AYW 16

530 28 0
                                        

Kini waktu menunjukkan pukul tiga sore hari, Peat membuka matanya ketika mendengar bel rumah berbunyi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kini waktu menunjukkan pukul tiga sore hari, Peat membuka matanya ketika mendengar bel rumah berbunyi. Dan mau tak mau Peat harus bangun untuk membukakan pintu.

Peat beranjak dari tidurnya kemudian berjalan kearah pintu utama, dan setelah peat membukanya terlihat kedua orang tua Fort yang datang. Peat mengajak Ayah dan mama nya Fort masuk, dan peat berjalan kedapur untuk membawakan mereka minum.

Peat datang dari arah dapur dengan tangan yang berisi minuman dan juga makanan. Peat mendudukkan dirinya di kursi yang berhadapan dengan kedua orang tua Fort.

"Saya to the point saja. Saya kesini ingin membicarakan sesuatu dengan kamu." Ucap ayah Fort dengan dingin.

"Iya ayah, ada apa?."

"Saya benar benar tidak bisa menerima hubungan kamu dengan anak saya salah satunya adalah kamu tidak bisa memberikan keturunan untuk keluarga saya."

Peat yang mendengar itu lumyan cukup kecewa, dan Peat hanya bisa diam. Dia tidak bisa membela dirinya terlalu jauh, karena memang saat ini tidak ada Fort disisinya.

"Dan kedatangan saya kesini adalah, saya ingin berbicara kepada kamu, tolong bujuk Fort untuk bisa memberikan saya cucu."

"Tapi kan Peat ga bisa hamil." Lirih Peat.

"Siapa bilang saya ingin cucu dari kamu. Saya meminta cucu dari Fort dan menantu saya Angel, bukan dari kamu. Saya ga sudi dapet cucu dari kamu." Ucap ayah Fort dengan tajam.

Peat yang mendengar itu hatinya cukup tertoreh, ini kali pertamanya dia benar benar disakiti oleh sebuah perkataan oleh seseorang.

"Eum, Peat. Mama tau kalo hal ini buat kamu sakit hati, tapi jujur mama juga pengen punya cucu, dan mama harap kamu bisa bujuk Fort untuk buatkan kami cucu ya. Karena kami tahu, jika kami yang meminta itu langsung kepada Fort, dia tidak akan mendengarkan kami." Jelas mama Fort.

Peat memandang wajah mama nya Fort. Dia benar benar tida menyangka jika mamanya Fort yang awalnya sangat mendukung hubungan mereka berdua, kini malah mengatakan hal menyakitkan seperti itu.

"Nyatanya semua orang bisa bermuka dua kapan saja." Batin Peat.

"Maaf ayah, mama. Bukannya Peat gamau bantu bilangin hal ini ke Fort. Tapi kalo emang hal ini bener bener gamau di lakuin sama Fort, mau Peat yang bilang sekalipun dia akan tetap ga akan mau. Jadi menurut Peat, biarkan aja seperti ini. kalo emang ayah sama mama pengen cucu, Peat usahakan dapet cucu dari hubungan kami berdua. Karen Fort bener bener ga suka sama sekali sama Angel. Jadi Peat haram ayah sama mama bisa mengerti." Jelas Peat.

ANYTHING YOU WANT [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang