S
aat ini Fort sudah menyelesaikan makan malamnya dan dengan cepat Peat langsung membereskan piring kotor bekas mereka makan dan langsung mencucinya.
Fort tidak menggangu Peat yang sedang mencuci piring seperti biasanya, namun Fort memutuskan untuk naik keatas dan masuk kedalam kamarnya, Fort ingin mencari tahu mengapa saat ini Peat terasa berubah.
Fort mengitari semua yang berada dikamarnya, Fort mencari dimana Peat meletakkan ponselnya, Fort ingin tahu apa penyebab Peat berubah. Fort menemukan ponsel peat dibawah bantalnya dan dengan cepat Fort membukanya, namun Fort tidak menemukan apapun yang membuat Peat marah, tidak ada pesan dari siapapun di ponselnya selain dari Fort, Noeul, dan juga group cafe. Namun Fort masih tetap janggal, dia masih belum puas, Fort terus mencari tahu, namun dengan cepat Fort kembali meletakkan ponsel Peat ke tempatnya ketika dia mendengar suara langkah kaki mendekat kearah kamar, dan Fort bisa pastikan itu adalah Peat.
Peat masuk kedalam kamarnya kemudian menyalakan televisi dan membuka salah satu aplikasi menonton, Peat mencari film yang akan dia tonton, namun Peat sama sekali tidak mengajak Fort berbicara. Fort melirik kearah Peat dan mendekati Peat.
"Baby, ayo. Katanya malem ini."
"Aku lagi ga mood."
"Kamu kenapa si, dari pas aku pulang kerja aneh banget." Kesal Fort yang akhirnya terpecahkan.
"Ga apa apa."
"Kalo kamu kaya gini terus lama lama aku juga cape Peat." Ucap Fort kemudian pergi dari kamarnya.
Peat hanya menatap kepergian Fort dari kamar, dia tidak memanggil ataupun mengejar Fort. Peat benar benar dibuat bimbang dengan masalah kali ini.
Peat ingin sekali membicarakan hal ini dengan Fort, namun Peat benar benar tidak siap untuk kembali bertengkar dengan Fort, apalagi karena masalah yang sama.
"Mau bagaimanapun dia juga istrinya Peat, lu harus bisa menerimanya. Karena mau siapapun juga pasti mengharapkan sosok anak didalam sebuah pernikahan." Batin Peat.
Sudah satu minggu lamanya dari Peat mengetahui tentang Fort yang akan berbulan madu dengan Angel keluar negeri, dan selama satu minggu itu juga Fort dan Peat seperti perang dingin.
Fort yang hanya memulai pembicaraan yang dipentingkan saja, sedangkan Peat hanya sekedar menjawab apa yang Fort tanyakan, dan selama satu minggu itu juga Fort jarang sekali tidur dengan Peat, dan Peat juga tahu dia sempat beberapa kali melihat Fort keluar dari kamar Angel dan itu berhasil membuat Peat semakin kecewa dan sakit hati.
Kini waktu menunjukkan enam sore, namun Fort tak kunjung pulang. Peat sudah selesai memasak dan juga sudah menata semua masakannya dimeja makan, niat Peat memasak banyak malam ini adalah untuk berbaikan dengan Fort, karena Peat selama seminggu ini benar benar merasa tidak memiliki siapapun disampingnya, karena baru kali ini juga Fort benar benar mendiamkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANYTHING YOU WANT [END]
Fiksi Penggemar"Aku akan terus berusaha mendapatkan dirimu kembali, apapun rintangannya." Fort.