17

3.9K 374 11
                                    

Jangan lupa vote!!
.
.
.

Pagi ini kedua pasangan bucin itu tengah berada di area latihan prajurit, wei ying tiba tiba meminta wangji untuk mengajarkannya beladiri bahkan wei ying meminta untuk langsung belajar sihir. Wangji ingin menolak tetapi melihat orang yang di cintainya merajuk pria yang biasa di juluki Raja kejam itu akhirnya mengalah, dan disinilah mereka sekarang, disana tidak ada para prajurit yang berlatih karna sudah di usir oleh Wangji.
"Wei ying, kau tidak perlu belajar beladiri atupun sihir. Itu hanya membuang buang waktu dan tenagamu" ujar wangji menghapus keringat yang mengalir di pelipis kekasihnya.
"Kau bilang aku akan menjadi Ratu di kerajaanmu! Bagaimana calon Ratu tidak bisa beladiri ataupun sihir huh" ketus wei ying cemberut.
"Mereka akan mengolok olok ku kalau aku tidak bisa beladiri" rengek wei ying.
"Siapa yang berani? Aku akan merobek mulunya kalau sampai ada yang berani mengatai orang yang ku cintai" ujar wangji mengelus pipi merah kekasihnya karna terlalu lama terkena sinar matahari.

'Dasar wangji bodoh! Dimasa depan tidak ada sihir, sangat rugi jika aku tidak bisa menggunakan sihir disini' batin wei ying.

"Pokoknya aku tidak mau tau! Aku mau belajar beladiri dan sihir wangji" rengek wei ying ksras kepala, wangji hanya bisa pasrah mengikuti kemauan kekasihnya.

Wangji terus memantau semua gerakan beladiri wei ying, ia cukup kagum dengan kelihaian dan kelincahan calon istrinya itu. Keringat yang mengalir di pelipis dan leher wei ying sangat seksi di mata seorang Raja lan, adik kecilnya ikutan bangun membuatnya berdecak.
"Dari yang ku lihat semua gerakanmu sangat hebat, kamu sangat pintar dan cepat mempelajari gerakan dasar yang aku ajarkan" puji wangji.

'Tentu saja, tidak ada yang bisa mengalahkan seorang Ratu mafia' batin wei ying sombong.

Hari sudah semakin panas seolah matahari sangat dekat dengan bumi, saat ini wei ying berada di atas ranjang dengan wangji yang mengurut lengannya bak seorang pelayan saja. Selesai latihan tadi wei ying mengeluh semua tulang tulangnya sakit membuat pria kejam itu terus mengomel sembari memijit tubuh wei ying.
"Sudah ku katakan jangan terlalu memaksakan diri, itu hari pertamamu latihan tetapi kamu malah keras kepala" omel wangji.
"Lihatlah sekarang semua tubuhmu jadi sakit kan! Dan perhatikan kulitmu yang melepuh karna terlalu lama terkena cahaya matahari! Lain kali jangan latihan lagi, disini sudah ada aku yang akan melindungimu dari mara bahaya" cerocos wangji tanpa jeda.

"Ini hanya pegal pegal biasa wangji, jangan memarahiku terus" rengek wei ying mengoyangkan lengan kekar calon suaminya.
"Jangan melawan ku wei ying, pokoknya ini hari terakhir latihanmu! Aku tidak mau kamu jatuh sakit karna latihan ini" tegas wangji melembut.

Puk

Wei ying memberikan satu pukulan pada dada wangji kemudian membelakangi pria itu. Wang ji yang melihat itu hanya menghelan nafas pasrah, jika sudah mode ngambek seperti ini pasti wei ying tidak akan mau tidur berdua lagi dan wangji tidak akan membiarkan itu terjadi.
"Baiklah, boleh latihan tetapi jarang jarang dan hanya sebentar" tawar wangji.
"Aku ingin kuat sepertimu wangji!" Rengek wei ying kembali memukul dada wangji pelan.

Wangji yang mendengarkan rengekan wei ying sejak tadi menjadi gemas sendiri, dengan segera ia membawa tubuh mungil itu kedalam pelukannya kemudian memberikan beberapa ciuman pada kening, pipi dan bibir manis calon istrinya.
"Baiklah sayang, apapun untukmu" ujar wangji mengeratkan pelukannya.
"Wang ji yang terbaik" puji wei ying membalas pelukan pria itu tak kalah erat.

Setelan acara manja manja mesra itu wei ying dan wangji pergi menuju ruang makan, sebenarnya wangji ingin makan di kamar saja tetapi karna permintaan calon istrinya yang ingin makan bersama keluarga jadi sebagai calon suami yang baik Raja lan menurut saja seperti sapi yang di cocok hidungnya.

TRANSMIGRASI (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang