Jangan lupa vote!!
.
.
.Pagi ini di Raja Qiren mengumpulkan semua anggota kerajaan untuk memberikan suatu informasi, Suasana sangat hening Raja Qiren menatap semua orang yang berada disana.
"Aku mengumpulkan kalian semua di sini karna ingin memberitahukan bahwa panglima kerajaan ini sudah selesai dari masa pelatihannya di negara seberang" ujar Raja Qiren.Raja lan tidak terlalu menghiraukannya karna baginya hal itu sangatlah tidak penting, tetapi berbeda dengan wei ying, pemuda manis itu menyergit bingung mendengarkan pemberitahuan itu.
"Panglima kerajaan? Memangnya siapa?" Tanya wei ying.
"Kamu tidak mengingatnya wei? Namanya Sehun, teman masa kecilmu" tutur selir yangmi yang duduk di samping wei ying.Wei ying hanya mengangguk karna di pikurannya pasti ingatan wei wuxian yang lain akan muncul. Sementara wangji yang sedari tadi bodoamat langsung terkejut mendengarnya.
'Sehun' batin wangji.Raja Lan ingat betul siapa pria yang bernama sehun itu, pria itu adalah putra perdana mentri kerajaan Qiren yang baru saja menyelesaikan pelatihan wajibnya di negara seberang selama 3 tahun lamanya, sehun adalah teman masa kecil wei ying yang bisa di bilang kedua nya memiliki rasa 'suka'.
Sejak Raja lan menjodohkan dirinya dengan wei ying, pria itu memang menjaga jarak dengan calon istri Raja lan. Namun, seolah ingin membuat Raja lan menjauh darinya wei wuxian selalu bersikap romantis jika bersama dengan sehun. Sedangkan wei ying merasa pusing karna ingatan tentang sehun masuk kedalam kepalanya. Sekarang wei ying paham dengan apa yang terjadi dan siapa pria yang bernama sehun itu."Wangji, ayolah" rengek wei ying meminta untuk di ajari kembali tentang beladiri dan sihir.
"Lain kali sayang, lihatlah wajahmu saja masih memerah karna matahari" ujar wangji mencari alasan.
"Tidak apa, sekarang kamu harus melawanku. Aku ingin mengasah kemampuanku wangji" rengek wei ying bergelayut tan seperti monyet di lengan kokoh wangji.
"Wei ying!" Panggil wangji menangkup kedua pipi cabby wei ying dengan tangan lebarnya.
"Aku tidak ingin menyakitimu, lebih baik kita istirahat saja ya" ujar wangji sembari mencium bibir merah itu.Wangji pergi mendahului wei ying karna ingin menghindari keinginan pemuda manisnya, wei ying yang melihat itu menghentak hentakkan kakinya ketanah sembari merengek. Merasa tidak di hiraukan wei ying mengambil ancang ancang berlari kearah punggung kokoh wangji kemudian melompat.
Wangji lumayan terkejut dengan tindakan bar bar pemuda manis itu, untung saja dia tidak terjun bebas kedepan karna aksi wei ying yang bergelayutan di belakang punggungnya dengan melingkarkan tangan mungilnya di leher wangji.
"Bahaya wei ying, jangan melakukannya lagi" tegur wangji memperbaiki gendongannya.
"Huh! Tidak peduli" ketus wei ying mengigit leher putih pria yang menggendongnya."Arghhhh_"
"Kenapa kamu mengigitku wei ying?" Ringis wangji.Suara erangan wangji membuat wei ying tertawa terbahak bahak, dapat wei ying lihat tanda gigitan di leher itu membuat wei ying tersenyum puas. Sementara wangji sendiri tengah menahan hasrat karna titik sensitifnya di permainkan oleh pemuda manis digendongannya, tidak taukan pemuda manis itu kalau wangji sudah berusaha kuat menahan hasrat nya setiap kali melihat tingkah laku nya.
Tidak jauh dari sana, berdiri sosok pria yang menatap pemandangan di depannya dengan perasaan panas dan cemburu.
"Pangeran wei wuxian" panggil sosok itu.Wei ying yang sejak tadi masih tertawa langsung terdiam mendengar ada yang memanggil namanya, sontak ia langsung menolah bersamaan dengan wangji mancari asal suara.