30

3.4K 336 16
                                    

Jangan lupa voteee!!
.
.
.


Lima hari berlalu setelah acara celap celup Raja Lan serta Sehun, saat ini wei wuxian tengah berada di taman istana bersama dengan Selir yangmi yang memberitahu tentang rencana sehun dengan putri yanzi lima hari kemarin.
"Kamu baik baik saja bukan? Apa Raja lan bermain kasar?" Tanya selir yangmi menatap khawatir wei wuxian.

Mendengar pertanyaan selir yangmi yang sudah ia anggap ibu itu sontak kedua pipi wei wuxian memerah karna malu, pemuda manis itu tidak menjawab dan malah menundukkan kepalanya agar pipinya yang merona tidak terlihat.
"Kenapa malu wei? Lagipula sebentar lagi kalian berdua akan segera menikah" ujar selir yangmi terkekeh melihat tingkah malu malu wei wuxian.
"Ahh ibu jangan bertanya itu lagi" rengek wei wuxian memelas.
"Baiklah, jadi apa kamu sudah siap memiliki anak?" Tanya selir yangmi.
"Aku siap jika itu anak dari wangji, tapi aku takut tidak bisa merawatnya dengan baik" ujar wei wuxian.

'Lagipula kami baru melakukannya dua kali jadi tidak mungkin tumbuh secepat itu' batin wei wuxian.

"Kamu pasti akan menjadi ibu yang baik, dan kamu juga akan menjadi kakak yang baik" ujar selir yangmi tersenyum.

Mendengar kalimat terakhir selir yangmi membuat wei wuxian bingung, pemuda manis itu menatap lekat wanita yang ada di hadapannya seolah mencari penjelasan.
"Wei, di sini ada adikmu" ujar selir yangmi mengelus perutnya sendiri.

"Ibu hamil?" Kaget wei wuxian dengan mata berkedip kedip lucu.

'Perasaan yang melakukannya aku dan wangji tapi kenapa ibu yangmi yang hamil?' Batin wei wuxian.

"Walaupun ini bukan adik kandungmu, tapi bagaimana pun kalian masih satu ayah. Dan ibu harap kamu menerimanya dengan baik" ucap selir yangmi berusaha tersenyum.
"Ibu bicara apa, aku sudah mengganggap ibu sebagai ibuku sendiri" ujar wei wuxiam memeluk selir yangmi.

Selir yangmi sangat senang mendengar perkataan wei wuxian, wanita itu ikut membalas pelukkan pemuda manis itu yang sudah ia anggap putranya sendiri.
"Aku harap dia laki laki, dia akan menjadi pemimpin di kerajaan ini" ujar wei wuxian mengelus perut selir yangmi lembut.
"Jangan berbicara seperti itu wei, pemimpin selanjutnya adalah putri yanzi" ujar selir yangmi.

'Kalau dia masih hidup saat itu' batin wei wuxian tersenyum mengerikan.

Wei wuxian sangat senang mendengar kehamilan ibu yangmi, itu artinya setelah menyingkirkan semua anggota kerajaan maka wei wuxian tidak perlu susah susah mencari pemimpin selanjutnya karna sudah ada calonnya.
"Apa ibu sudah memberitahu Raja?" Tanya wei ying.
"Ibu tidak bisa memberitahu Raja, ibu takut Ratu Ember akan mengetahuinya juga" ujar selir yangmi menunduk sedih.
"Nyawa anak ini akan terancam jika sampai Ratu ember mengetahuimya, dia tidak akan membiarkan anak ini lahir karna akan mengancam keberadaan Putru yanzi sebagai putri mahkota" ujar selir yangmi menjelaskan.

'Ibu benar juga' batin wei wuxian.

"Ibu tidak perlu khawatir, aku akan menjaga ibu serta adikku sampai lahir" ujar wei ying meyakinkan ibunya.
"Itu tidak mungkin wei, akan ada banyak cara yang di lakukan oleh Ratu ember untuk melenyapkan nya. Apalagi mengingat bagimana dia membunuh ibumu" lirih selir yangmi memeluk perutnya.

Alis wei wuxian terangkat mendengar perkataan selir yangmi mengenai ibunya, dengan menghelan nafas pelan selir yangmi menjelaskan semua kejadian yang ia ketahui.
"Mungkin ini saatnya kamu tau wei, Ratu ember yang dulu adalah seorang selir yang amat membenci permaisuri saren. Apalagi saat ia tau permaisuri hamil, wanita itu semakin membencinya. Banyak cara yang dia lakukan untuk mengugurkan kehamilan Permaisuri saat itu, namun usahanya tidak berhasil karna Raja sangat menjaga ketat keamanan Permaisuri"
"Hingga dimana itu saat kamu lahir, wanita itu memberi racun pada permaisuri yang membuat hanya satu nyawa yang bisa di selamatkan. Permaisuri yang amat menantikan kehadiranmu berjuang untuk menyelamatkanmu, saat itulah bersamaan dengan tangisanmu Permaisuri menghembuskan nafas terakhirnya. Raja saat itu benar benar terpuruk karna kehilangan wanita tercintanya, berbulan bulan hanya ibu dan pengasuh yang merawatmu karna Raja tidak ingin melihat keberadaanmu disisinya" ujar selir yangmi.

Wei wuxian mengepalkan tangannya karna amarah, matanya berkaca kaca mendengar semua rahasia yang di ungkapkan oleh selir yangmi. Rasa benci semakin menyeruak pada hati wei wuxian kepada Ratu ember, walaupun ini bukanlah kehidupan aslinya namun dapat ia bayangkan betapa menyedihkannya kehidupannya di zaman ini karna Ratu ember.
"Tak lama setelah itu Selir ember di angkat menjadi Ratu namun tidak menyandang gelar permaisuri. Raja tidak ingin mengantikan posisi permasuri saren walaupun ibumu itu sudah meninggal" ujar selir yangmi.

"Ibu tenang saja, apapun yang terjadi di masa depan. Aku akan melindungi kalian berdua" unar wei ying, selir yangmi tersenyum haru mendengar perkataan wei wuxian yang sudah ia anggap anaknya.
"Terimakasih wei, adikmu pasti senang memiliki kakak sepertimu" ujar selir yangmi mengelus bahu putranya.
"Kalau begitu wei permisi ibu, aku sudah terlalu lama meninggalkan wangji. Pasti dia sedang menungguku" ujar wei ying.
"Pergilah" ujar selir yangmi tersenyum.

Wei wuxian tengah berjalan menuju kamarnya sembari memikirkan semua pembicaraan dirinya dengan selir yangmi.
'Harusnya dia menyayangiku karna aku adalah anak dari wanita yang ia cintai, bukan malah membenciku' batin wei ying.

TRANSMIGRASI (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang