1. DEBAT TIADA AKHIR

2K 83 14
                                    

WARNING!

-Ini karya ketiga aku setelah SEVEN dan AKSARA

-Karya ini adalah murni hasil dari imajinasi absurdnya Author

-Panggil aja aku Grace yaa ☺️

-Seluruh adegan dalam cerita ini hanyalah FIKSI atau KARANGAN BELAKA. Tidak ada sangkut pautnya dengan dunia nyata idol yang dijadikan visual disini

-Dimohon untuk TIDAK terbawa suasana kepada para idol yang dijadikan visual di dalam cerita ini! Apalagi sampai dibawa-bawa ke bubble atau media sosial pribadi idol. JANGAN ya, sayang-sayangkuuuu! Kita halu bareng-bareng dan nikmatin ceritanya aja disini, okay? ❤️

-Kalau ada kesamaan nama, mohon dimaafkan. Yaaaa namanya juga googling hehehe

SELAMAT MEMBACA! ❤️

-----------------------

Minggu pagi menjadi pagi yang paling menenangkan untuk siapa pun yang hari-harinya disibukkan dengan berbagai macam kegiatan yang menguras energi. Seperti saat ini.

Biantara Kivandra, sosok lelaki tampan dengan mata yang indah, rahang yang tegas, hidung yang mancung, namun ketika tidur, wajahnya terlihat seperti wajah bayi.
Lelaki yang memiliki sifat jahil namun dewasa -itu juga kadang-kadang- itu masih dengan tenangnya bergelung dibalik selimut disaat matahari pagi sudah mulai menyorot kedalam kamarnya. Namun, sinar hangat itu tidak membuatnya terganggu dari aktivitas melanjutkan mimpi indahnya. Sebelum pada akhirnya, suara cempreng yang paling ia benci di pagi hari, terdengar ditelinganya. Selalu seperti itu.

"BIAAAAAN! LO UDAH JANJI SAMA GUE MAU NEMENIN GUE KE TOKO BUKU!"

Seorang perempuan dengan perawakan mungil dan cantik itu melompat ke atas kasur Bian sambil menguncang tubuh Bian ke kanan, ke kiri, bahkan kemana pun yang ia mau.

"Sumpah, Vanya! Ini masih pagi. Gue janji sama lo itu jam 2 siang, ya!" Gerutunya sambil menarik kasar selimutnya dari tangan Vanya.

"Tapi, ini udah jam 10 loh, Bi! Lo tidur apa latihan meninggal, sih?"

Bian yang kesal pun mengusap wajahnya kasar, "Mulut lo beneran gue cocolin sambel geprek sih, Van!"

"Akhlak lo nggak ada banget sama kakak lo sendiri!" Sewot Vanya sambil menjewer telinga Bian.

"Vanya! Sakit! Beda lima belas menit doang kita, anjir!" Ringis Bian.

"Tetep aja gue kakak lo, ya! Gue yang pertama kali menghirup udara dunia disaat lo masih sibuk nyari jalan keluar dari perut Mama!" Balas Vanya sambil tertawa.

Lavanya Gistara, gadis cantik dengan rambut yang panjang, dan wajah yang mungil adalah saudara kembar Bian yang hanya berjarak lima belas menit. Vanya, begitu biasa ia dipanggil, adalah kakak dari Bian. Mereka berdua adalah saudara kembar yang tidak identik. Bian dan Vanya memiliki sifat yang tidak jauh berbeda. Namun, jika Bian memiliki sifat yang jahil, maka Vanya lebih dari itu.

"VANYA! KELUAR NGGAK, LO?!" Teriak Bian yang membuat Vanya terdiam.

Dengan wajah yang takut, Vanya pun turun dari kasur Bian.

LENGKARA ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang