Selamat membaca!!
.
.
.
.Wei wuxian berjalan beriringan dengan selir yangmi ketaman barat kerajaan, sesampainya disana sebenarnya tidak jauh berbeda dengan taman timur. Luasnya hampir sama dan terdapat bunga bunga yang sama, yang membedakannha hanyalah kolam ikan yang berukuran sangat besar disana.
"Lihatlah ikan ikan ini sangat cantik" ujar selir yangmi memperhatikan ikan yang berada di dlaam kolam.Wei wuxian menatap waspada disetiap sudut, seperti yang sudah ia ketahui bahwa tempat ini adalah daerah kekuasaan Putri Yanzi. Ia memastikan di sekitar selir yangmi tidak ada bahaya, memastikan tidak ada dua ular busuk itu disana.
"Sialan" umpat wei wuxian pelan saat matanya melihat kedatangan dua ular busuk itu kearahnya.
"Yangmi, ternyata kau disini" ujar Ratu ember, selir yangmi yang merasa di panggil segera menoleh kebelakang.
"Ah, iya Ratu. Aku hanya ingin melihat ikan ikan yang ada di kolam ini" ujar selir yangmi tersenyum.Wei wuxian segera membawa tubuh selir yangmi kebelakangnya guna untuk melindungi wanita hamil itu, ia merasa waspada akan kedatangan dua orang jahat di depannya.
'Disini tempat Pangeran Wei menghembuskan nafas terakhirnya' batin wei wuxian."Wei wuxian, aku ingin mengajak selir yangmi pergi sebentar, kau_"
"Tidak, hari ini aku ingin bersama ibu yangmi karna dia sendiri yang menginginkannya" potong wei wuxian memotong perkataan Ratu Ember.
Melihat kelancangan pemuda di depannya membuat Ratu ember geram, matanya menatap tajam kearah wei wuxian.
"Wei wuxian, aku tidak ingin mencari mesalah jadi jangan membuat ku berbuat kasar padamu" tegas Ratu ember
"Siapa yang mencari maslaah? Aku hanya ingin bersama ibu yangmi kenapa kau sangat keberatan? Apa ada sesuatu yang akan kau lakukan?" Tanya wei wuxian membuat Ratu ember bungkam."Wei wuxian! Apa yang kau katakan? Dan kau selir yangmi, jangan karna kau tengah hamil anak ayahku kau jadi tidak menghormati ibuku! Ibuku hanya ingin mengajakmu berbicara jadi kenapa harus takut" seru putri Yanzi yang tidak terima ibunya di perlakukan tidak hormat.
Wei wuxian melihat kekesalan Putri Yanzi mengulas senyum sinis.
"Apa itu caramu berbicara dengan orang yang lebih tua? Apa kau tidak pernah di ajari tata krama dengan baik? Apa seperti ini Calon Putri mahkota bersikap?" Tanya wei wuxian sembari tersenyum mengejek kearah yanzi."Aku diajarkan tata krama dengan baik karna aku memiliki orang tua yang lengkap, tidak sepertimu yang tidak memiliki orang tua" ejek yanzi pedas.
Wei wuxian mengepalkan tangannya bukan karna sindiran yanzi, tapi ia teringat akan kehidupannya yang lalu. Xiao zhan memang tidka memiliki orang tua yang akan mengajarinya.
"Aku ingin kau mengulang kalimat tidak bermoral mu itu sekali lagi" suara dingin itu mengalihkan pandangan meraka.
Raja lan berjalan penuh wibawa mendekati mereka, tatapan matanya sangat menusuk seolah ingin membakar apapun yang berada di dekatnya. Putri yanzi yang melihat itu reflek menundukkan kepalanya takut, tubuhnya bergetar.
"Jika wei ying ingin bersama selir yangmi maka kalian tidak ada hal untuk melarangnya. Apa perlu aku memisahkan kepala kalian?" Ujar Raja Lan"Ampun Raja Lan, Mohon maafkan kelancangan hamba" ujar Ratu ember dan anaknya menunduk takut dengan ancaman sang penguasa.
Melihat itu wei wuxian mengerliahkan bola matanya malas.
"Ibu apa sudah puas melihat ikannya? Sekarang sebaiknya ibu beristirahat, aku akan mengantar ibu kekamar" ujar wei wuxian. Selir yangmi hanya menggangguk, wanita itu sedikit takut melihat kemarahan Raja lan.Tanpa menghiraukan Ratu ember dan Putri yanzi yang masih ketakutan itu, wei wuxian mengandeng tangan selir yangmi dan tidak lupa menggandeng lengan kekasihnya.
Saat sudah sampai di depan kediaman selir yangmi, Raja lan mengulurkan tangannya kepinggang ramping wei wuxian yang membuat pemuda manis itu menegurnya.
"Wangji, jangan seperti ini" tegur wei wuxian berusaha melepaskan kaitan tangan Raja lan. Namun tidak berhasil."Aku merindukkanmu sayang" ujar Raja lan lembut.
"Hei, apa kau tidak malu. Disini masih ada ibu yangmi" ujar wei wuxian memukul pelan dada kekasihnya.
'Dasar anak muda' batin selir yangmi saat melihat dua pasangan di depannya, tida berniat mengganggu wanita itu berpamitan untuk masuk kedalam kamar meninggalkan pasangan bucin tersebut.
"Dasar wangji mesum" ujar wei wuxian setalah kepergiaan ibu yangmi.
Raja Lan hanya menanggapinya dengan kekehan, keduanya kini berjalan menuju kediaman wei wuxian. Tidak mungkin bagi wei wuxian mempertontonkan keromantisannya bersama wangji di depan pelayan ataupun prajurit. Ya kecuali Putri yanzi, maka ia akan dengan terang terangan memperlihatkan kemesraan itu.
Didalam kamar selir yangmi langsung bergegas untuk membersihkan diri, ia mengambil pakaian gantinya di dalam lemari. Saat ia hendak melangkah menuju kamar mandi, tiba tiba suara pintu di buka dengan kencang menggagetkannya.
"Ratu Ember"