15

3.9K 368 21
                                    

DOUBLE UP BUAT PEMBACA TERCINTA!!
.
.
.

Dapat wei ying lihat kalau wangji masuk kedalam ruang kesehatan kerajaan, wei ying mengintip dari celah pintu. Terlihat Wangji mendekati salah satu tabib yang ada di ruangan itu, wei ying memperhatikan tabib itu dengan teliti.
'Itukan tabib yang memeriksaku dulu, ada perlu apa wangji mendatanginya' batin wei ying heran.

Wangji menghampiri tabib itu dengan angkuh, tabib itu langsung menunduk memberi hormat melihat kedatangan Raja lan.
"Salam hormat Raja Lan" ujar tabib itu.
"Apa yang sedang kau lakukan?" Tanya wangji dingin.
"Hamba sedang meracik obat yang mulia" jelas tabib itu.

Wangji mengeluarkan sesuatu dari jubahnya kemudian menyerahkannya pada tabib itu.
"Ganti obat wei ying dengan ini" ujar wangji.

'Apa itu? Apa wangji berusaha meracuniku?' Batin wei ying negatif.

Tabib itu mengambil barang yang di sodorkan oleh Raja lan, kemudian menatap bingung.
"Serbuk apa ini yang mulia?" Tanya Tabib itu hati hati.
"Obat untuk mencegah ingatan wei ying kembali" jelas Raja lan datar. Tabib dan juga wei ying terkejut bukan main.

'Jadi wangji berusaha mencegah ingatanku kembali? Ck, dasar wangji licik haha dia pasti tidak ingin aku menjauhinya seperti dulu' batin wei ying tersenyum geli.

"Maaf yang mulia, tetapi tujuan kita harus membuat ingatan pangeran wei kembali. Apalagi kepala pangeran wei hanya terbentur jadi tidak menutup kemungkinan ingatannya bisa kembali" ujar tabib itu.
"Berikan saja obat itu, apapun yang terjadi ingatannya tidak boleh kembali!" Ujar Wangji menatap tajam tabib itu.
"Kau tentu rau kenapa aku menginginkan ingatannya tidak kembali bukan!" Tambah wangji penuh penekanan.
"Maafkan saya yang mulia, tetapi saya menolak. Ini akan sa_ Akhhh"

Ucapan tabib itu terpotong karna wangji sudah mencekiknya kencang membuat wajah tabib itu memerah menahan sakit.
"Kau sangat berani membantahku! Kau pikir dirimu siapa?" Ujar wangji memperkuat cekikannya. Semakin lama leher tabib itu di kelilingi asap hitam.

Wei ying yang melihat itu terkejut sekaligus kagum.
'Wah kekuatan wangji sangat hebat, aku juga ingin memiliki sihir seperti itu" batin wei ying berdecak kagum.

Bukanya menolong wei ying justru terkagum kagum dengan kekuatan wangji, jangan lupakan kalau tubuh wei ying sudah di ambil alih oleh xiao zhan jadi wajar saja tidak ada rasa kasian di hati nya.

"Aku tidak peduli jika wei ying harus kehilangan ingatannya selamanya, jika kau tidak mau melakukannya maka aku bisa memberikannya sendiri pada wei ying ku" ujar wangji menghempaskan tubuh tabib itu kelantai, tabib itu segera mengambil udara sebanyak banyaknya namun lehernya terasa sangat panas, jangan lupakan kalau wangji juga bisa menggunkan sihirnya.

Wangji menatap datar keadaan tabib itu yang tersiksa dengan tubuh yang serasa terbakar hidup hidup.
"Itu akibatnya jika ada yang berani menentang perintahku!" Ujar wangji tersenyum devil, tak lama kemudian tubuh tabib itu mengeluarkan api hingga membakar tubuh itu dan berubah menjadi abu.

'Mengerikan, wah aku semakin jatuh cinta dengan wangji' batin wei ying.

Ia segera pergi dari sana setelah melihat bagaimana tabib itu meregang nyawa. Ia harus buru buru kekamar agar tidak ketahuan mengintip oleh wangji. Sesampainya di kamar wei ying langsung merebahkan tubuhnya di ranjang, menutup matanya dengan jantung berdetak kencang.

Ceklek

'Kenapa dia cepat sekali jalannya' batin wei ying.

Wangji masuk kedalam kamar wei ying, menatap wajah tidur pemuda itu sembari tersenyum. Ia ikut membaringkan tubuhnya disamping wei ying kemudian memeluk tubuh itu erat. Wei ying yang belum terlelap lama kelamaan terlelap juga merasakan kenyamanan di pelukan wangji. 

TRANSMIGRASI (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang