20

3.7K 371 18
                                    

Buat besok saya tidak up begitupun semua cerita! Jadi up nya sesuai hati!
.
.
.

Hari berlalu begitu capat tanpa terasa besok adalah hari di mana pertunangan wei ying dan juga Raja lan, wangji selalu menemani kemanapun wei ying pergi karna takut kecolongan oleh sehun. Bahkan setiap sehun ingin menemui wei ying, wangji langsung menatap pria itu tajam seolah ingin membakarnya hidup hidup.
"Katakan apa yang kamu inginkan sayang" ujar wangji memeluk pinggang wei ying.
"Tidak menginginkan apapun, cukup kamu saja yang aku inginkan" ujar wei ying bucin.

Cup

Wangji mencium bibir menggoda itu setelah mendengar ucapan calon istrinya, rasanya wangji ingin sekali segara menikahi pemuda manis ini agar tidak ada yang bisa memisahkan mereka lagi. Karna sejujurnya wangji takut ingatan wei ying keburu kembali kalau menunggu lama. Apalagi sehun selalu mencari cela untung mendekati calon istrinya.
"Aku belum pernah bertemu keluargamu, apa mereka bisa menerimaku?" Tanya wei ying teringat dengan calon mertuanya.
"Ibuku sangat baik, dan benar benar cantik sepertimu. Aku yakin dia akan sangat menyukaimu" ujar wangji.
"Semoga saja, aku takut dia tidak menyukaiku" ujar wei ying ragu.
"Tidak usah di pikirkan, kamu akan sangat senang jika bertemu dengan nya" ujar wangji kembali mencium bibir wei ying.

"Sekarang aku harus pergi menemui ayahmu, ada yang harus kubahas dengannnya. Apa tidak masalah kalau aku meninggalkanmu sebentar?" Ujar wangji.
"Tidak masalah"

Setelah kepergian wangji tidak ada lagi yang harus di lakukan wei ying, dengan malas pemuda manis itu merebahkan tubuhnya keranjang sembari menunggu wangji datang.

Tok
Tok
Tok

15 menit kemudian terdengar suara pintu diketuk membuat wei ying bingung, siapa yang datang? Apa wangji? Dengan perlahan wei ying membuka pintu, alisnya naik setelah melihat kedatangan pria yang tersenyum lembut kearahnya.
"Sehun?" Ujar wei ying.
"Pangeran wei, saya di suruh kemari untuk memanggilmu. Putri yanzi ingin menemuimu" ujar sehun.
"Untuk apa? Kenapa bukan dia yang kemari" heran wei ying.
"Aku tidak tau pangeran, mari saya antar" ujar sehun.

Dengan patuh wei ying mengikuti sehun dari belakang, pria itu membawa wei ying ketempat yang sudah di katakan putri yanzi. Itu adalah tempat di mana wei wuxian terjatuh dan terbentur beberapa bulan lalu, bibir wei ying terangkat seolah paham dengan apa yang di rencanakan oleh kakak tersayangnya.
Dapat wei ying lihat putri yanzi yang berdiri di sana menatap kedatangannya, tepat di hadapan yanzi wanita itu menyuruh sehun pergi meninggalkan mereka berdua disana.
"Ada gerangan apa sehingga putri yanzi mengajakku bertemu di sini?" tanya wei ying santai.
"Apa ada yang salah adikku? Kau sangat suka berdekatan dengan Raja lan seperti jalang jadi tidak masalah bukan berdekatan denganku juga" ujar putri yanzi.
"Putri yanzi, kuharap kau memperbaiki riasanmu lebih dulu sebelum mengataiku jalang. Aku berdekatan dengan wangji itu karna dia adalah calon suamiku" ujar wei ying.
"Apa maksudmu mencela riasanku" geram putri yanzi.

"Apa kau tidak sadar dengan dirimu sendiri? Riasanmu itu seperti wanita penggoda yang haus belaian. Besok aku akan bertunangan dengan wangji dan kuharap kau tidak menjadi penggoda di tengah kami, aku sangat tau kalau kau ingin merebut wangji dariku! Tapi perlu kau ketahui bahwa dirimu terlalu murahan untuk wangji ku" sinis wei ying.

"KAU!!" seru yanzi

Plakkk

Satu tamparan di daratkan oleh yanzi dengan sangat keras tetapi hal itu tidak membuat wei ying ketakutan, pemuda manis itu malah dengan santai terkekeh mengusap bekas tamparan putri yanzi.
"Jaga bicaramu!! Aku adalah putri mahkota disini" seru yanzi.
"Hahahah! Kau hanya anak selir yang tidak pantas mendapatkan julukan itu! Ibumu  menjadi jalang untuk merebut ayah dari ibuku, dan aku sedikit ragu dengan kematian ibuku yang tiba tiba itu. Apa kamatian ibuku ada sangkut pautnya dengan ibu mu yang jalang itu?" Ujar wei ying santai.

"Apa yang kau bicarakan! Menjijikan" ujar yanzi.

Dengan penuh amarah yanzi mendorong tubuh wei ying menggunakan sihir milikknya, tubuh wei ying terlempar cukup jauh hingga kepalanya membentur batu kolam yang runcing sampai berdarah.

'Sialan! Aku lupa kalau jalang ini memiliki sihir' batin wei ying, dan merutuki dirinya yang belum bisa mempelajari sihir. Kepalanya serasa berputar karna benturan keras itu.

"Sepertinya semakin hari kubiarkan dirimu semakin melunjak sialan" ujar yanzi mendekat hendak menginjak tubuh wei ying tetapi di hentikan oleh seseorang.

"Hentikan putri yanzi" seru orang.
"Sehun! Menjauh dariku" seru yanzi berusaha melepaskan dirinya.
"Putri yanzi ini tidak masuk dalam perjanjian! Aku sudah bilang tidak boleh sampai menyakiti pangeran wei" ujar sehun kesal.
"Aku tidak peduli" pekik yanzi.

'Jadi sehun ikut adil dalam rencana ini' batin wei ying dengan kepala semakin nyeri. Pandangannya mulai kabur tetapi telinga nya masih bisa mendengarkan dengan baik pembicaraan keduanya.

Saat yanzi hendak kembali menginjak tubuh wei ying suara berat seseorang menghentikan aksinya.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN!" ujar seseorang yang merupakan Raja lan.

Tepat kedatangan raja lan, wei ying langsung pingsan karna tidak bisa menahan rasa sakit di kepalanya lagi.
"Wei ying,,"

TRANSMIGRASI (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang