43

1.3K 186 21
                                    

SELAMAT MEMBACA YA TEMANKU YANG SETIA×.×
.
.
.


Tok tok tok

Acara mesra mesraan Raja Lan dan Wei wuxian harus terhanti karna suara ketukkan pintu dari arah luar. Raja lan tampak mendengus kesal sembari menatap tajam kearah pintu.
"Kenapa wajahmu seperti itu?" Ledek wei wuxian sembari terkekeh melihat wajah kesal kekasihnya.
"Pengganggu" ujar wangji.

"Buka pintunya dulu" ujaar wei wuxian sembari mengelus rahang kokoh kekasihnya.

Dengan kesal Raja lan bangkit dari posisi menindih wei wuxian.
'Sialan! Sepertinya aku harus segera membawa wei ying pergi dari istana penuh pengganggu ini' batin Raja lan kesal.

Cklek

"APA!" herdik Raja lan setelah membuka pintu, hal itu membuat dayang ziyi takut dan menundukkan kepalanya. Sementara Wei wuxian malah terkekeh.
"Em, Salam Hormat Raja Lan. Hamba kemari ingin mengatakan kabar bahwa mantan panglima sehun telah di temukkan meninggal dunia di taman istana. Hamba di perintahkan oleh Raja untuk menyampaikannya kepada Raja Lan dan juga Pangeran Wei wuxian" ujar dayang ziyi sembari menundukkan kepalanya.

"Ap_

"Sehun? Bagaimana bisa mati?" Suara wei wuxian memotong perkataan Raja lan.
"Hamba tidak tau pangeran" jawab dayang ziyi.

'Mati karna dia banyak dosanya' batin Raja lan.

Setelah membarikan informasi tersebut, dayang ziyi pamit undur diri meninggalkan Raja lan dan pangeran wei wuxian. Tempak wei wuxian menatap penuh selidik kearah kekasihnya.
"Jadi orang yang kamu bunuh tadi adalah sehun?" Tanya wei wuxian.
"Iya sayang" jawab Raja lan tanpa dosa.

Wei wuxian tidak bisa berkata apa apa lagi, dengan berdecak pinggang pemuda manis itu menghelan nafas.
"Ya sudah, ayo kita hadiri pemakamannya" ajak wei wuxian namun Raja lan menggelengkan kepalanya.

"Untuk apa? Itu tidak penting sayang. Lebih baik kita lanjutkan permainan kita tadi" ujar Raja lan memeluk pinggang wei wuxian.
"Tidak! Tidak ada permainan, ayo! " ujar wei wuxian menarik lengan Raja lan paksa.

~
Acara pemakaman sehun baru saja selesai, pria itu di antar ke peristirahatannya dengan hormat. Sebab bagaimanapun juga sehun adalah mantan panglima di kerajaan Qiren.
Raja Qiren mengumpulkan semua orang dana para mentri, ia duduk di singgasananya. Wei wuxian tau semua orang yang duduk di sana karna semua ingatannya sudah lengkap.
"Hari ini kita kembali mendapatkan kabar duka, putra dari jendral yang mengabdi di karajaan ini telah meninggal. Sehun seorang panglima yang juga telah mengabdi di kerajaan ini selama 10 tahun lamanya" ujar Raja Qiren. Ayah sehun yang berada di sana berusaha tegar mendengar perkataan Raja nya, walaupun dalam hatinya merasa janggal akan kepergiaan putra satu satunya tersebut. Kematian sehun sangat mengenaskan namun tidak ada satupun bukti untuk menuduh ataupun menyalahkan seseorang.

"Baru baru saja selir liying tiada karna pembunuhan, begitupun yang di alami oleh sehun. Kita tidak tau entah siapa yang melakukan perbuatan tercela seperti ini" ujar Raja Qiren yang membuat bibir wei wuxian serta Raja Lan berkedut.

"Seperti yang kalian ketahui bahwa selirku saat ini tengah hamil, aku harap dari pengalaman bertahun tahun selir yangmi dan calon anak kami bisa lahir dengan selamat. Dan aku sangat memerlukkan bantuan kalian semua" ujar Raja Qiren menatap selir yangmi sembari tersenyum.

Selir yangmi membalas senyuman sang raja, dilihatnya hampir semua orang merasa bahagia akan kabar kehamilannya. Kecuali Ratu ember walaupun wanita itu tampak tersenyum, namun bagi selir yangmi senyuman yang di perlihatkan oleh Ratu adalah senyuman palsu.

"Dan Raja Lan , aku ingin bertanya kapan kau dan Wei wuxian akan menikah?" Tanya Raja Qiren menatap Raja lan.
"Kurang satu bulan lagi karna wei ying ingin menghabiskan waktunya cukup lama di istana ini" ujar Raja lan karna wei wuxian pernah bilang kepadanya jika Raja Qiren bertanya begitu maka berikam alasan seperti yang tadi ia katakan.

"Dan aku juga ingin mencari pelaku pembunuhan yang masih berkeliaran itu" tambah Raja lan.

'Membantu katanya? Bahkan pelaku pembunuhan itu adalah kita berdua' batin wei wuxian tergelak.

Sementara itu selir yangmi tampak terdiam dengan pikirannya.
'Wei yang membunuh selir liying, apa dia juga yang sudah membunuh panglima sehun?' Batin yangmi menatap kearah wei wuxian.

"Dan aku ingin mengatakan kepada kalian bahwa aku dan panglima baru akan pergi ke kota. Untuk memperkenalkan penglima yang baru kepada warga, dan mungkin aku akan mengikuti rapat bersama para bangsawan lain" ujar Raja Qiren kemudian kembali menatap kearah selir yangmi.

"Jadi aku meminta pada kalian yang berada disini, selama kepergianku kalian bisa manjaga selirku selama aku tidak ada" pinta Raja Qiren. Hal itu membuat Selir yangmi terkejut, ketakutan mulai hinggap pada hatinya.

Ratu embar yang mendengar semua perkataan sang raja mengulas senyum samar, mata wanita itu melihat ke arah selif yangmi.
"Anda tidak perlu khawatir Raja, saya sendirilah yang akan menjaga dan mangawasi selir yangmi selama ada tidak berada di sisinya" ujar Ratu Ember tersenyum setulus mungkin.

"Itu ide yang bagus Ratu" ujar Raja Qiren beralih menatap kearah Ratu ember.

"Tap_

"Tanang saja selir yangmi, aku bahkan bisa bersamamu seharian penuh agar kau tetap aman" ujar Ratu ember memotong ucapan selir yangmi.
"Benar ember, yangmi kau tenang saja. Ratu ember akan menjagamu dan menyiapkan semua yang kau butuhkan" ujar Raja Qiren tersenyum.

'Menjaga? Kaulah yang paling berbahaya nenek lampir' batin wei wuxian menatap jijik Ratu ember.

Selir yangmi tidak bisa kembali menolak, dengan ragu wanita itu menatap kearah raja kemudian mengganggukkan kepalanya.
"Baiklah"

Selir yangmi kemudian menatap kearah wei wuxian, terlihat pemuda manis itu menatapnya sembari tersenyum seolah mengatakan bahwa ia akan baik baik saja.

'Ini adalah kesempatan emas untuk membunuh bayimu yang tidak berguna itu' batin Ratu ember tersenyum jahat. Dan senyuman itu dapat di lihat jelas oleh selif yangmi.

'Sepertinya aku harus memulai rencanaku' batin wei wuxian. Ia yakin bahwa ia akan selangkah lebih maju dari Ratu terkutuk itu.

TRANSMIGRASI (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang