AYW 47
Hari demi hari, minggu demi minggu, bulan demi bulan terus berganti, sejak kejadian Fort melihat Peat berciuman dengan Calvin, dia tidak lagi bertemu dengan Peat, bukan dia menghindari Peat tetapi Peat lah yang menghindarinya. Bukan hal yang mudah bagi Fort melewati semuanya, apalagi ketika dia melihat seseorang yang dia cintai berciuman dengan temannya sendiri.
Saat ini Fort tengah berkutat dengan komputernya, dia bekerja dirumah hari ini karena dia tidak ingin Sezzi sendirian dirumah. Namun fokus Fort teralihkan kepada suara pintu terbuka, Fort tersenyum kepada Sezzi yang masuk kedalam ruang kerjanya, namun Sezzi tidak membalas senyuman Fort melainkan dia memandang Fort dengan tatapan yang sulit diartikan.
Sezzi menghampiri Fort kemudian memeluknya, tangisan Sezzi pecah didalam dekapan Fort. Fort dibuat bingung dengan tingkah Sezzi yang begitu aneh, dia tidak tahu mengapa Sezzi menangis. Fort menarik wajah Sezzi agar menatapnya.
"Kenapa sayang, kenapa kamu menangis?." Tanya Fort khawatir dan juga bingung.
"Apa dady belum melihat unggahan om Peat?." Isak Sezzi.
"Memangnya apa yang om Peat unggah sayang?." Tanya Fort yang masih kebingungan.
Sezzi menyodorkan ponselnya yang menampakan postingan Peat kepada Fort. Fort terdiam mematung, pikirannya tiba tiba kacau, pandangannya kosong, hatinya terasa dihujam ratusan jarum dan matanya yang mulai memanas.
"Maafkan aku dad." Isak Sezzi yang berada diperlukan Fort.
"Maafkan aku, om Peat seperti itu pasti karena ulah aku yang mengatakan hal yang menyakiti hatinya." Lanjut Sezzi.
"Bukan karena kamu, tetapi karena dady sendiri." Lirih Fort masih dengan tatapan kosongnya.
"Apa semudah itu kamu menerima orang baru Peat." Batin Fort.
Fort kembali melihat layar ponsel yang menampilkan unggah Peat, Peat mengunggah fotonya bersama Calvin dengan keduanya memaki jas dengan keterangan yang bertuliskan "Hari baik, hari bahagia dengan seseorang yang sempurna.". Fort menggulir unggahan di akun Peat dan dia melihat unggahan Calvin yang menandainya dengan foto yang sama dengan keterangan yang berbeda, calvin menuliskan "Mari bahagia dan menua bersama wahai istriku.".
Fort menghela nafasnya berat kemudan menghapus air matanya, ini adalah hal terberat dan paling menyakitkan bagi Fort. Di abaikan ataupun di tolak ratusan kali pun oleh Peat, dia tidak akan merasa sakit hati, tetapi kali ini dia melihat Peat menikah dengan temannya sendiri dan lebih parahnya dia bahkan tidak mengetahui jika mereka menikah hari ini membuat Fort benar benar putus asa aka semua hal.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANYTHING YOU WANT [END]
Fanfiction"Aku akan terus berusaha mendapatkan dirimu kembali, apapun rintangannya." Fort.