32

3.2K 313 18
                                    

Jangan lupa voteee!!
.
.
.

Jika ada yang bertanya siapakah sosok yang berani menyakiti Ratu ember? Bisa kalian tebak? Ya dia adalah Raja lan dan Wei wuxian. Dengan sihirnya Raja lan mengubah ular yang ia temui menjadi ular sihir kemudian memerintah ular itu untuk mematuk Ratu ember. Setelah puas dengan hasilnya Raja lan mengajak Wei wuxian untuk kembali kekemar seolah tidak terjadi apapun.

~
"Bagaimana?" Tanya Raja Qiren khawatir akan kondisi istrinya, saat tadi putrinya datang memberitahu kalau Ratu ember terpatuk ular dengan secepat kilat Raja Qiren memerintahkan para pengawalnya memanggil tabib.
"Untung saja tidak terlambat, karna hampir saja racun itu masuk kedalam jantung Ratu. Keadaan Ratu masih pucat itu wajar karna efek bisa itu namun tidak perlu khawatir karna bisa nya sudah saya keluarkan yang mulia" ujar tabib yang menangani Ratu ember.
"Tapi ada yang aneh yang mulia, ular ini seperti di kendalikan oleh seseorang" ujar tabib.
"Itu pasti ular sihir" ujar Raja Qiren geram.
"Benar ayah, setelah ular itu mengigit ibu tiba tiba saja ular besar itu menghilang" ujar putri yanzi ikut menjelaskan pada ayahnya.
"Kenapa bisa ular itu masuk yanzi? Dimana pengawal yang berjaga" tanya Raja Qiren penasaran.
"Aku tidak tau ayah, tadi saat aku masuk pengawal itu masih ada. Namun saat kedatangan ular itu dan ibu memanggil pengawal mereka tidak ada" tarang yanzi yang membuat Raja Qiren semakin bingung.

Setelah terdiam cukup lama Raja Qiren memerintahkan tabib dan para dayang untuk menjaga istrinya, sementara dia dan Putri yanzi bergegas menuju tempat para pengawal berlatih. Raja Qiren yakin kelima pengawal yang bertugas menjaga istrinya pasti berada disana.
Benar saja saat sampai disana Raja Qiren langsung memerintahkan pengawal lain untuk menahan kelima pengawal istrinya.
"Yang mulia apa salah kami" tanya salah satu pengawal itu.
"Kalian sudah lalai menjaga anggota kerajaan, ditugaskan untuk menjaga Ratu namun yang kalian lakukan malah bersantai disini!!" Seru Raja Qiren marah.
"Tapi kami di perintahkan Raja lan untuk kemari Yang mulia" ujar pengawal satunya menjelaskan.

Raja Qiren menyerngit saat mendengar perkataan salah satu pengawalnya, bahkan putri yanzi yang ada disana ikut bingung.
'Apa mungkin Raja lan berniat menyakiti Ratu' batin Raja Qiren.

Raja Qiren mencoba menepis pikirannya karna menurutnya tidak mungkin dan ada apa alasan Raja lan menyakiti Ratu ember.
Raja Qiren melepaskan kelima pengawal itu dan memilih kembali pada kediaman Ratu ember, hal itu membuat Putri yanzi tidak terima.
"Ayah, kenapa ayah melepaskan mereka" ujar yanzi menahan ayahnya.
"Sudahlah, lagipula ibumu sudah baik baik saja" ujar Raja Qiren kembali melangkah meninggalkan putrinya.

Putri yanzi masih diam di tempatnya menatap kepergiaan sang ayah, wanita itu ingin mencari penjelasan yang jelas tentang apa yang sudah di katakan oleh pengawal tersebut. Tidak mungkin pengawal itu menyebut nama Raja lan atas kesalahan ini, dia harus mencari titik terang. Wanita itu bergegas berjalan menuju kediaman Wei wuxian tempat dimana biasanya Raja lan Berada, baginya masalah ini tidak bisa di biarkan karna sudah menyangkut keselamatan sang ibu.

~
Disisi lain saat ini wei wuxian tengah mesra mesraan bersama sang kekasih tanpa khawatur akan kondisi Ratu ember yang hampir mati karna ulah mereka.
"Suasana yang indah bersama wangji" ujar wei ying memeluk tubuh kekar calon suaminya, pemuda manis itu tampak menghirup aroma tubuh wangji yang sangat membuatnya nyaman.

Cup

Satu ciuman mendarat pada kening sang pujaan hati, ciuman penuh kasih sayang di berikan oleh wangji. Tangan pria itu memeluk erat pinggang wei ying.
"Oh ya wangji, wanita jahat itu tidak akan mati kan? Aku tidak ingin dia mati lebih cepat" ujar wei ying tanpa mengubah posisinya.
"Tidak akan, nanti malam dia akan sadar" ujar wangji mengelus rambut sang pujaan hati.

Wei ying melepaskan pelukkannya pada wangji kemudian mendekatkan wajahnya pada wajah sang kekasih, tanpa ragu menyatukan kedua bibir mereka. Wangji menyambut serangan wei ying nya dengan senang hati, mereka berciuman dengan penuh rasa. Memberikan lumatan yang intens berbagi ludah, tangan wei ying terulur pada leher sang tiran. Mereka berciuman cukup lama dan merasa pasokan oksigen hampir habis wei ying melepaskan pangutan nya dengan nafas ngos ngosan, wangji yang melihat itu tidka bisa untuk menahan senyumannya.
"Besok akan ada kejutan yang besar untukmu" ujar wangji mengelus pipi wei ying.
"Apa?" Tanya wei ying memiringkan kepalanya penasaran.

"Bukan kejutan jika ku beritahu sayang" ujar wangji mengecup singkat bibir bengkak kekasihnya.
"Apa ini menyangkut tentang Ratu ember? Kalau iya itu pasti akan sangat menarik, akan lebih baik dia tersiksa lebih dulu sehingga ia sendiri yang akan memohon untuk mati" ujar wei ying kembali memeluk tubuh wangji erat.

"Apapun untukmu sayang" ujar wangji tersenyum.

"SIAPA YANG AKAN MEMOHON UNTUK MATI!!" seru seseorang.

TRANSMIGRASI (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang