagi menunggu!" Seru Raja lan memotong ucapan yanzi.

'Wangji sangat hebat, dia benar benar bisa mengendalikan suasana' puji wei ying menatap kagum wangji. Ia merasakan sendiri jika setiap wangji marah maka secara otomatis udara di sekitarnya akan terasa dingin.

"Baiklah, ini sudah jelas! Kapan kalian akan melangsungkan pernikahan?" Tanya raja Qiren.

"Semuanya, aku kurang enak badan jadi aku pamit undur diri" ujar yanzi karna telinganya sudah panas mendengar acara pernikahan wei wuxian sialan itu.
"Kau sakit, sayang?" Tanya Ratu ember.
"Pergi saja! Lagipula kehadiranmu disini sangat tidak penting! Menjadi sampah saja" ujar wei ying santai membuat Raja Qiren yang mendengarnya menggeram.

"Wei wuxian!!" Geram Raja Qiren
"Apa? Yang ku ucapkan benar kan?" Ujar wei ying menatap wangji, wangji mengelus kepala wei ying lembut seolah mengiyakan.

'Lihat saja wei wuxian! Aku akan membalasmu hingga mati!' Batin yanzi geram.

"Jadi bagaimana raja lan? Apakah kalian ingin bertunangan dahuly atau langsung menikah?" Tanya Raja Qiren.
"Semua tergantung keputusan wei ying" ujar Raja lan menatap wajah calon istrinya lembut.

"Aku ingin melakukan pertunangan disini! Karna aku ingin menikah di kerajaan White lion" ujar wei ying
"Baiklah, satu minggu lagi kita akan bertunangan" ujar wangji
"Apa kau tidak sibuk karna terlalu lama tinggal di sini?" Tanya wei ying
"Tidak, ada orang kepercayaanku yang akan mengurus semua masalah di istana" ujar wangji mencium pipi wei ying.

'Entah kenapa aku jadi teringat Kuan ge' batin wei ying

"Kalau begitu aku akan mempersiapkan pertunangan kalian" ujar Raja Qiren berlalu pergi meninggalkan singgasananya diikuti Ratu ember.

Wei ying menatap kepergian raja Qiren datar, apa sebegitu bencinya dia terhadap kesalahan yang bukan sepenuhnya karna keinginanya. Kematian permaisuri karna melahirkannya bukan sepenuhnya salah! Jika ia tau kelahirannya akan membuat orang mati ia tidak akan mau dilahirkan.
"Wangji, bisakah kau menemaniku keteman istana? Ada yang ingin ku bicarakan" ujar wei ying, wangji yang sudah amat bucin ia ia aja hehe.

Sekarang mereka berdua sudah berada di taman istana, dihadapannya terdapat tanaman bunga tulip putih sangat enak di pendang.
"Apa yang ingin kau bicarakan?" Tanya wangji
"Bisakah kau ceritakan pertemuan pertama kita? Dari awal ketika kau mengajukan perjodohan ini" ujar wei ying.

Wangji yang mendengar permintaan wei ying terdiam cukup lama. Kemudian ia mengingat saat pertemuan pertamanya dengan wei ying.

TRANSMIGRASI (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang