Jangan lupa vote!!
.
.
.Malam ini wangji serta wei wuxian berjalan menuju ruang makan kerajaan, namun anehnya disana tidak terlihat satu orang pun.
"Kenapa disini sepi sekali" ujar wei ying heran.
"Jika kamu sudah lapar lebih baik kita makan lebih dulu, tidak baik untuk bayi kita sayang" ujar wangji mengelus kepala wei ying.Dengan patuh wei ying mendudukkan pantatnya kekursi diikuti oleh wangji, mereka makan terlebih dahulu walaupun dalam hati wei ying sangat penasaran akan tiadanya anggota kerajaan yang lain. Namun perutnya sangat mudah lapar semenjak kehamilan ini, tidak berselang lama datang seorang dayang dari arah luar membungkukkan tubuhnya pada Raja lan dan Pangeran Wei wuxian.
"Dari mana saja? Dan kemana semua orang?" Tanya wei ying penasaran.
"Maaf pangeran, hamba baru saja dari luar untuk di perintahkan membantu dayang lain menyiapkan proses pembakaran Selir liying yang baru saja di temukkan tewas secara mengenaskan" jelas dayang itu.Setelah mendengar penjelasan dari dayang itu wei wuxian langsung menepuk jidatnya karna sempat lupa akan kematian selir liying, padahal dia sendiri yang membunuh wanita tersebut.
Sedangkan Raja lan tampak biasa saja seolah berita dari dayang itu hanya angin lewat, tapi karna wei wuxian merengek untuk melihat kericuhan itu membuat wangji pasrah.
Sampai di sana dapat wei wuxian lihat kerumunan para prajurit serta dayang, jangan lupakan para anggota kerajaan juga disana. Namun hal menarik yang dilihat wei wuxian adalah Raja Qiren tengah menutup mulutnya seolah menahan mual yang berlebihan.
"Siapa yang tega membunuh selir liying hingga sesadis itu" ujar putri yanzi ketakutan.
"Entahlah, darahnya bahkan habis berceceran di lantai" saut Ratu ember."Ember kau harus mengurus masalah ini, aku sudah tidak kuat melihat darahnya. Perutku rasanya ingin muntah" ujar Raja Qiren berjalan meninggalkan semuanya yang masih disana.
Ratu ember benar benar merasa aneh akan reaksi suaminya, padahal mayat selir liying tidak berbau sama sekali karna menurutnya ini pembunuhan yang baru saja terjadi.
'Aku harus menyelidiki masalah ini' batin Ratu ember.Disisi lain Raja lan melihat mayat selir liying dengan wajah syok, bahkan dirinya yang di cap sebagai manusia terkejam tidak pernah menyiksa musuh seperti itu. Mata Raja lan kemudian berpindah menatap wei wuxian.
"Kamu membunuhnya seperti ini sayang?" Tanya wangji pelan pada wei wuxian.
"Iya, apa kamu tidak suka wangji?" Tanya wei wuxian menatap wangji cemberut. Wangji menghelan nafasnya pelan, pria itu masih tidak percaya kalau pemuda lugu nan manis nya ini bisa melakukan hal sekeji ini.
"Lain kali jika ingin membunuh biar aku saja, tidak baik calon ibu membunuh saat tengah hamil muda sayang" bisik wangji kemudian mencium kening kekasihnya. Wei ying hanya mengganggukkan kepalanya patuh.Acara pembakaran mayat selir liying berjalan tanpa hambatan sedikitpun, dan setelah kejadian itu Raja Qiren memperketat pengawasannya karna tidak ingin kejadian mengerikan ini terulang.
Wei wuxian mendapatkan kabar bahwa selir yangmi sempat pingsan saat melihat mayat selir liying, dengan segera pemuda manis itu meminta izin pada Wangji untuk melihat kondisi selir yangmi yang sudah ia anggap sebagai ibunya. Dan disinilah dia berada, diranjang selir yangmi yang baru saja sadar dari acara pingsannya.
"Ibu, sudah tau hamil tapi malah nekat melihat mayat wanita murahan itu" omel wei ying menatap selir yangmi yang tersenyum kearahnya.
"Hm ibu hanya penasaran wei, saat melihat betapa mengerikannya kematian liying membuat ibu syok" ujar selir yangmi. Wei wuxian hanya bisa terkekeh mendengar perkataan ibunya.
"Ibu sangat penasaran akan satu hal wei" tambah selir yangmi.
"Apa?" Tanya wei ying."Apa kamu yang membunuh selir liying?" Tanya selir yangmi menatap putranya.
"Dia pantas mendapatkan balasan jika terlalu ikut campur akan masalah seseorang ibu, dan anggap saja wei sedang membalas semua perbuatannya di masa lalu" ujar wei ying setelah terdiam cukup lama.Selir yangmi bangun dari posisi berbaringnya, wanita itu mengelus lembut pipi wei wuxian.
"Jangan bahayakan dirimu lagi wei, bagaimana jika Raja mengetahui semua perbuatanmu nak. Ibu tidak ingin kamu di hukum" ujar selir yangmi khawatir.
"Dia tidak akan pernah tau ibu, aku sudah sangat berhati hati. Ibu jangan terlalu memikirkan diriku karna itu tidak baik untuk kesehatan ibu dan adikku, dan seandainya Raja tau dia tidka akan berani menghukumku. Langkahi dulu mayat wangji jika dia berani" ujar wei ying mengelus lengan ibunya. Pemuda manis itu sangat terharu akan perhatian dan kekhawatiran yang di berikan oleh selir yangmi padanya, selama ini ia bahkan tidka pernah merasakan kasih sayang dari seorang ibu."Ibu harap seperti itu wei" ujar selir yangmi menatap putra nya.
"Apa calon adikku tidak rewel ibu?" Tanya wei ying memgelus perut selir yangmi yang lumayan menonjol itu, pemuda manis itu tersenyum seolah tidak sabar jika nanti perutnya akan seperti itu.
"Tidak wei, dia anak yang baik" ujar selir yangmi terkekeh.
"Kau hamil?" Suara seseorang yang baru masuk kedalam kediaman selir yangmi membuat wei wuxian serta yangmi terperajat kaget.