37

3K 333 16
                                    

Jangan lupa vote!!!
.
.
.



BRAKKK

Selir liying membuka pintu kediaman selir yangmi dengan begitu keras, disana wanita itu mendapati bahwa selir yangmi sedang duduk bersama wei wuxian.

"Liying? Ada apa kamu kemari?" Tanya selir yangmi.

"Kau hamil!" Ujar Selir liying tanpa basa basi, wanita itu menatap tajam ke arah yangmi. Mendengar pernyataan selir liying sontak wei wixian serta yangmi terkejut.

"Apa yang kamu katakan liying, aku ti_"
"Hahahah, berani membodohiku hmm? Aku tau semuanya! Hari ini tiba tiba Raja bertingkah aneh seperti orang mengidam, aku merasa salah satu dari kita sedang hamil. Aku memeriksakan diriku pada tabib tapi dia berkata kehamilan pada diriku sangat kecil, dan Ratu ember tidak mungkin hamil bukan? Karna jika dia hamil pasti wanita itu akan mengatakan secara langsung tadi! Disini yang patut di curigai adalah kau Yangmi!" Seru liying menunjuk wajah yangmi kesal.

Selir yangmi menatap takut kearah liying, ia tau seberapa pintar menutupi kehamilannya pasti akan ada cela untuk di ketahui oleh semuanya. Wei wuxian hanya diam menatap kearah liying yang tampak berkobar kobar.
"Memangnya kenapa jika ibu hamil? Itu wajar" ujar wei wuxian bersidekap.

"Cih, aku akan memberitahu Ratu ember tentang kehamilanmu!" Ujar liying membuat yangmi terperajat.

"Liying, aku mohon jangan lakukan itu. Dulu saat kau hamil aku tidak pernah mengatakan pada Ratu, aku hanya diam. Bisakah kau melakukan hal yang sama?" Tanya yangmi memelas.

"Walaupun begitu Ratu tetap mengetahuinya bukan! Dia membunuh calon anakku! Kau juga akan bernasib sama sepertiku, aku hanya ingin mbantumu untuk mempercepat kematiannya" seru liying kemudian berjalan keluar untuk memberitahu Ratu ember.

"Tidak liying hiks jangan" teriak yangmi mencoba mengejar liying namun di hentikkan oleh wei wuxian.

"Ibu tidak perlu membuang air mata berharga itu, biar wanita itu menjadi urusan wei ibu" ujar wei wuxian menghapus air mata ibu yangmi.

Setelah mengatakan itu wei wuxian melangkah meninggalkan kediaman ibunya untuk mengejar selir liying, senyum misterius terlihat pada bibir wei wuxian. Dengan sekali tarikan wei wuxian membalikkan tubuh wanita itu kemudian menamparnya sangat kuat.

Plakkkk

"Kurang ajar! Kenapa kau menamparku sialan!" Seru liying menyentuh pipinya yang terasa kebas karna tamparan kuat wei wuxian.

"Aku bahkan bisa melakukan lebih dari itu jalang" ujar wei wuxian.

Mendengar penghinaan dari mulut wei wuxian membuat selir liying marah, wanita itu hendak mengangkat tangannya untuk memberikan tamparan pada wei wuxian untuk membalas pemuda itu namun terhenti karna tiba tiba saja wei wuxian mendorongnya kedalam ruangan kosong, entah ruangan apa. Disana ada meja panjang dengan kursi di sekelilinya.
"Wanita jahat sepertimu memang seharusnya sejak lama aku musnahkan!" Bisik wei wuxian mendekati Selir liying.

Selir liying mencoba bangun namun dadanya di tendang kuat oleh kaki wei wuxian yang membuat wanita itu terbatuk batuk.
'Sejak kapan anak ini menjadi sangat mengerikan' batin liying.

Wei wuxian mengeluarkan sebuah pisau lipat yang terselip di pinggang rampingnya, hal itu membuat liying ketakutan.
"Apa yang kau lakukan anak sialan! Pergi dari sini!!" Seru selir liying pucat.
"Sudah lama sekali aku tidak bermain darah" ujar wei wuxian menyeringai.

Selir liying hendak mundur menjauh namun lagi lagi wei wuxian menendang perutnya hingga wanita itu memekik kesakitan, darah keluar dari mulut selir liying karna saking kerasnya tendangan tersebut. Ditengah tengah wanita itu meringis wei wuxian mengangkat pisau kecilnya kemudian menyayat pipi mulus selir liying tanpa rasa kasian.

"AKHHHHHH_"

Darah mengalir deras pada pipi selir liying, wanita itu bisa saja melawan menggunakan sihirnya. Namun melihat aura kejam dari wei wuxian membuat wanita itu tidak bisa fokus karna terlalu panik, apalagi dengan rasa sakit dari sayatan di pipinya.
"Lepaskan! Aku akan mengadukanmu pada Raja" ujar selir liying mencoba melepaskan diri dari cengkraman wei wuxian.
"Sebelum kau berhasil mengadu, mungkin kau sudah berada di alam berbeda selir murahan!" Lirih wei wuxian tersenyum devil.

Tanpa rasa iba wei wuxian menancapkan pisau lipatnya pada bahu selir liying, kemudian berpindah kebahu yang lain.

"Arghhhhh_" teriakan kesakitan dari selir liying seolah menjadi melodi indah bagi wei wuxian.

Jlepp

"Aku akan membunuhmu wei wuxian!!" Pekik selir liying karna meraskaan sakit yang luar biasa pada tubuhnya.

Sekali tusukkan wei wuxian mancapkan pisau tajam itu pada dahi selir liying, darah mengalir deras pada wajah selir liying. Kemudian pemuda manis itu mengarahkan pisau lipatnya pada perut selir liying, dengan senang wei wuxian mengoyak isi perut wanita sekapannya tersebut.
"Akhhhh ampunnnn" pekik selir liying tidak kuat menahan rasa sakit yang bertubi tubi itu.

"Sentuhan terakhir" gumam wei wuxian.

Jleppp

Pisau berukuran kecil itu menembus kearah letak jantung selir liying, senyuman pemuda manis itu redup karna tidak lagi mendengar jeritaan dari lawan mainnya.
"Kenapa kau diam? Cih, begitu saja mati" ujar wei wuxian menatap darah yang mebasahi tangannya.

"Satu sampah sudah di habisi, tinggal sampah yang lainnya" gumam wei wuxian seraya menginjak kepala selir liying yang masih terus mengeluarkan darah segar.

TRANSMIGRASI (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang