HALO SEMUANYA,,,,
ADA YANG KANGEN GA SAMA CERITA SATU INI? HAHAHA×.×
.
.
.Setelah melakukan hal menghebohkan tersebut Raja Lan pergi untuk menemui sang pujaan hatinya. Wei wuxian yang tengah berbaring diranjang miliknya mengalihkan pandangannya kearah pintu dimana disana terlihat Raja Lan masuk kekamarnya dengan keadaan pakaian penuh darah.
"Apa yang terjadi? Apa kau terluka?" Ujar wei wuxian terkejut lantas bangun menghampiri sang pujaan hatinya. Raja Lan yang mendengar nada khawatir calon Ratunya tersenyum lembut.
"Aku baik baik saja, aku baru saja membunuh seseorang dan darahnya mengenai pakaianku" ujar Raja Lan sembari mengecup bibir wei wuxian.Wei wuxian yang mendengar penjelasan Raja lan menggangguk mengerti tanpa bertanya siapa orang yang sudah di bunuh oleh calon suaminya tersebut. Tangannya hendak membersihkan leher Raja Lan yang terdapat noda darah itu namun Raja lan segera menahannya. Tentunya Raja lan tidak akan membiarkan wei wuxian nya menyentuh darah sehun yang baginya sangat kotor ini.
"Aku akan membersihkan diri" ujar Raja Lan berlalu pergi menuju kamar mandi. Wei wuxian hanya mengganggukkan kepalanya.
Wei wuxian kembali teringat akan pembicaraan Ratu ember dan Yanzi tadi, sedari tadi ia merasa khawatir akan keselamatan selir yangmi. Takut takut jika selir yangmi tidak bersama Raja Qiren dan Ratu Ember mengambil kesempatan untuk menjalankan rencana jahatnya.
Terlintas di pikiran wei wuxian untuk balas dendam dengan membunuh Ratu ember, namun jika ia membunuh Ratu ember sekarang maka semua kejahatan Ratu itu tidak akan terkuak. Wei wuxian ingin semua kejahatan Ratu ember terbongkar di hadapan Raja Qiren karna ulah Wanita itu sendiri.
Cukup lama wei wuxian berfikir hingga sebuah ide cemerlang terlintas di otaknya, sebuah senyuman mengerikkan ditunjukkan pada wajah manis tersebut.'Ini akan menjadi pertunjukkan yang besar' batin wei wuxian terkekeh.
"Apa yang kamu pikirkan?" Tanya Raja lan yang baru keluar dari kamar mandi, pria itu penasaran akan isi pikiran calon Ratunya tersebut. Apalagi setelah melihat senyum mengerikkan itu.
"Wangji? Pakai bajumu dulu" kaget wei wuxian melihat Raja lan yang keluar dari kamar mandi hanya menggunakkan handuk. Pemuda manis sedikit merona melihat perut kotak kotak Raja lan, ya walaupun ia pernah melihatnya sebelumnya.
Raja lan dengan patuh mangambil pakaiannya, dengan sedikit terkekeh melihat rona merah di kedua pipi wei wuxian.
"Sudah bukan" ujar wangji melingkarkan tangannya pada pinggang ramping wei wuxian. Wajahnya menyusuri leher putih susu milik wei wuxian dan sesekali menciumnya. Wei wuxian tidak sekalipun mempermasalahkannya.Dengan lembut wei wuxian mengusap rambut Raja lan yang masih basah tersebut, entah karna dibiarkan oleh wei wuxian tampaknya Raja lan semakin agresif. Pria tersebut mulai menjilati dan mengigit leher wei wuxian yang membuat pemuda manis itu mendesah karna rasa geli.
"Mmh,, wangjiii"
"Hmm?" Gumam Raja lan membaringkan tubuh kecil itu kemudian menindihnya.
"Wangji, nanti kau_ " ucapan wei wuxian terpotong karna bibirnya sudah di bungkam oleh ciuman panas Raja lan.
Wei wuxian hendak menolak namun sensasi dari ciuman yang di berikkan oleh Raja lan amat membuatnya terbuai. Dengan spontan pemuda manis itu mengalungkan tangannya kelehar sang pujaan hati.
Suara decapan keduanya terdengar jelas, setelah merasa puas Raja lan melepaskan ciuman tersebut. Tanpa jijik pria itu menjilati jejak saliva mereka yang berada di tepi bibir wei wuxian dan kemudian mencium kening calon Ratunya penuh cinta.
"Aku sangat mencintaimu wei ying" ujar Raja lan menatap mata rusa milik kekasihnya."Aku tau" ujar wei wuxian tersenyum dan tanpa malu mencium pipi Raja lan.