21

3.7K 356 22
                                    

Jangan lupa vote!!
.
.
.

Melihat wei ying tergeletak tak sadarkan diri membuat wangji khawatir, dengan cepat dia mendekat kemudian memeriksa keadaan calon istrinya. Dan betapa terkejutnya pria itu setelah melihat darah mengalir dari kening wei ying entah karna apa wangji tidak tau.
"APA YANG KALIAN LAKUKAN PADANYA!!" seru wangji menatap tajam yanzi dan juga sehun.
"Hiks aku tidak sengaja mendorong wei wuxian, tadi dia mencoba mendorongku ke kolam jadi dengan spontan aku menggunakan sihirku padanya" tangis yanzi pura pura.

Wangji yang mendengar penjelasan yanzi langsung menggendong tubuh lemah wei ying nya menuju kamar untuk memeriksa keadaan pemuda manis itu.
Setelah kepergian wangji dan juga wei ying pria yang sejak tadi menatap akting putri yanzi langsung mengeluarkan suaranya.
"Putri yanzi, jika sampai terjadi sesuatu pada pangeran wei aku tidak akan segan untuk mengadukan ini pada Raja lan" ancam sehun tidak terima dengan cara kasar yanzi menyakiti orang yang di cintainya.
"Cih, kau mengancamku? Ingat sehun! Semua ini juga ada kaitannya denganmu jadi kalau sampai raja lan tau maka otomatis kita berdua akan mati di tangannya" seru putri yanzi menunjuk dada pria itu.

Disisi lain wangji merebahkan tubuh wei ying keranjang kemudian menyuruh pelayan untuk memanggil tabib, dengan lembut wangji membersihkan jejak darah yang mengalir di kepala calon Ratunya.
Beberapa menit berlalu tabib datang memeriksa keadaan wei ying, tampak tabib itu menghelan nafas pelan.
"Yang mulia, perlu hamba katakan kalau luka di kepala pangeran kemarin belum sepenuhnya sembuh, dan sekarang kepala pangeran kembali terluka. Ini sangat berbahaya untung saja lukanya tidak terlalu dalam" terang tabib itu.
"Hm, kau boleh keluar" ujar wangji dingin.

Setelah kepergian tabib itu wangji duduk di samping wei ying, mengelus pelan pipi pemuda manis itu.
"Maafkan aku wei ying" gumam wangji sedih. Demi apapun Raja lan sangat menyesal membiarkan wei ying sendirian terlalu lama, andai saja dia tidak datang secepatnya entah apa yang akan terjadi pada calon Ratunya.

Tidak berselang lama Raja Qiren, Ratu Ember, putri yanzi dan juga para selir masuk kedalam kamar wei wuxian.
"Raja lan aku benar benar minta maaf atas kejadian ini" ujar putri yanzi menunduk.
"Sudahlah sayang lagipula inu tidak sepenuhnya salahmu" ujar Ratu ember.
"Apa maksudmu Ratu ember? Jadi kau menyalahkan wei ying ku atas semua kejadian ini? Kau bahkan tidak tau apa yang sebenarnya terjadi" ujar Raja lan tajam.

"Mohon ampuni putri hamba Raja lan, saya harap wei wuxian cepat sadar" ujar Raja Qiren menengahi. Tidak ingin terjadi keributan yang bisa membuat kerajaannya rata dalam hitungan detik.

Di alam bawa sadar wei ying terbangun karna panggilan seseorang, ia menyentuh kepalanya tetapi tidak menemukan tanda ada luka di sana.
"Disini ada hanya jiwamu zhan jadi luka itu tidak ada" ujar wei wuxian.
"Kamu sangat tidak berhati hati dengan yanzi, wanita itu sangat jahat dan bisa melakukan apapun sesukanya" ujar wei wuxian memarahi zhan.
"Hah, aku sangat kesal dengan wanita penggoda itu wei wuxian" ujar zhan cemberut.
"Karna kecerobohanmu membuat dirimu terluka seperti sekarang" ujar wei wuxian membuat zhan terkekeh.

"Oh ya wei wuxian, sampai kapan aku harus pura pura lupa ingatan?" Tanya zhan.
"Bagaimana jika saat kau sadar? Itu sangat pas kan kepalamu sempat terbentur jadi tidak ada yang aneh kalau saat kau bangun pura oura ingatanmu sudah kembali" jelas wei wuxian pada zhan.
"Wah itu ide yang bagus" ujar zhan tersenyum.
"Kalau begitu aku akan pergi, ingat tetap waspada pada yanzi dan jangan ceroboh" ujar wei wuxian sebelum menghilang.

Raja lan merasakan pergerakan dari jari wei ying dengan segera memanggil tabib yang disuruh berjaga di depan kamar. Wei ying mulai membuka matanya perlahan karna merasakan cahaya matahari yang menyilaukan matanya.
'Ah saatnya memulai drama' batin wei ying.

Tabib mulai memeriksa keadaan wei ying, dapat wei ying lihat semua anggota keluarga termasuk wangji berada di kamarnya sembari melihat keadaannya.
'Semuanya sudah ada disini jadi lebih baik aku mulai saja' batin wei ying.

"Pangeran apa yang anda rasakan sekarang?" Tanya tabib itu.
"Kepalaku sakit" lirih wei ying pura pura menjadi lemah.
"Dimana tabib yang biasa di kerajaan ini? Yang  ku tahu kamu adalah tabib ayah" lirih wei ying.

Mendengar pertanyaan wei ying membuat semua orang yang ada di sana terkejut tak kecuali Raja lan, badannya sudah panas dingin takut apa yang ada di fikirannya menjadi kenyataan.
'Ingatan wei ying kembali' batin raja lan ketakutan.

"Tabib yang lama sudah meninggal pangeran, bukankah pangeran sudah tau" ujar tabib itu.
"Benarkah? Aku tidak ingat"
"Sepertinya ingatan pangeran wei sudah kembali" ujar tabib itu senang.
"Ah, ya aku mengalami lupa ingatan karna terjatuh kekolam" gumam wei ying pelan tetapi bisa di dengar oleh semua orang.

Putri yanzi senang bukan kepalang dengan cepat wanita itu mendekati wei wuxian.
"Wei wuxian aku senang kau sudah mengingat kembali" ujar putri yanzi.
"K..a..k..akk" lirih wei ying takut.

Kemudian wei ying menatap kearah pria yang sejak tadi mematung menatapnya.
"Raja Lan..."

Deg

TRANSMIGRASI (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang