AYW 03

966 46 3
                                    

Kini waktu menunjukkan pukul tiga sore, Peat kini sedang menonton di kostan nya, Peat menghabiskan waktunya untuk beristirahat karena malam ini dia harus kerja shift malam lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini waktu menunjukkan pukul tiga sore, Peat kini sedang menonton di kostan nya, Peat menghabiskan waktunya untuk beristirahat karena malam ini dia harus kerja shift malam lagi.

Peat bangkit dari posisinya yang sedang tertidur kemudian mengambil ponselnya yang ia taruh di meja kemudian membuka akun Twitternya, yang pertama dia lihat adalah postingan Fort yang sedang kumpul dengan keluarganya, lalu peat mencari nama "Pa ganteng" di kontaknya. Setelah mendapatkannya Peat menekan fitur memanggil, namun nihil panggilan Peat sama sekali tidak di angkat oleh Fort.

"lah ko ga di angkat si, padahal gua liat tadi dia baru update Twitter deh." Gumam Peat.

Peat kembali menekan fitur memanggil, namun kali ini di angkat, hati Peat terasa akan terbang ketika Fort menjawab panggilannya, namun sedetik kemudian Peat terdiam.

"Hallo."

"Hallo, siapa ya?."

Peat terdiam ketika yang menjawab panggilannya bukan Fort melainkan perempuan. Peat berusaha menetralkan perasaannya, perasaan kaget, perasaan sakit hati semuanya campur aduk, ditambah suara yang terdengar selanjutnya semakin membuat Peat merasa sakit hati.

"Siapa bee?." Samar samar suara Fort terdengar ditelinga Peat.

"Gatau nih, ga ada suaranya bee."

"Matiin aja kalo gitu, ayo buruan sini brownis nya uda jadi tuh." Lagi lagi suara Fort terdengar oleh Peat, setelah itu panggilan di akhiri dari sebrang sana.

Peat masi terdiam mematung di tempatnya, jantungnya berdegup jauh lebih cepat dari sebelumnya, dadanya terasa sangat perih dan juga ngilu, baru kali ini Peat merasakan jatuh hati namun belum sempat memilikinya tetapi sudah patah hati. Tanpa Peat sadari airmata nya menetes, cepat cepat Peat menghapus airmata nya.

"Ga boleh nangis Peat, harus inget dia bos lu, lu beda derajat sama dia, jadi ga mungkin untuk dia suka sama lu." Gumam Peat meyakinkan dirinya.

"Hal baik yang dia lakuin sejauh ini semuanya anggap saja sebuah kebaikan boss terhadap karyawannya."

Peat kembali membaringkan badannya di kasur, matanya menatap langit langit yang berwarna putih, lagi lagi airmata nya menetes, tapi kali ini Peat membiarkan airmata nya terus mengalir.

"Baru kali ini ngerasain sakit hati sama orang yang bahkan belum gua miliki." Gumam Peat seraya terisak.

"Tapi ini emang salah gua juga si, gua yang berusaha menggoda dia, tapi gua ga tau kalo dia uda punya pasangan. Lagian cowo cakep mana yang gapunya pasangan." Peat semakin terisak ketika dia seperti kembali mendengar suara pasangan itu, suara yang saling berbicara dengan lembut dengan sebutan sayang mereka.

ANYTHING YOU WANT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang