Kini Peat tengah memakan makanannya bersama James dan juga Zea, jika seseorang yang tahu tentang mereka dan melihat mereka bertiga makan pasti semua orang mengira jika itu adalah keluarga yang sempurna. Peat yang selalu menjawab semua ucapan Zea dengan lembut sedangkan James yang terus menyuapi Zea makan dan terkadang sesekali James mengelap bibir Peat yang berantakan karena makanannya."Anjir itu beneran Peat yang kita kenal?." Tanya Bagas.
"Tapi cocok juga sih, daripada sama Fort disakitin mulu." Ketus Noeul.
"Iya sih, tapi gak gini juga Eul. Inimah jatohnya selingkuh, kalo Fort sama Angel kan emang beneran suami istri." Jelas Ica.
"Iyasih."
"Aduh, apaan tuh begitu." Keluh Bagas ketika melihat James mengacak acak rambut Peat karena gemas.
"Udah gak bener si ini." Ucap Noeul, kemudian berjalan menghampiri Peat.
"Peat, ada call buat lu dari customer, tolong dong. Dia gak mau bicara sama kita, maunya sama yg punya perusahaan." Bohong Noeul.
"Yauda." Jawab Peat.
"Aku kesana dulu ya, kalo lama kalian boleh pulang aja okay, kayanya ini bakal lama." Jelas Peat dan di angguki oleh James.
"Semangat kerjanya om Peat!." Ucap Zea semangat.
"Makasi cantik." Jawab Peat lembut kemudian pergi meninggalkan James dan Zea.
Peat berjalan mengikuti Noeul, Noeul menarik Peat agar duduk disampingnya kemudian diikuti oleh Bagas dan Ica. Noeul menepuk pundak Peat kemudian menghela nafas berat.
"Gua tahu dia udah banyak nyakitin lu Peat, tapi kalo cara main lu begini gua gak bisa membenarkan juga." Ucap Noeul serius.
"Dan Peat, Fort jadi perhatian ke Angel itu wajar karena dia juga istri sah nya, tapi kalo lu lampiaskan rasa sakit lu dengan mendekati lelaki lain, gua juga gak bisa membenarkan itu Peat, itu jatoh nya selingkuh." Jelas Ica.
"Guys, please stop. Gua juga tahu apa yang sedang gua lakukan, toh gua juga sadar. Lagian gua gak ngapa ngapain sama James dan juga gua gak lagi mencoba dekat dengan siapapun." Jelas Peat.
"Dan ya, gua tahu gua sakit liat Fort sama Angel terus, tapi gak ada sedikitpun gua untuk mendekati lelaki lain. Gua mungkin memang akan mundur tapi nggak dengan mencoba lewat lelaki lain ataupun perempuan lain." Lanjut Peat.
Peat menghela nafasnya berat, Peat memijat pelipisnya yang sudah sangat sakit. Peat bangkit dari duduknya kemudian pergi meninggalkan Noeul, Bagas dan Ica, dia masuk keruangan Fort untuk menenangkan pikirannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANYTHING YOU WANT [END]
Fanfiction"Aku akan terus berusaha mendapatkan dirimu kembali, apapun rintangannya." Fort.