Clairy sedikit mendongak ketika Juan sibuk mengikatkan dasi hitam di lingkaran lehernya. Tangannya yang tidak memiliki tugas pun ia gunakan untuk menyuapi mulutnya dengan selembar roti kismis.
Hari ini adalah hari pertama Clairy kuliah. Sesuai janji Juan, laki-laki itu datang pukul empat dini hari untuk membantu kekasihnya mempersiapkan segala hal.
"Jam lima. Sepatunya mana?" tanya Juan setelah urusan dasi Clairy selesai.
"Di depan. Berangkat sekarang aja, yuk! Nanti telat."
Dengan berbalut kemeja putih, rok hitam, dan dasi hitam Clairy berjalan keluar untuk mengikat sepatu hitamnya.
"Jangan keburu-buru. Udah dipastiin gak ada yang ketinggalan?" tanya Juan lagi.
"Udah."
Karena ini adalah ospek hari pertama dan sangat tidak dianjurkan untuk dirinya terlambat, maka ia lebih memilih untuk datang lebih awal.
Setelah keduanya di dalam lift, Clairy mengirimkan pesan kepada ibunya untuk berpamitan sekaligus meminta doa agar dilancarkan kegiatannya hari ini.
"Udah bawa sunscreen?"
"Udah, Sayang. Kamu kaya emak-emak deh, semua hal diingetin."
Juan terkekeh, ia tidak mau Clairy merusak moodnya sendiri karena ada satu barang yang tertinggal—walaupun jika hal itu terjadi Juan akan dengan senang hati memberikan barang itu apda kekasihnya.
Sesampainya di lantai basement, tampak satpam sedang berpatroli. Berhubung satpam jaga sudah sangat akrab dengannya, Clairy melambaikan tangan.
"Dia gak nginep loh Pak. Dia dateng tadi jam empat buat anter saya ospek."
Clairy tahu isi pikiran satpam itu, jadi sebelum sempat terucap ia lebih memilih untuk menjelaskan di awal.
"Aman. Tapi kalau aneh-aneh, saya laporin ke Ibu." balas satpam tersebut dengna mengacungkan tongkatnya.
"Mari Pak, kita duluan." Juan memotong adegan berikutnya karena ia tidak mau Clairy terlambat.
Juan masuk dari pintu kanan, sedang Clairy di pintu kiri. Keduanya memasang seatbelt masing-masing sebelum akhirnya mobil merah Juan meninggalkan area parkiran.
"Nanti kalau ada yang ketinggalan jangan panik, langsung telfon aku aja. Ya? Terus kalau pas istirahat nanti aku anter makan siangnya."
Clairy yang sedang meneguk air dari botol minumnya menggeleng.
"No, bantuan kedua aku tolak. Aku mau bergaul sama temen-temenku, masa kaya anak kecil dianterin menu makan siangnya. Lagian Sayang, kamu tuh tenang aja, gak usah ikutan repot kali."
Juan mengelus puncak kepala Clairy gemas. Ia memang terlalu bersemangat, melebihi sang mahasiswa baru.
•turnintoastrangers•
Clairy turun dari mobil setelah mendapat nasehat lain dari Juan. Ia mengembuskan napasnya pelan, lalu senyuman tercerah yang pernah ia buat terpancar sempurna di wajahnya.
"Finally, the next chapter of my life." gumamnya seraya berjalan menuju kerumunan orang yang berpakaian sama dengannya.
Nah, masalahnya adalah satu. Clairy tidak bisa membuat pertemanan. Ia tipikal orang yang hanya bisa menikmati dan mewarnai pertemanan yang telah dibuat, jadi bukan ia yang membuat.
Clairy berjalan menunduk seraya memastikan bahwa dirinya berada di kapling yang sesuai dengan nama kelompoknya.
"Hai. Tasnya taruh sana aja," kata seseorang di sampingnya.
"O-oh iya," balas Clairy kemudian ia berlari kecil menuju arah telunjuk perempuan tadi.
Setelah kembali ke posisi sebelumnya, ia kembali bersebelahan dengan perempuan berparas khas oriental tadi.
"Kenalin, namaku Ucha. Kamu.. Clairy?"
Clairy menerima jabatan tangan Ucha dan padangannya tertuju pada nametag yang terpasang di dadanya.
"Aku ngekost di belakang kampus. Baru pindahan kemarin, nanti kalau pas istirahat boleh main ke kostku sekalian ngadem dulu."
Clairy hanya mengangguk pada tiap ajakan Ucha yang teramat sangat banyak bicara. Tapi tidak papa, Clairy setidaknya tidak perlu khawatir karena ia memiliki teman di hari pertamanya.
Tak lama, suara peluit berbunyi dan berbondong-bondong panitia ospek memakai baju hitam keluar dari gedung fakultasnya.
•turnintoastrangers•
•turnintoastrangers•
"Coba kamu bisa gak? Sebutin urutan nomor satu, hal yang bikin kamu suka sama aku."
"Gak bisa."
"Lah?"
"Soalnya semua nomor satu."
"Juaaan!"
TBC
Guys, sorry tapi kayanya i'll be back on next week (or maybe more than that) karena aku banyak kerjaan di akhir bulan huhu. But semoga aku tetep bisa nulis di sela-sela kegiatan, karena kalau kelamaan ga nulis tuh keburu lupa jalan ceritanya wkwk. Btw enjoy your weekend wherever and whoever you choose to spend with! See you!!
With Love
subaklovesme.
KAMU SEDANG MEMBACA
turn into a strangers. (END)
Chick-LitApakah akan berbeda jika "kita" di antara aku dan kamu tidak pernah ada? Di sinilah aku, untuk mengingatkanmu tentang bagaimana kita menjadi orang asing. Would it really make a difference if we didn't exist? Here I am, to remind you how we turn into...