AYW 48
Satu bulan sudah berlalu, Peat menjalani kehidupannya dengan sangat damai dan juga bahagia, dia yang selalu dibahagiakan oleh Calvin, selalu diberikan kejutan kejutan kecil, selalu diberikan hadiah sederhana tanpa diduga duga, dan banyak hal baik lainnya. Calvin adalah sosok suami yang sangat baik, penyabar dan juga selalu membahagiakan Peat.
Kini waktu menunjukkan pukul sebelas siang, Peat saat ini tengah bersantai di apartemen mereka, dia tidak memiliki aktivitas karena mulai dari membersihkan dan membereskan rumah hinggal mencuci baju, semuanya dilakukan oleh seseorang yang Calvin kerjakan, biasa disebut mereka mempunyai pembantu yang hanya saja dia tidak tinggal bersama Calvin dan Peat.
Peat kini tengah memainkan ponselnya namun kegiatannya terhentikan ketika melihat pesan masuk dari Calvin, dengan cepat Peat membuka pesan tersebut dan membalasnya. Setelah Peat bertukar pesan dengan Calvin, Peat langsung bersiap siap karena Calvin mengatakan jika dia akan menjemput Peat untuk makan siang bersama, karena memang hampir setiap hari Peat sendirian dirumah dari pagi hingga pukul tujuh atau delapan malam, karena Calvin yang bekerja di salah satu perusahaan keluarganya yang dipegang oleh kakaknya, hanya saja Calvin tidak bisa sembarangan pulang ataupun berangkat bekerja karena kakaknya yang cukup disiplin dan lagi kakaknya tidak menyukai Calvin, jadi dia akan selalu membuat Calvin dalam posisi yang sulit.
Sekitar hampir dua puluh menit Peat menunggu, akhirnya dia melihat mobil Calvin berhenti dihadapannya. Calvin turun dari dalam mobil dan berlari kecil untuk membukakan pintu mobil untuk Peat. Peat tersenyum ketika melihat apa yang telah Calvin lakukan, ini bukan pertama kalinya Calvin melakukan hal seperti ini, melainkan hampir setiap hari namun Peat selalu merasa senang dan salah tingkah ketika diperlukan sangat baik oleh Calvin.
"Silahkan masuk istriku yang paling manis." Ucap Calvin seraya tersenyum.
"Terimakasih suamiku." Jawab Peat seraya masuk kedalam mobil.
Sekitar hampir lima belas menit Calvin berkendara, akhirnya mereka telah sampai di salah satu tempat makan yang suasananya sangat nyaman dan seperti dirumah sendiri. Peat hendak masuk kedalam restoran tetapi tangannya ditahan oleh Calvin, Peat mengerutkan keningnya bingung, dia bertanya tanya mengapa Calvin menahannya untuk masuk, tetapi detik berikutnya Peat tersenyum dan tersipu malu. Peat menerima uluran tangan Calvin yang berisikan sebuah bunga tulip putih, yang dimana itu adalah bunga kesukaan Peat.
Peat menerima bunga tersebut kemudian memeluk Calvin, dia tidak perduli jika mereka sudah ditatap aneh oleh orang lain, karena yang dia rasakan saat ini adalah rasa bahagia, dia sangat bersyukur memiliki Calvin yang benar benar baik dan juga bisa membahagiakan dirinya walaupun dengan hal hal kecil.
"Terimakasih." Ucap Peat tersenyum kepada Calvin.
"Apapun untuk kamu Peat." Ucap Calvin lembut kemudian mengecup dahi Peat.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANYTHING YOU WANT [END]
Fanfiction"Aku akan terus berusaha mendapatkan dirimu kembali, apapun rintangannya." Fort.