29

3.4K 334 18
                                    

Sumpah pengen nangis!
Tiba tiba semua cerita hilang entah kemana! Padahal mau up eh malah kena masalah!
Jujur sih udah kesal banget, janjinya kalo semua cerita gak kembali author mau berhenti aja ngetiknya!
Tapi! Gak tau kenapa akun ini muncul lagi hehehe.
Mungkin berkat kalian para pembaca cerita tersayang akuu hehe.
.
.
.

Wei wuxian saat ini tengah bersandar manja pada dada bidang kekasihnya, dengan wangji yang memeluk perutnya lembut sesekali memberikannya kecupan.
"Berapa banyak kau mengeluarkannya didalam wangji? Bagaimana kalau aku hamil?" Ujar wei ying.
"Sangat banyak, jangan meremehkanku wei ying. Dan kalau benar kamu hamil maka aku akan sangat bahagia" ujar wangji mengelus perut rata calon Ratunya.
"Kita baru saja bertunangan, akan banyak cerita buruk yang ku dapatkan jika orang orang tau aku hamil sebelum menikah" rengek wei ying cemberut.
"Mereka berani? Jika mereka benar berani maka mereka juga siap hangus dari muka bumi ini" ujar wangji mencium pipi sang pujaan hati.

Wei wuxian yang mendengar perkataan kekasihnya merasa bangga, pemuda manis itu tidak masalah jika harus hamil lebih dulu sebelum menikah. Asalkan itu anak dari wangji maka pemuda manis itu akan merasa bangga dan senang.
"Oh ya, kalau di pikir pikir siapa yang memberimu obat sialan itu? Seingatku kamu tidak memakan apapun selain makanan yang di sajikan oleh pelayan" ujar wangji penasaran.
"Ck, kau mengatakan itu obat sialan tetapi kau menikmatinya wangji!" Ketus wei ying sebal. Hal itu sontak membuat Raja lan terkekeh gemas.
"Rejeki sayang, haruskah kita menyelidikkinya? Aku tidak suka dengan cara murahan orang ini, bagaimana jika tadi tidak ada selir yangmi yang memberitahuku akan keadaanmu? Aku tidak bisa membayangkan jika sampai pria lain yang menikmati tubuh indahmu sayang" jelas wangji mengeraskan rahangnya marah.
"Apa kau akan marah wangji? Apa kau akan membenciku apabila ada orang yang berani melecehkanku? Apa kau akan meninggalkanku" tanya wei ying penasaran.
"Aku mencintaimu wei ying! Apapun kekuranganmu akan ku terima, tetapi itu tidak akan terjadi. Karna sebelum orang lain menyentuhmu maka ku pastikan pria itu akan mati tanpa kepala" ujar wangji mengelus rambut wei ying.

Wei wuxian sangat tersentuh dengan ucapan Calon suaminya, dengan pelan pemuda manis itu berbalik menghadap kearah wangji kemudian mencium bibir tebal tersebut dengan penuh cinta. Hal itu di sambut baik oleh Raja lan, tangannya menahan pinggang ramping sang pujaan hati. Memperdalam ciuman mereka hingga menciptakan suara erotis, tangan nakal wei wuxian meraba dada bidang wangji dengan sensual. Desahan seksi keluar dari bibir wei wuxian saat merasa niple nya di remas kuat oleh tangan besar wangji.
"Ahhh,,,emhhh" desah wei ying saat tubuhnya semakin di raba raba oleh singa mesum tersebut.

Saat sudah benar benar bergairah tiba tiba wei wuxian melepaskan ciuman panas itu yang membuat wangji bingung, dengan senyum jahil pemuda manis itu menjauh dari tubuh sang pujaan hati.
"Wangji anu ku masih sakit" rengek wei ying.

Jedarrr

Rasanya wangji ingin sekali memperkosa paksa pemuda manis di depannya, yang menggoda lebih dulu adalah wei wuxian tetapi setelah dirinya benar benar merespon pemuda nakal itu malah merengek akan sakitnya.
"Kamu sangat jahat sayang, lihatkah dia sudah bangun" rengek wangji menunjuk selangkangannya yang mengembung.

"Aku mau tidur saja" ujar wei ying menyelimuti tubuhnya tanpa dosa. Bahkan rengekan sang tiran tidak di tanggapi.

Raja lan hanya bisa menepuk kepalanya frustasi, sesekali kakinya menendang pelan kaki kekasihnya seolah merajuk. Hal itu membuat pemuda manis yang berbaring ingin sekali tertawa namun di tahan agar tidak membuat calon suaminya semakin merajuk.
'Rasakan itu wangji, itu hukumannya karna sudah membuat pinggangku hampir patah' batin wei wuxian menutup matanya.

TRANSMIGRASI (Yizhan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang