28

3.6K 321 18
                                    

Jangan lupa vote!!
.
.
.


Malam tiba begitu lambat, tampak putri yanzi bangun dari tempat tidur dengan perlahan menuruni ranjang mengemasi semua pakaiannya yang berserakan karna ulah sehun. Matanya melirik kearah sehun yang masih terlelap dengan tubuh telanjang.

'Sialan! Ini tidak seharusnya terjadi, wei wuxian kau harus di beri pelajaran' batin yanzi marah.

Dengan tertatih tatih putri yanzi berjalan keluar kamar, dapat wanita itu rasakan bagaimana sakitnya area pribadinya. Sebelum keluar wanita itu mengamati keadaan agar tidak ada yang melihat dirinya yang seperti sekarang. Sampai di kamar putri yanzi merebahkan tubuhnya ke ranjang, tanpa niat membersihkan tubuhnya yang lengket.
"Akan ku buat kau menderita wei wuxian bajingan" ujar yanzi dengan penuh kebencian.

Sementara di kamar lain tampak wei wuxian membuka matanya secara perlahan, tubuhnya terasa di timpa sesuatu yang berat membuatnya sesak.
"Wangji" kaget wei wuxian melotot melihat tubuhnya dan juga wangji sudah tidak memakai pakaian.

Belum surut keterkejutan pemuda manis itu, wei ying merasa bagian bawahnya seperti tersumpal sesuatu yang besar. Pemuda manis itu berusaha mengingat apa yang terjadi padanya dan juga wangji, setelah mengingat semuanya wei ying berteriak kencang.

"ARGHGHHHHHH_ " pekik wei ying menutup wajahnya karna malu.

Wangji yang mendengar teriakan seseorang langsung terbangun, menatap wei ying dengan raut wajah khawatir. Dengan cepat bangun dari posisinya yang membuat miliknya tertarik paksa dari hole lecet wei ying.

Plop

"Ahhh, sakitt" rengek wei ying di sertai desahan saat milik wangji tercabut dari holenya.

"Ada apa wei ying? Apa masih sakit?" Tanya wangji panik.

Wei ying ingin sekali mengubur dirinya pada tanah yang dalam, setelah melihat milik calon suaminya yang mengelantung dengan sisa cairan yang masih menetes dari sana membuat pemuda manis itu malu.
"Wangji setidaknya pakailah celanamu dulu" rengek wei ying dengan wajah memerah.

Mendengar perkataan sang Ratu nya membuat wangji terkekeh gemas, menurut pria itu memakai celananya untuk menutupi miliknya yang besar itu.
"Apa kamu malu? Bukankah kamu sudah pernah melihatnya sebelumnya" goda wangji yang membuat wei ying mendengus.

Masih sangat jelas ingatan wei ying saat dimana dirinya bertelanjang mendekati calon suaminya, meminta agar pria itu menyetubuhi dirinya. Dan lebih memalukkan lagi dirinya yang memimpin permainan tersebut, mulutnya yang dengan kurang ajar mengulum penis besar calon suaminya. Meminta wangji agar lebih kasar menyetubuhinya karna gairah pemuda manis itu sangat besar efek obat perangsang tersebut.
"Teringat permainan panas kita, sayang?" Tanya wangji menggoda.

"DIAM WANGJI!! aku tidak mau berbicara denganmu huh" pekik wei ying mengecutkan bibirnya sebal karna terus di goda.

Bukannya takut wangji malah tertawa dengan lepas karna berhasil menggoda calon Ratunya, wangji mendekati tubuh wei ying yang telanjang kemudian dengan sekali ayunan pria tersebut menggendong pemuda manis itu seperti koala. Wei ying yang takut jatuh langsung melingkarkan kakinya pada pinggang calon suaminya.
"Aku sangat mencintaimu, sangat" bisik wangji mencium leher pemuda manis itu lembut.
"Aku juga wangji!" Ujar wei ying menjilati leher calon Rajanya nakal, hal itu membuat Raja lan mengeram pelan.
"Kamu menggodaku hmm?" Lirih wangji dengan mata penuh gairah.
"Aku tidak berani Yang mulia" goda wei ying sok polos.

Raja lan hanya bisa menghelan nafas pasrah dengan tingkah sok polos calon Ratunya, mereka berdua sudah sampai di kamar mandi. Raja lan membantu wei ying untuk membersihkan diri dengan penuh kelembutan, sesekali pemuda manis itu meringis karna rasa nyeri pada analnya.
"Masih sakit?" Tanya wangji khawatir. Mengingat seberapa ganas nya mereka berdua bercinta pasti akan sangat menyakitkan sekarang bagi kekasihnya itu.
"Hmm, milikmu sangat besar wangji. Aku tidak bisa berjalan sekarang, dan aku sangat lapar. Bisakah kita makan di kamar saja" rengek wei ying.
"Baiklah, kita makan di kamar saja. Aku akan menyuruh salah satu dayang untuk mengambilkan makanan untuk kita berdua" ujar wangji mencium kening wei ying.

Setelah selesai memandikkan sang pujaan hati serta dirinya, wangji bergegas keluar kamar untuk memerintah salah satu dayang agar membawa makan malam kemari. Sebelumnya wangji sudah berganti pakaian ya kawan, gak mungkin mama wei membiarkan bapak kita keluar hanya menggunakan handuk. Aset mama wei itu Hehehe.
Sementara itu, wei wuxian tengah duduk di ranjang kamarnya yang sudah di rapikan oleh Raja lan, pemuda manis itu berfikir  serta bertanya tanya sampah mana yang berani memberikan dirinya obat perangsang dengan dosis yang tinggi.
"Apa itu kakak tersayangku? Sepertinya wanita itu sangat tau apa kesukaan wangji" gumam wei ying tersenyum mengerikan.

TRANSMIGRASI (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang