23

4K 364 16
                                    

Jangan lupa vote!!
.
.
.

Masih di tempat yang sama kedua pasangan yang tadi memadu kasih itu masih berpelukan di ranjang tanpa niat membersihkan diri.
"Wangji" panggil wei ying.
"Ada apa sayang? Ada yang ingin kamu katakan?" Tanya wangji mencium pipi wei ying.
"Jika aku menceritakan kejadian yang sebenarnya apa kamu akan percaya padaku?" Tanya wei ying sembari memainkan jari jari besar wangji.
"Aku akan terus mempercayaimu sayang" jawab wangji.

Wei ying yang mendengar perkataan wangji langsung ber akting dengan mengeluarkan air mata buayanya.
"Hiks wangji, sebenarnya yang mendorongku kekolam waktu itu adalah kakak yanzi" ujar wei ying dengan air mata mengalir.

Wangji yang mendengar pernyataan wei ying langsung memperbaiki posisi duduknya, tangannya terulur untuk menghapus jejak air mata yang membasahi pipi kesayangannya itu. Dalam hati wangji bersumpah akan membunuh putri yanzi yang membuat wei ying nya terluka, apalagi melihat air mata kesedihan yang di tunjukkan pemuda manis itu membuat hati Raja kejam itu ter cubit.
"Kenapa dia bisa mendorongmu wei ying? Setauku dia selalu berlaku baik padamu" ujar wangji.
"Jadi kamu tidak percaya padaku" lirih wei ying terluka dengan cepat pria kejam itu menggelengkan kepalanya.
"Aku percaya sayang"ujar wangji. Bahkan jkka pun ucapan wei ying nya adalah sebuah kebohongan, wangji akan tetap percaya dengan pemuda manis itu. Namanya juga bucin akut.

"Hiks ayah sangat menbenciku wangji hiks karna aku lahir dengan mengambil nyawa ibu. Ratu ember bahkan sering membentak dan memukulku hiks dan ayah hanya diam tanpa niat membelaku huhu. Dan ayah sangat pilih kasih padaku, dia hanya akan menyayanyi kakak dan menganggap ku ada jika berada di luar hiks. Bahkan sedari kecil aku tidak di perbolehkan memanggilnya ayah hiks" tutur wei ying mengeraskan tangisannya.

Wangji yang sejak tadi menyimak penjelasan dari pemuda manis itu langsung mengepalkan tangannya, rahang nya mengeras karna dirinya sama sekali tidak tau apa yang wei ying alami selama ini. Sebab setiap dia kemari Raja Qiren selalu memperlakukan wei ying nya dengan baik.
"Maafkan aku baru mengetahuinya sayang" ujar wangji membawa pemuda manis itu kedalam pelukkannya.
"Aku tidak pernah mau di lahirkan ked_"
"Jangan berbicara seperti itu wei ying! Tidak ada yang tau takdir seseorang, itu semua bukan sepenuhnya salahmu. Ayahmu saja yang tidak punya otak dan malah menyalahkanmu" ujar wangji memotong ucapan wei ying.

"Wangji" panggil wei ying
"Hmm"
"Jika aku meminta kamu untuk membunuh seseorang apa kamu mau melakukannya?" Tanya wei ying memeluk erat tubuh kokoh itu.
"Apapun akan ku lakukan untukmu! Bahkan jika kamu meminta aku membunuh seluruh orang dinegeri ini akan ku lakukan sayang" bisik wangji mencium pucuk kepala wei ying sayang.
"Terimakasih hiks aku mencintaimu wangji" ujar wei ying.
"Aku lebih mencintaimu sayang" ujar wangji tersenyum.

Wei ying melepaskan pelukkan wangji kemudian tangannya mengalung pada leher pria di depannya, tanpa ragu mencium bibir merah wangji kemudian tersenyum manis.
Wangji membalas senyuman calon istrinya, menurut pria itu bagaimanapun sifat dan tingkah wei ying itu sama saja, dia tidak akan mengurangi rasa cintanya. Namun bagi wangji sikap wei ying nya yang sekarang membuatnya semakin mencintai dan tergila gila pada pemuda manis itu.

Disisi lain tepatnya di kamar putri yanzi, wanita itu sedang bersorak gembira karna rencananya berhasil membuat ingatan wei wuxian kembali.
"Hahah sebentar lagi wei wuxian akan membenci Raja lan" ujar putri yanzi.
"Pangeran wei pasti akan membatalkan rencana pernikahannya dengan Raja lan" ujar sehun yang juga berada di kamar putri yanzi.
"Benar, dan tugas mu selanjutnya adalah membuat wei wuxian mau menikah denganmu" ujar putri yanzi menatap sehun.
"Baik putri" patuh sehun kemudian pamit undur diri dari kamar putri mahkota itu.

Waktu makan malam kerajaan pun tiba, para pelayan di utus untuk memanggil semua anggota kerajaan termasuk pangeran wei wuxian dan juga Raja lan.
Disana sudah ada Raja Qiren, Ratu Ember, kedua selir dan juga Putri yanzi yang sangat semangat duduk di meja makan menanti kehadiran wei wuxian dan juga Raja lan.
"Oh ya dimana Raja lan dan juga Pangeran wei?" Tanya putri yanzi dengan senyum lebar.

"Kami datang" saut seseorang yang tak lain adalah Raja lan yang tengah menuntun calon pasangan hidupnya menuju kursi.

Cara jalan wei ying sedikit aneh karna efek gempuran Raja lan, putri yanzi yang sejak tadi tersenyum langsung melunturkan raut bahagianya itu melihat tingkah wei wuxian yang sepertinya tidak membenci raja lan seperti yang ada di fikirannya. Tidak hanya putri yanzi yang syok tetapi Raja Qiren, Ratu Ember dan para selir juga ikut tercengang dengan kejadian itu.
"Ada apa? Kenapa kalian menatap kami seolah tidak suka dan tidak percaya?" Tanya wei ying sesekali meringis pada bagian bawahnya.
"Wei wuxian bukannya ingatanmu sudah kembali" ujar putri yanzi.
"Iya kak, ingatanku memang sudah kembali. Lalu masalahnya apa?" Tanya wei ying mengejek.
"Seharusnya kamu membenc_"
"Apa kalian disini untuk berbicara?Bukankah tadi pelayan memanggil kami untuk makan malam" suara wangji memotong ucapan putri yanzi.
"Ah maaf Raja Lan, silahkan nikmati hidangannya" ujar Raja Qiren menegahi.

Tatapan wangji pada semua orang yang ada di sana seperti ingin membunuh, wei ying yang peka terhadap sikap pria itu langsung menggenggam tangan wangji berusaha menenangkan.
"Bersikaplah seperti biasa wangji" ujar wei ying lembut.

Wangji menghelan nafas kasar mencoba mengendalikan dirinya kemudian membalas genggaman calon istrinya, ingin sekali wangji menghanguskan orang orang yang sudah menyiksa dan menyakiti wei ying nya, namun bagaimanapun juga ia harus menuruti ucapan kesayangannya.

Mereka menikmati makan malam dengan tenang, setelah selesai semua wanita yang ada di sana pergi menuju kamar masing masing dengan menyisakan Raja Qiren, Raja lan dan juga wei wuxian di sana.
"Pertunanganku dengan wei ying akan tetap di laksanakan" ujar Raja lan.
"Kau masih ingin melanjutkan pertunanganmu wei wuxian?" Tanya Raja Qiren memastikan.
"Iyaa"
"Ingatanmu sudah kembali, kenapa memilih melanjutkan nya?" Tanya Raja Qiren hati hati.
"Apa kau ingin menentangku Raja Qiren? Kedua belah pihak sudah menyetujuinya jadi tidak perlu bertanya berulang ulang! Apa kau ingin merasakan neraka lebih cepat" ujar wangji geram.
"Maafkan saya Raja Lan, baiklah saya akan menyiapkan acara pertunangan ini" ujar Raja Qiren gugup.

Sedangkan Putri yanzi yang sejak tadi menguping di balik pintu mengepalkan tangannya kesal.
"Wei wuxian sialan! Kenapa dia masih mau melanjutkan pertunangannya dengan Raja lan" gumam nya marah.

TRANSMIGRASI (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang