"Maaf ya, udah bikin kamu nangis." genggaman di jemari Clairy semakin erat.
Hari ini, Juan khususkan waktunya hanya untuk Clairy setelah berhari-hari ia menata hatinya yang tak karuan.
Juan tahu, alasan drama korea hanya bualan yang Clairy buat untuk menenangkan pikirannya. Juan juga tahu, Clairy pasti tidak mau membuatnya khawatir. Juan tahu, menjadi Clairy merupakan posisi yang sulit.
"Kamu mau dengerin aku cerita tentang hari itu?"
Sembari menyeruput es teh jumbo kesukaannya, Clairy mengangguk.
"That day, aku bener-bener ngelepasin Amel. Semua tentang dia, semua tanggung jawab aku, aku lepas. She was criying dan sialnya aku juga. Aku minta maaf ke dia, aku juga bilang kalau sekarang ada Clairy yang bikin aku tenang. Dia bilang, dia pengen ketemu sama kamu suatu saat. Katanya mau ngucapin terima kasih karena udah bikin aku jadi diri aku sendiri. Clair, she's kind but I can't fight for her anymore."
Clairy mengulurkan tangannya, mengusap lembut pipi Juan dengan ibu jarinya.
"Gue tahu dia baik. Dia gak marah gue ada di antara kalian itu nunjukin gimana bersihnya hati dia. Ju, dia dan lo sama-sama beruntung pernah bareng-bareng. Tapi gue percaya kelak dia bakal nemuin seseorang yang tepat buat dia."
Juan mengangguk menyetujui, tangannya turut bersama tangan Clairy yang masih bertengger di pipi Juan.
"And now? How about us?" pertanyaan itu keluar dari mulut Juan.
Clairy bungkam. Ia tak tahu harus menjawab apa. Ia tak tahu apa yang sebenarnya ia rasakan terhadap Juan.
"Aku terlalu keburu-buru ya? Never mind."
Ibu jarinya mengusap pelan tangan Clairy.
"Main yuk. Lama kan kita gak motoran?"
Juan mengangkat sebelah alisnya tatkala mengajak Clairy."Sama Mahen?"
"Nope. Hari ini cuma ada kamu, sama aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
turn into a strangers. (END)
ChickLitApakah akan berbeda jika "kita" di antara aku dan kamu tidak pernah ada? Di sinilah aku, untuk mengingatkanmu tentang bagaimana kita menjadi orang asing. Would it really make a difference if we didn't exist? Here I am, to remind you how we turn into...